Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Motif Pernyataan Amien Rais soal Jokowi: Hanya Strategi Politik?

Ikhwan menilai pesan politik yang disampaikan Amien Rais menandakan dinamika politik itu sangat cair dan cepat sekali berubah.

Motif Pernyataan Amien Rais soal Jokowi: Hanya Strategi Politik?
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais (tengah) dan sejumlah kader Partai Ummat berjalan saat akan menyerahkan berkas pendaftaran sebagai partai politik calon peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (12/8/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

tirto.id - Pernyataan Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais memunculkan tafsir beragam. Semua berawal ketika ia mengeluarkan pernyataan yang berbeda setelah Partai Ummat lolos sebagai peserta Pemilu 2024.

Saat ditemui usai pengumuman Partai Ummat sebagai peserta Pemilu 2024, Jumat (30/12/2022), Amien bersyukur partainya bisa lolos setelah melalui verifikasi ulang. Ia juga tetiba meminta maaf setelah sempat menyinggung dugaan kecurangan pemilu dan keterlibatan pemerintahan Jokowi.

“Alhamdulillah, sekalipun kemarin kita sedikit agak kaget, tapi kemudian karena semua orang bisa khilaf, kami juga tidak merasa selalu benar. Ternyata, alhamdulillah keindahan demokrasi di Indonesia ini, artinya selalu terbuka dengan perbaikan,” kata Amien Rais.

Ia mengapresiasi KPU, Bawaslu yang akhirnya menerima mereka. Ia juga mengatakan bahwa Partai Ummat tidak mencari lawan dalam berpolitik.

“Saya mengatakan di sini bahwa insyaallah Partai Ummat itu tidak akan mencari musuh apa lawan. No. Never. Tapi kita mencari sebanyak mungkin teman, yang katakanlah, lebih kurang perspektif yang kita perjuangkan itu sama,” kata Amien.

Amien menegaskan, Partai Ummat akan memegang Undang-Undang Dasar 1945, mengedepankan upaya kemajemukan, mendorong transparansi, dan tidak memicu gonjangan politik. Ia tiba-tiba berpesan agar Jokowi tidak menunda pemilu. Ia pun menyinggung soal guru bangsa kepada Jokowi.

“Pemilu 2024 jangan sampai pernah ditunda atau diundur. Karena tidak ada alasan. Berikutnya lagi, tolong Presiden Jokowi bayang-bayang untuk menambah 2 tahun, 3 tahun itu juga lupakan,” tutur Amien.

“Jadi insyaallah, kita mendukung, mudah-mudahan presiden kita yang sekarang ini, Pak Jokowi itu tanggal 20 Oktober 2024 itu sudah selesai, purna tugas. Insyaallah menjadi guru bangsa dan seterusnya,” kata Amien.

Analis politik dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Silvanus Alvin menilai, pernyataan Amien Rais tidak memiliki makna tertentu. Akan tetapi, ujaran eks Ketua MPR RI itu memang menjadi sorotan lantara aneh karena Amien kerap mengkritik Jokowi.

“Di satu sisi, seakan ucapan memuji kepada Jokowi perlu dipahami sebagai ucapan terima kasih semata. Namun di sisi lain, Amien menangkap pernyataan yang disampaikan Jokowi bahwa Istana tidak bermain dalam politik,” kata Alvin, Senin (2/1/2023).

Selain itu, Alvin menilai, ucapan Amien ini sebenarnya memiliki makna implisit bahwa sosok Jokowi memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai sipil dan bukan ketua umum partai, Jokowi sudah menjadi sosok yang dipandang dan diakui oleh Amien Rais.

Alvin tidak memungkiri bahwa pernyataan Amien Rais berkaitan dengan aksi strategis jelang Pemilu 2024. Akan tetapi, pendekatan lunak agak berbeda dihadapi partai baru karena partai baru kerap mengkritik petahana.

“Penerapan strategi melunak ini barangkali melihat hasil survei kepuasan publik terhadap Jokowi yang baru-baru ini diumumkan ke publik. Dari survei Poltracking, 73,2 persen publik puas terhadap pemerintah,” kata Alvin.

Alvin juga menilai bahwa partai politik perlu jeli dalam menghadapi suara publik. Sebab, kata dia, partai bisa saja tidak mendapat efek apa pun dengan melawan arus.

“Namun, masih terlalu dini rasanya untuk menyimpulkan bahwa Amein melunak. Karena memang bisa saja di awal Amien betul-betul menyampaikan terima kasih pada umumnya saja,” kata Alvin.

PARTAI UMMAT MENDAFTAR UNTUK PEMILU 2024

Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi (tengah) menyampaikan sambutan saat penyerahan berkas pendaftaran sebagai partai politik calon peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (12/8/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.

Menurut Alvin, pernyataan Amien Rais yang melunak ke Jokowi dan pemerintah belum tentu berdampak. Ia mengingatkan bahwa Amien bukan hanya figur di Partai Ummat, apalagi Partai Ummat adalah parpol baru.

“Rugi atau tidaknya masih terlalu dini, karena politik itu ibarat stalagmit, sulit mendapatkan perspektif menyeluruh dari sebuah tindakan. Narasi yang Amien bangun selama ini tentu masih kental pedas terhadap Jokowi. Namun, di sisi lain Partai Ummat bukan Amien Rais semata. Sebagai partai baru, identitas Partai Ummat masih bisa terbangun secara dinamis,” kata Alvin.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif menilai, Amien Rais melunak usai Partai Ummat lolos sebagai peserta pemilu.

“Amein Rais sudah mulai melunak kepada pemerintah terutama kepada Presiden Jokowi setelah partainya dinyatakan lolos verifikasi. Mungkin dia lupa beberapa hari yang lalu mengkritisi keras pemerintah dan menuduh ada pihak yang ingin menjegal partai, mungkin sudah mulai berubah mendukung pemerintah,” kata Ikhwan, Senin (2/1/2023).

Ikhwan menilai pesan politik yang disampaikan Amien menandakan bahwa dinamika politik itu sangat cair dan cepat sekali berubah. Oleh karena itu, tidak semua kritik yang selama ini dibangun murni untuk menjatuhkan pemerintahan, bisa saja didesain untuk memuluskan keinginan politik sesaat.

“Banyak politisi yang dulunya mengkritik pemerintah ketika keinginannya tercapai, kritikan itu hilang begitu saja. Jadi tidak heran ketika politisi sering gonta-ganti partai kalau tujuannya hanya untuk kepentingan sesaat saja,” kata Ikhwan.

Ikhwan juga menilai bahwa kasus Partai Ummat kali ini sebagai ujian baru bagi Partai Ummat. Sebagai partai baru, Ikhwan menilai, Partai Ummat harus konsisten agar tidak kehilangan pemilih mereka.

Respons Partai Ummat

Juru Bicara DPP Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menegaskan, pernyataan dugaan Amien Rais mendukung Jokowi sebagai mispersepsi. Ia sebut, pernyataan Amien bukan menyanjung Jokowi sebagai guru bangsa sebagaimana pemberitaan di sejumlah media maupun soal mendukung eks Wali Kota Solo itu.

“Iya, mispersepsi. Karena maksud Pak Amien, kan, agar Jokowi jadi bapak bangsa. Bukan menyebut Jokowi itu bapak bangsa,” kata Mustofa saat dikonfirmasi reporter Tirto terkait pernyataan Amien Rais, Senin (2/1/2023).

Mustofa menyayangkan munculnya berita yang tidak akurat dan berpotensi memicu kesesatan pada publik. Ia mengaku harus mengklarifikasi ke beberapa tokoh akibat misinformasi soal pernyataan Amien Rais tersebut.

Akan tetapi, Mustofa optimistis bahwa pemilih Partai Ummat tidak akan terganggu. Ia yakin pemilih Partai Ummat cerdas dan juga responsif soal misinformasi tersebut.

Ia pun menegaskan Partai Ummat dan Amien Rais akan terus mengkritik. Mustofa tegaskan Amien terus berjihad dan keras.

“Aksi Pak Amien tidak melunak. Itu mispersepsi. Tak semua perlawanan itu, dengan cara keras, lantang. Kan, itu lokasi ketika berbicara, di KPU, rumah orang. Bukan kantor PU. Tapi di KPU. Beda satu huruf. Pak MAR [Amien Rais] tak kan lunak sedikit pun. Beliau sedang berjihad,” kata Mustofa.

PEMERIKSAAN AMIEN RAIS

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan sebelum menjalani pemeriksaan di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10/2018). ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/18.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz