tirto.id - Massa Aksi Indonesia Gelap mulai memenuhi kawasan Patung Kuda Jaya Wiwaha, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2025) siang. Di lokasi, massa aksi menyinggung kinerja kepolisian yang dinilai buruk.
Protes itu menyusul polisi diduga terlibat dalam menekan Band Sukatani dan meminta lagu berjudul "Bayar, Bayar, Bayar" ditarik dari peredaran, baru-baru ini.
Pantauan reporter Tirto di lokasi, massa aksi perlahan memenuhi kawasan Patung Kuda setelah waktu salat Jumat. Sekitar pukul 14.20 WIB, massa aksi datang sembari berjalan kaki dari Jalan Medan Merdeka Selatan. Akses Jalan Medan Merdeka Barat pun kini ditutup kepolisian usai dipadati massa aksi.
Banyak massa aksi yang membawa poster berisikan tuntutan maupun ekspresi kekecewaan terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto. Setibanya di kawasan Patung Kuda, massa aksi meneriakkan ekspresi kekecewaan mereka.
"Ganyang, ganyang, ganyang Fufufafa, ganyang Fufufafa sekarang juga," teriak massa.
"Tangkap, tangkap, tangkap Jokowi [Presiden ke-7 RI], tangkap Jokowi sekarang juga," massa kembali berteriak.
Di Jalan Merdeka Barat, ada massa aksi yang menorehkan grafiti bertuliskan kritik ke Prabowo, Jokowi, serta kepolisian.
Beberapa di antaranya, "Prabowo Pembohong Gendut", "Efisienshit, Ndasmu", "ACAB 1312", "Adili Jokowi", "Efisiensinting", "#Praroro", "#IndonesiaGelap". Hingga berita ini ditayangkan, masih ada massa aksi yang menuliskan grafiti bertuliskan kritik lain.
Poster yang dibawa massa aksi tak kalah meriah. Salah satu massa aksi membawa poster berisikan cuitan Prabowo melalui akun X-nya yang diunggah pada 5 November 2016. Cuitan Prabowo menyatakan, 'Unjuk rasa adalah bagian dari demokrasi kita yang dijamin UUD 1945. Unjuk rasa adalah hak konstitusional setiap warga negara'.
"Indonesia Gelap, Pendidikan Gratis yang Rata, Bukan Efisiensi yang Buta," tulisan di poster lain. "Cukup badan saja yang gemuk, kabinet jangan," demikian tulisan di poster massa aksi.
Turut memeriahkan unjuk rasa, hadir pedemo yang mengenakan kostum karakter komik "Si Juki". Karakter komik itu menunjukkan gestur perlawanan, seperti mengepalkan satu tangan ke atas.
Sementara itu, akses Jalan Medan Merdeka Barat ditutup kepolisian. Pengendara kendaraan bermotor dialihkan ke Jalan Medan Merdeka Selatan, Jalan MH Thamrin, serta Jalan Abdul Muis.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama