Menuju konten utama

Menkes Belum Bisa Pastikan Jokowi Batuk akibat Polusi Udara

Budi menyatakan bahwa penyebab batuk Presiden Jokowi masih belum dipastikan oleh tenaga kesehatan berwenang.

Menkes Belum Bisa Pastikan Jokowi Batuk akibat Polusi Udara
Presiden Joko Widodo menyapa warga saat berjalan dari Stasiun MRT ASEAN menuju Gedung Sekretariat ASEAN untuk menghadiri peringatan HUT ke-56 ASEAN di Jakarta, Selasa (8/8/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pool/tom.

tirto.id - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan belum bisa memastikan batuk yang dialami Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebabkan karena dampak polusi udara di DKI Jakarta.

“Pak Presiden bilang iya, beliau agak batuk-batuk kemarin,” kata Budi di Hotel Horison, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Budi menyatakan bahwa penyebab batuk Presiden Jokowi masih belum dipastikan oleh tenaga kesehatan berwenang.

“Itu belum diperiksa ya (apa benar karena polusi),” sambung Budi singkat.

Budi menambahkan, Jokowi telah menginstruksikan Kementerian Kesehatan RI untuk memonitor dampak dari kualitas udara Jabodetabek yang memburuk.

“Kemenkes kita melakukan monitoring dari daerah-daerah yang polusi udaranya tinggi kemarin arahan bapak presiden. Kemudian kita kan lebih di hilir, polusi udara itu penyakitnya banyak,” tutur Budi.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya berfokus pada penanganan polusi udara di hilir atau mencegah dampak kesehatan dari kualitas udara yang memburuk.

“Tapi kita menjaga agar kita monitor kondisi seperti apa kita laporkan, ke kementerian yang menghandle sebabnya kemudian kita persiapkan kalau akibatnya terjadi di masyarakat. Jadi kita lebih ke hilir,” tambah Budi.

Kemarin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyampaikan bahwa Jokowi mengalami batuk-batuk selama empat pekan karena kualitas udara Jakarta yang buruk.

“Presiden sendiri sudah batuk katanya sudah hampir empat minggu, beliau belum pernah merasakan seperti ini dan kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk,” kata Sandi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8/2023).

Sandiaga melanjutkan, buruknya kualitas udara di Jabodetabek juga berdampak pada kegiatan wisata berbasis olahraga atau sport tourism.

“Dari segi pariwisata sudah ada beberapa kegiatan yang mendapatkan catatan, seperti misalnya ada lomba lari maraton internasional yang di sekitar Jabodetabek ini ada catatan mengenai kualitas udara yang tidak sehat,” tambah Sandi.

Baca juga artikel terkait POLUSI UDARA atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri