tirto.id - Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengungkapkan bahwa kehadiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) telah menunjukkan penerimaan bantuan sosial (bansos) yang tidak tepat sasaran selama ini.
Hal ini disampaikan Gus Ipul dalam Dialog Bersama Pilar Sosial yang dihelat di Banten, Rabu (19/3). Sebab itu, dirinya mengatakan langkah yang harus dilakukan adalah memperbaiki data untuk penyaluran bansos tepat sasaran.
"Ketika DTSEN ini jadi, maka terlihat (penerima bansos) banyak tidak tepat sasaran. Sekarang yang harus kita lakukan adalah perbaiki data itu agar bantuan tepat sasaran,"ungkapnya.
Saat ini, Gus Ipul mengatakan DTSEN tengah dalam proses ground checking di lapangan oleh pendamping PKH di seluruh Indonesia. Dalam proses ini, data yang tidak akurat diberikan kesempatan untuk diperbaiki bersama.
"Besok saya kasih kesempatan untuk mengoreksi data yang tidak tepat sasaran itu, Pemda bersama pendamping PKH. Sasarannya kita fokuskan sekarang ke data yang tidak tepat sasaran," tegasnya.
Gus Ipul menyampaikan, data yang berada di masyarakat bersifat dinamis. Hal ini menyebabkan pemutakhiran data penerima bansos menjadi penting dilakukan, minimal selama tiga bulan sekali.
"Setiap tiga bulan sekali akan dikeluarkan data hasil pemutakhiran. Bisa jadi KPM yang di triwulan pertama mendapat bansos, pada triwulan dua tidak mendapat. Maka koreksinya ini setiap tiga bulan sekali," ucap Gus Ipul.
Apabila data ditemukan tidak sesuai pada pemutakhiran, data dapat dikoreksi melalui dua jalur, yaitu jalur formal dan jalur partisipasi.
Jalur formal disampaikan melalui usulan RT/RW dalam musyawarah desa/kelurahan hingga disahkan oleh bupati/walikota setempat, sedangkan jalur partisipasi dilakukan melalui aplikasi cek bansos, melalui fitur usul-sanggah dengan menyertakan lampiran data pendukung. Pemda setempat harus menentukan tindakan apakah usulan itu diterima atau ditolak.
"Jadi waktunya satu bulan, setelah satu bulan kita tunggu tidak ada (tindak lanjut pemda) maka dianggap menyetujui usulan dari masyarakat tersebut," kata Gus Ipul.
Selain pemutakhiran data, hal lain yang ditekankan Gus Ipul adalah pentingnya mendorong para penerima bansos untuk dapat graduasi keluar dari kemiskinan.
"Jadi idealnya maksimal itu lima tahun (menjadi penerima bansos) kecuali lansia dan disabilitas. Nanti saya akan buat peraturan menteri maksimal lima tahun," ujar Gus Ipul.
Lebih lanjut, Gus Ipul menyampaikan optimismenya terhadap DTSEN. Dirinya meminta seluruh daerah di Banten untuk turut menyukseskan ground checking DTSEN yang sedang berlangsung.
“Maka saya ke sini mengajak pemerintah kabupaten/kota di Banten bergandeng tangan. Mari kita gempur kemiskinan bersama-sama,” pungkasnya.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis