tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetken para buruh migran Indonesia di luar negeri menggunakan aplikasi keuangan LinkAja untuk mengirimkan uang.
Saat ini, sudah ada 22 juta pengguna LinkAja. Hingga akhir 2019 ditargetkan 40 juta pengguna. LinkAja juga digunakan oleh para buruh migrah Indonesia di Singapura.
Rini menargetkan LinkAja juga akan dapat digunakan di Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan, lantaran banyak pekerja migran Indonesia di negara tersebut.
"Dengan adanya layanan transaksi yang lebih luas yaitu sampai ke luar negeri, akan memudahkan orang Indonesia yang sedang berada di luar negeri untuk melakukan transaksi," ujar dia, saat meresmikan fintech buatan BUMB, LinkAja di Kawasan Glora Bung Karno, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (30/6/2019).
CEO LinkAja, Danu Wicaksana mengatakan, telah menjalin kerja sama dengan operator di luar negeri agar agar LinkAja dapat digunakan untuk transaksi.
"Di Singapura kami sudah bekerja sama dengan Singtel yang sudah punya merchant banyak. Jadi pengguna LinkAja di Singapura tinggal snap QR Code berlogo VIA yang merupakan platform cross border payment," ujar dia.
LinkAja resmi beroperasi dengan ditandai peluncuran oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Ia bersama Menteri Rini saat meluncurkan fintech buatan BUMN ini.
"Tadi sudah melihat grand launching dari LinkAja yang turut dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Seperti motonya LinkAja dari Indonesia untuk Indonesia. LinkAja adalah sistem pembayaran yang dikeluarkan oleh sinergi BUMN, dan dimiliki oleh BUMN," ujar Rini.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali