Menuju konten utama

Pelayanan 1 SPPG di Sikka Dihentikan Sementara Imbas Temuan Ulat

Penutupan SPPG Nangameting untuk evaluasi dan perbaikan sanitasi menyusul ditemukan ulat pada menu MBG SMKS Yohanes XXIII Maumere.

Pelayanan 1 SPPG di Sikka Dihentikan Sementara Imbas Temuan Ulat
SPPG Nangameting yang hentikan sementara pelayanan MBG sejak Kamis (02/10/2025). tirto.id/Mario Sina

tirto.id - Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nangameting, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), berhenti beroperasi sementara waktu. Penghentian pelayanan MBG dilakukan sejak Kamis, 2 Oktober 2025. Dapur Nangameting diketahui melayani 3.313 penerima manfaat.

Kordinator Wilayah (Korwil) SPPG Kabupaten Sikka, Eginius Jara, mengungkapkan bahwa penutupan SPPG dilakukan untuk evaluasi dan perbaikan sanitasi. Tindakan ini juga menyusul ditemukan ulat pada menu makan bergizi gratis (MBG) siswa SMKS Yohanes XXIII Maumere.

"Untuk dapur tersebut memang ada berhenti sementara operasional mulai hari ini karena ada evaluasi dan perbaikan sistem sanitasi di dapur," ujar Eginius saat dihubungi, Kamis (2/10/2025).

Eginius mengatakan SPPG Nangameting melayani 3.313 penerima manfaat. Rinciannya, TK Panti Rini 80 orang, TPA Salsamo 52 orang, SMP Virgo Fidelis 588 orang, SMPK Yapentom1 212 orang, SMPK Yapentom 2 295 orang, SMAK Bhaktyarsa 589 orang.

Kemudian, SMK Yohanes XXIII 633, SDK Bhaktyarsa 650 orang, Posyandu Mawar 43 orang, PAUD Mawar 62 orang, dan Posyandu Bukit Tunggal 109 orang.

Namun, Eginius belum bisa memastikan kapan dapur tersebut kembali beroperasi. "Tergantung progres pembenahannya, jadi belum bisa dipastikan waktunya. Nanti saya pastikan dengan Kapala SPPG," ungkapnya.

Ia menambahkan penghentian tersebut juga sudah disepakati bersama antara pihak dapur dan lembaga penerima manfaat.

Temuan Ulat pada Menu MBG di Sikka

Temuan ulat pada menu MBG siswa SMK Yohanes XXIII Maumere, Kamis (25/9/2025). tirto.id/Mario Sina

Sebelumnya, viral sebuah video berdurasi tujuh detik yang diunggah oleh salah seorang guru SMKS Yohanes XXIII Maumere melalui akun Facebook Justina Guru Honorer.

Video memperlihatkan nasi MBG yang tampak bercampur dengan ulat pada menu MBG seorang siswa SMK Yohanes XXIII Maumere pada Kamis (25/9/2025) lalu. Video tersebut cepat menyebar di media sosial dan memicu kekhawatiran orang tua siswa.

Terpisah, Kepala SDK Bhaktyarsa Maumere, Suster Veronika Sunuina Dawan, mengatakan dalam dua hari ini, Kamis-Jumat, peserta didik di sekolahnya tidak menerima MBG.

Ia mengaku, tidak mengetahui alasan pemberhentian pemberian MBG. Pihak SPPG penyedia, tidak menjelaskan kepadanya.

"Kami hanya diberitahu begitu, dua hari ini tidak antar MBG, " ungkap Suster Veronika.

Ia menambahkan, sekolah milik Yayasan Gabriel ini, setiap hari Senin-Jumat menerima sebanyak 600 lebih porsi MBG. Selama ini program ini berjalan baik, para murid menikmati makanan yang dibagikan.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Mario Wihelmus PS

tirto.id - Flash News
Kontributor: Mario Wihelmus PS
Penulis: Mario Wihelmus PS
Editor: Siti Fatimah