tirto.id - Wakil Direktur Utama PT TBS Energi Utama, Pandu Sjahrir, mengaku belum mengetahui kabar akan menjadi petinggi Badan Pengelola Investasi PT Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Hal itu disampaikan Pandu menanggapi kabar dirinya menjadi bos lembaga yang dibentuk di era pemerintahan Presiden Prabowo itu.
"Belum tahu aku," ucap Pandu setelah menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025).
Pandu mengaku hanya membicarakan soal produksi mobil secara nasional kepada Prabowo. Saat ditanya apakah bakal masuk stuktur BPI Danantara, Pandu kembali mengaku masih belum mengetahui hal tersebut.
"Tadi hanya ngomong soal mobil nasional saja," ujar Pandu.
"Belum tahu, belum tahu," imbuhnya.
Terpisah, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), mendoakan Pandu agar menjadi bos BPI Danantara. Saat ditanya apakah Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pengangkatan Pandu sebagai bos BPI Danantara, Ara kembali bakal mendoakan agar hal tersebut terjadi.
"Ya, kita doa lah. Kita doa, kan, boleh," ucapnya di Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025).
"Kita doa ya, kita doa, kita doa saja," lanjut Ara.
Sebagai catatan, Pandu merupakan keponakan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan. Pandu sempat menjadi Komisaris Bursa Efek Indonesia.
Sebagai pengusaha, Pandu pernah menjadi analis senior spesialisasi sektor energi dan pertambangan di Matlin & Patterson pada 2007-2010; Principal di Byun & Co, Alternative Energy Fund Asia pada 2002-2005; dan sebagai analis di Lehman Brothers pada 2001-2002.
Selain itu, Pandu juga pernah menjadi komisaris di Gojek Indonesia. Ia juga menjabat Presiden Komisaris di SEA Group Indonesia yang menaungi Shopee.
BPI Danantara kembali menjadi sorotan setelah DPR mengesahkan revisi UU BUMN. BPI Danantara akan bertugas untuk mengelola operasional serta mengoptimalkan deviden BUMN untuk mendukung pertumbuhan target ekonomi Indonesia 8 persen di kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher