tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan akan membuat pelatihan tindakan medis darurat seperti operasi caesar bagi dokter umum, khusunya di wilayah terpencil. Dia pun akan menyiapkan regulasi untuk memberi mereka kewenangan melakukan tindakan medis darurat.
Kebijakan ini, kata Menkes, bertujuan untuk menyelamatkan nyawa masyarakat, terutama yang di daerahnya tak adadokter spesialis sama sekali.
“Yang saya minta adalah untuk daerah-daerah yang memang tidak ada spesialisnya, ratusan yang enggak ada spesialisnya, tolong dokter umumnya dilengkapi dengan kompetensi-kompetensi yang sifatnya menyelamatkan nyawa. Agar, kita tidak perlu lagi melihat masyarakat-masyarakat kita meninggal,” ujar Budi kepada wartawan usai Rapat Kerja dengan Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2025).
Budi mengatakan bahwa niat ini muncul karena Presiden Prabowo Subianto meminta Kemenkes membuka 66 rumah sakit baru di daerah terpencil. Dia kemudian mencontohkan kondisi darurat yang sering terjadi di wilayah-wilayah terpencil, seperti Pulau Taliabu, Anambas, Kolaka, pedalaman Sumba atau Flores, dan juga pedalaman Lampung, di mana ibu hamil kerap tak tertolong.
“Saya terakhir baru dari Lampung. Bupatinya, gubernurnya nunjukin video di mana dia mesti menggotong ibu-ibu hamil, naik perahu. Akhirnya tidak terlayani karena tidak ada dokternya. And see, some of them die dalam proses,” ujar Budi.
Menurut Budi, usul pelatihan penambahan keterampilan bagi dokter umum bukan dilontarkan baru-baru ini. Dia menyebut bahwa dokter umum pernah dilatih dan diizinkan melakukan praktik tersebut dengan sistem task shifting dalam istilah World Health Organization (WHO) .
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, menurutnya, kebijakan tersebut tidak lagi dijalankan dan membuat para dokter umum tidak berani mengambil tindakan medis, walaupun ada kondisi darurat.
“Sekarang, dokter-dokter umum itu bilang ke saya, 'Pak, sekarang kami tuh enggak boleh secara hukum melakukan itu. Karena, kami dibilang bahwa kami tidak kompeten melakukan itu karena tidak pernah dilatih lagi. Sehingga, kami menonton ibu-ibu yang hamil itu wafat di daerah-daerah’,”terang Menkes.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan berencana menyusun regulasi agar para dokter umum di daerah terpencil dapat menjalani pelatihan formal dan diberi kewenangan resmi melakukan tindakan medis darurat, termasuk operasi caesar.
“Kita buat regulasinya, mereka itu bisa diberikan secara resmi. Bukannya kemudian seperti orang bodoh langsung disuruh bolehin. Enggak. Mereka akan dilatih secara formal. Dan apakah latihnya semuanya? Enggak. Yang menyelamatkan nyawa aja, yang emergency itu harus diberikan. Kenapa? Yang ada spesialis itu kan mungkin berapa? Dari 514, 200 kota, 300 kota mungkin enggak ada [speasialis]. Itu untuk saving life,” tandas Budi.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fadrik Aziz Firdausi
Masuk tirto.id


































