Menuju konten utama

PDIP Pastikan Khofifah hingga Bobby Tak akan Lawan Kotak Kosong

Hasto mengatakan PDIP tidak akan membiarkan Bobby Nasution dan Khofifah melawan kotak kosong.

PDIP Pastikan Khofifah hingga Bobby Tak akan Lawan Kotak Kosong
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat diwawancara awak media di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024). (Tirto.id/Fransiskus Adryanto Pratama)

tirto.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, tak akan membiarkan bakal Cagub Pilgub Sumut, Bobby Nasution, dan bakal Cagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melawan kotak kosong. Bobby dan Khofifah sejauh ini sama-sama telah mendapat dukungan banyak partai politik.

Menurut Hasto, demokrasi memiliki ruang untuk kontestasi, baik dalam ide, gagasan, maupun figur. Ia mengatakan PDIP bisa mencalonkan sendiri di Sumut, begitupun Jawa Timur. Saat ini, PDIP sedang menyiapkan kerja sama politik di dua provinsi itu.

“Kotak kosong itu tidak akan terjadi untuk Provinsi Jawa Timur dan Sumatra Utara," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024).

PDIP, kata dia, tidak sekadar mengusung figur pada pilkada. PDIP, jelas Hasto, melaksanakan pelatihan tim kampanye.

"[Sehingga] Bagi kami pilkada bukan sekadar figur, tetapi ini konsolidasi partai, ini pergerakan mesin partai," ucap Hasto.

Hasto mengatakan partainya berkeyakinan pada ideologi dan berkomitmen kepada rakyat dan tanggung jawab bagi masa depan. Ia mengatakan PDIP berbeda dengan sebelumnya, sebab saat ini lebih banyak berfokus pada kabupaten/kota terlebih dahulu.

"Artinya menunjukkan pergerakan mesin partai dalam perencanaan strategis untuk memenangkan pilkada berdasarkan kekuatan mesin partai yang menyatu dengan rakyat itu terus dilakukan," tutur Hasto.

Sementara untuk Pilkada Jakarta, Hasto mengatakan, partai masih mengkaji. Selain nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang akan dipertimbangkan, ada beberapa figur lain yang tengah dikaji. Nama-nama itu mencakup juga calon untuk Pilkada Jawa Tengah.

Nama-nama yang dipertimbangkan itu ialah Anies Baswedan, Bivitri Susanti, hingga Pramono Anung, dan Andika Perkasa.

“Ya, Jakarta kita cermati masih sangat dinamis," tutur Hasto.

Ia mengatakan, PDIP terus membuka suatu ruang bagi hadirnya calon-calon pemimpin tersebut, berdasar suara arus bawah partai.

“Muncul juga nama Mas Pramono Anung. Di Jawa Timur muncul nama Ibu Tri Rismaharini, Jawa Tengah muncul nama Pak Andika, ada Pak Hendi, ada yang mengatakan Pak Andika juga cocok di Jakarta. Ini semua masih dicermati oleh PDIP,” kata Hasto.

Hasto memastikan partainya menghargai langkah partai lain yang sudah mengusung Anies-Sohibul Iman di Pilgub Jakarta. Ketika ditanya soal Pilgub Jawa Barat, Hasto mengakui PDIP punya banyak calon. Antara lain Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, serta Bima Arya.

"Kemudian dari kami ada Pak Ono Surono, ya semua sudah melakukan komunikasi politik. Lagi-lagi di Jawa Barat kami juga fokus terlebih dahulu di tingkat kabupaten kota untuk kami selesaikan. Praktis di sana yang belum kami putuskan tinggal di sekitar lima kabupaten/kota,” ucap Hasto.

Lalu, untuk Pilgub Banten, Hasto mengaku bahwa ada aspirasi internal partai untuk mengajukan nama Rano Karno dan Ade Sumardi.

“Ya Banten muncul nama dari internal PDIP ada Pak Rano Karno, ada Pak Ade Sumardi. Komunikasi dengan Partai Golkar, termasuk dengan Ibu Airin sudah dilakukan bahkan dipimpin oleh Bapak Ahmad Basarah,” tukas dia.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan pihaknya juga tengah beberapa nama untuk diusung di Pilgub Bali. Di antaranya adalah I Wayan Koster, I Nyoman Giri Prasta, dan beberapa kepala daerah lainnya dari PDIP.

“Ya tunggu momentum yang tepat. Nanti akan diumumkan bersama-sama,” pungkas Hasto.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Fransiskus Adryanto Pratama

tirto.id - Politik
Reporter: Fransiskus Adryanto Pratama
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Abdul Aziz