tirto.id - Pemerintah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan akhirnya memutuskan membatalkan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 300 persen. Keputusan ini diambil usai Aliansi Rakyat Bone Bersatu menggelar demonstrasi memprotes kebijakan ini pada Selasa (19/8/2025)). Aksi ini berakhir ricuh karena massa kecewa bupati tidak menemui warga.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Bone, Andi Saharuddin, yang dikonfirmasi mengatakan, pihak Pemkab Bone telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat sebelum mengambil sikap untuk membatalkan kenaikan PBB Perdesaan Perkotaan sebesar 300 persen.
“Sesuai arahan pemerintah pusat, kenaikan PBB P-2 kami tunda dan akan dikaji ulang. Kami juga akan lakukan evaluasi total karena ini memang merupakan temuan dari pemerintahan sebelumnya," ungkap Saharuddin, Rabu (20/8/2025).
Terkait pembatalan kenaikan PBB tersebut, Saharuddin mempersilakan warga Bone mengecek dan membayar PBB-nya dengan nominal seperti di tahun sebelumnya, tanpa ada kenaikan. Pihaknya juga meminta warga Bone tetap tenang menjaga kedamaian di Bone dan tidak terpengaruh provokasi pihak tertentu menyikapi kenaikan PBB.
“Adapun warga yang sudah membayar, nanti akan ada penyesuaiannya, masyarakat Bone tidak perlu khawatir," kata Saharuddin yang juga menjabat Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bone ini.
Sementara itu, situasi keamanan di Kota Watangpone, Bone, pasca aksi demonstrasi besar-besaran oleh massa Aliansi Rakyat Bone Bersatu sudah mulai kondusif.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Didik Supranoto, saat dihubungi mengatakan, situasi Bone sudah kondusif di bawah kendali Polres Bone, di-back up anggota Polda Sulsel bekerja sama dengan pihak Kodim Bone dan Satpol PP Pemkab Bone.
“Peristiwa kemarin, menyebabkan 3 anggota Polri, 5 anggota Satpol, dan seorang anggota TNI terluka, mereka semua sudah ditangani tim medis, situasi keamanan di Bone sudah kondusif," kata Didik.
Dalam demonstrasi yang diikuti massa gabungan beberapa lembaga kemahasiswaan dan kelompok warga di depan Kantor Bupati Bone, Jalan Ahmad Yani, massa terlibat bentrok dengan aparat keamanan.
Polisi berupaya memukul mundur massa yang melempar batu dengan tembakan gas air mata. Massa pengunjuk rasa pun berlarian hingga masuk ke halaman Masjid Agung Bone, yang berhadapan Kantor Bupati Bone. Aksi ini berlangsung dari pukul 14.00 Wita hingga sekitar pukul 22.30 Wita.
Penulis: MN Abdurrahman
Editor: Abdul Aziz
Masuk tirto.id

































