tirto.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto berharap Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 hanya diikuti dua pasangan calon saja. Dengan konfigurasi itu, proses pemilihan umum hanya dilakukan dalam satu gelombang.
“Ada yang berpendapat bahwa dua pasangan akan menghindarkan diri dari politik identitas. Lho, politik Indonesia itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Politik itu membangun peradaban," kata Hasto dalam rilis yang diterima Tirto pada Jumat (26/8/2022).
Hasto mengungkapkan dalam pesta demokrasi mendatang tak perlu ada ketakutan terhadap isu politik identitas. Menurutnya isu tersebut sudah tidak laku di 2024, dan akan menjadi suatu kemunduran bila terjadi.
"Jangan dibawa mundur. Mereka yang menggunakan politik identitas dan politik primordial, biasanya miskin kinerja, tidak punya prestasi, maka digunakanlah cara-cara yang tidak cerdas, tidak bijak, dan tidak membangun peradaban," tandasnya.
Selain itu, Hasto menjelaskan bahwa dengan proses Pemilu yang hanya berlangsung sekali dapat menjadi solusi untuk mengatasi isu ekonomi dan kondisi global yang sedang tidak pasti.
"Dalam situasi ketika pemulihan ekonomi belum sepenuhnya pulih, dan ketidakpastian global, maka Indonesia memerlukan pelaksanaan Pilpres yang demokratis, cepat, kredibel, dan bagaimana memastikan hanya berlangsung satu putaran," ungkapnya.
Meski demikian, Hasto mengungkapkan partainya telah siap untuk menghadapi kondisi politik apapun di Pemilu 2024. Baik harus menghadapi satu kali Pemilu atau lebih.
"Kalau tentang Pilpres, mau beberapa calon, PDIP mengalir saja, dua calon tiga calon kita siap. Hanya kan politik ini kita harus melihat konteksnya. Kita baru mengalami pandemi dampaknya sangat dahsyat dalam kehidupan kita," tegasnya.
"Pemulihan ekonomi belum begitu bagus, persoalan geopolitik perang Rusia-Ukraina, dan ketegangan yang terjadi di Laut Tiongkok Selatan kemudian kemarin krisis di Taiwan, kemudian persoalan di Timur Tengah harus menjadi perhatian kita,” pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky