Menuju konten utama

PBNU Nilai Renovasi Ponpes Al-Khoziny Layak Didanai APBN

PBNU memandang wajar Ponpes Al-Khoziny mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui APBN.

PBNU Nilai Renovasi Ponpes Al-Khoziny Layak Didanai APBN
Foto udara petugas mengevakuasi jenazah korban runtuhnya bangunan mushalla di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10/2025). Menurut data BNPB total korban yang telah dievakuasi Tim SAR mencapai 167 orang, dengan rincian korban selamat 104 orang dan 63 korban meninggal dunia di antaranya enam bagian tubuh dan tersisa sekitar 10 korban yang saat ini masih tertimbun reruntuhan dan masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/foc.

tirto.id - Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, menyebut Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, layak mendapatkan bantuan dari pemerintah usai salah satu bangunannya ambruk higga menyebabkan puluhan orang tewas.

Hal tersebut disampaikan Yahya merespons soal adanya pro kontra penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kembali membangun Pesantren Al-Khoziny.

"Kalau kemudian negara memberi perhatian dan memberi bantuan, saya kira itu pantas sekali," kata Yahya kepada wartawan di Gedung PBNU, Jumat (17/10/2025).

Yahya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk memutuskan apakah Pesantren Al-Khoziny direnovasi menggunakan APBN atau tidak.

Ia menyinggung banyak sekolah swasta yang mendapatkan manfaat dari APBN misalkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Terlebih, dia menyebut, selama ini, banyak pesantren yang diselenggarakan oleh orang yang ikhlas untuk memberikan pendidikan kepada para santrinya.

"Ya, orang-orang yang selama ini jarang sekali meminta bantuan dari pihak mana pun, harus bergulat sendiri, membiayai sendiri dan seterusnya. Ini saya kira pantas sekali, kan, negara memberi perhatian kepada mereka," ucap Yahya.

Ia menyebut berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag) ada lebih dari 40.000 pesantren dengan jumlah santri sekitar 5.000.000 orang.

"Masa lima juga rakyat enggak boleh ikut mendapatkan fasilitas sama APBN?" katanya.

Menurut Yahya, pengasuh Pesantren Al-Khoziny, Abdus Salam Mujib, selama ini memang tidak pernah mengharapkan bantuan dari mana pun.

"Beliau bergulat sendiri, berikhtiar sendiri, menabung-nabung sendiri bertahun-tahun, untuk membangun fasilitas untuk santri-santri beliau," ucapnya.

Oleh karena itu, Yahya memandang wajar Ponpes Al-Khoziny mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui APBN. "Sekarang kalau pemerintah apalagi ada Undang-Undang Pesantren dan lain-lain kemudian memberi perhatian, saya kira itu ya wajar lah," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait BANGUNAN ROBOH atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Flash News
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama