tirto.id - Salah satu pilihan menu sahur sehat di Ramadhan kali ini adalah mencoba resep tempe penyet.
Agar tetap fit saat beraktivitas selama puasa, Anda harus menyiapkan makanan sahur yang bergizi, salah satunya tempe.
Selain mendoan, tempe bisa dibuat berbagai macam olahan. Salah satunya adalah tempe penyet. Menu ini cocok disajikan untuk sahur karena mudah dibuat dan cepat. Tak hanya itu, tempe juga tinggi kalsium dan dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah keropos tulang. Berikut ini bahan dan cara membuat tempe penyet.
Menu Sahur Sehat: Resep Tempe Penyet
Bahan:
- 6 iris tempe, beri garis di permukaan.
- Rendam di air dengan bumbu 1 siung bawang putih, garam, lada, dan 1/2 sdt ketumbar bubuk.
Sambal terasi:
- 3 buah cabai rawit merah keriting;
- 5 buah cabai rawit (boleh lebih kalau suka pedas);
- 3 butir bawang merah;
- 1/2 sdt terasi bakar;
- 1/2 sdm gula pasir;
- 1/2 sdt garam.
Cara memasak tempe penyet:
- Goreng tempe hingga matang;
- Goreng cabai dan bawang hingga matang dan tiriskan;
- Campur cabai, bawang, terasi, gula, dan garam. Ulek hingga halus;
- Campur tempe di atas sambal, lalu penyet.
Manfaat tempe
Healthline menuliskan tempe adalah sumber protein, zat besi, mangan, fosfor, magnesium, dan kalsium yang baik. Karbohidrat dan natrium juga rendah.
Selain itu juga mengandung prebiotik, yang dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan berpotensi mengurangi peradangan, mengandung protein kedelai tinggi, yang dapat meningkatkan rasa kenyang, mengurangi rasa lapar, dan meningkatkan berat badan.
Studi menunjukkan bahwa isoflavon kedelai dan protein kedelai dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Isoflavon kedelai dapat memiliki sifat antioksidan dan dapat bermanfaat dalam mengurangi stres oksidatif dan penyakit kronis.
Seperti dilansir dari laman whfoods.org, tempe juga bermanfaat bagi kardiovaskular. Makanan kedelai yang difermentasi seperti tempe memiliki lebih banyak peptida bioaktif daripada makanan kedelai yang tidak difermentasi.
Dalam kasus makanan kedelai yang difermentasi, dua protein penyimpan utama — glisinin dan conglycinin — dipecah oleh cetakan, ragi, dan bakteri menjadi fragmen peptida yang memiliki antioksidan, anti-inflamasi, dan darah.
Sifat antioksidan dan anti-inflamasi dari peptida kedelai dalam makanan kedelai yang difermentasi dapat membantu melindungi pembuluh darah dari kerusakan oksidatif dan inflamasi. Ini tentu baik untuk menjaga kardiovaskular Anda.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Alexander Haryanto
Penyelaras: Yulaika Ramadhani