tirto.id - Tempe merupakan makanan asli Indonesia yang mengandung protein nabati tinggi. Meskipun sering dianggap makanan “murah” di negeri sendiri, namun kini tempe justru telah mendunia. Berikut ini resep, bahan, dan cara membuat tempe sendiri.
Dilansir Time, kandungan protein pada tempe hampir setara dengan daging ayam. Tempe seberat 3 ons tempe mengandung sekitar 16 gram protein, sedangkan ayam panggang dengan porsi sama punya kandungan 26 gram protein.
Maka, tempe menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang tidak mau makan daging, atau sedang diet. Dengan mengkonsumsi tempe, kebutuhan protein Anda akan tetap terpenuhi.
Tempe sudah menjadi makanan orang Indonesia sejak sangat lama. Bahan dasarnya adalah kedelai yang sudah matang lalu diproses dalam inkubator pada suhu tropis. Tempe berbentuk padat dan berwarna putih, ini disebabkan oleh jaringan miselium yang mengikat butir-butir kacang kedelai.
Banyak orang Indonesia yang membuat tempe secara tradisional, terkadang dijadikan sebagai industri rumahan meskipun ada pula pabrik tempe dalam skala yang lebih besar. Dikutip dari Culturesforhealth, tempe tradisional memiliki aroma khas dengan tekstur kedelai yang menonjol. Sedikit berbeda dengan tempe pabrikan yang lebih halus.
Cara Membuat Tempe:
Bahan
2 gelas (400g) kacang kedelai kering kupas.
2 sendok makan cuka apel
¾ sendok dari jamur rhizopus/ragi tempe
Proses Membuat
- Rebus kacang kedelai selama 1 jam.
- Tiriskan air dan kedelai setelah direbus, gunakan handuk agar bisa menyerap air dengan baik.
- Pastikan kedelai kering saat disentuh, jangan terlalu lembab.
- Letakkan kedelai di dalam mangkuk kering, pastikan temperatur kedelai sama seperti temperatur pada kulit normal manusia (lukewarm temperature).
- Tambahkan cuka dan aduk.
- Tambahkan jamur ragi tempe, aduk rata.
- Letakkan kedelai di wadah yang sudah dilubangi, atau dengan kantong plastik/daun pisang.
- Lubangi seukuran jarum dengan jarak 1 inchi atau sekitar 2,5 cm. Tebal kacang di dalam wadah sekitar ½-1 inchi saja.
- Inkubasikan kedelai di dalam temperatur 85-91°F selama 24 jam atau 48 jam.
- Gunakan temperatur yang diukur langsung dari kedelai tersebut.
- Periksa kedelai setelah 12 jam. Proses fermentasi ini akan mengakibatkan kedelai mengeluarkan panas, pastikan ruangan tidak terlalu panas.
- Setelah 24 jam, tumbuh miselia putih, hasil ragi tempe mulai menutup permukaan kedelai.
- Kemudian kedelai akan menjadi padat yang diikat jamur putih.
- Setelah proses selesai, tempe bisa ditaruh di dalam kulkas.
- Tempe sudah bisa diolah, baik digoreng, direbus, dan lainnya.
- Gunakan termometer untuk memastikan temperatur pada tempe saat fermentasi. Bisa juga gunakan termometer dengan alarm yang biasanya digunakan untuk memasak daging agar kedelai tidak terlalu panas.
- Saat memeriksa suhu pastikan cek temperatur di dalam kacang, bukan di sekitar kacang.
- Jika berniat untuk membekukan tempe yang sudah jadi, maka rebus tempe sekitar 20 menit dengan air mendidih.
- Iris sesuai selera dan rendam di dalam air garam atau alternatif bumbu tempe yang lain.
- Irisan tempe beku bisa digunakan untuk hari berikutnya.
Penulis: Rachma Dania
Editor: Iswara N Raditya