Menuju konten utama

Mengenal Virus TORCH yang Berbahaya pada Ibu Hamil

Infeksi TORCH selama kehamilan dapat menyebabkan cacat bayi akibat penularan dari ibu ke bayi pada saat hamil.

Mengenal Virus TORCH yang Berbahaya pada Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil. foto.istockphoto

tirto.id - Hamil dan memiliki keturunan merupakan harapan dari banyak suami istri. Masa kehamilan yang normal atau tanpa penyakit tentu menjadi idaman semua calon ibu. Sayangnya, tidak semua kehamilan bisa berjalan normal tanpa hambatan.

Contohnya, yang dapat membahayakan janin adalah TORCH (Toxoplasma, Other Disease, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpe Simplexs Virus). Virus TORCH merupakan jenis-jenis infeksi yang bisa dialami oleh perempuan yang sedang hamil.

Menurut dr. Ratna Dewi Puspitasari, Sp.OG, yang dipublikasikan di Jurnal Kehamilan Unila, infeksi TORCH selama kehamilan dapat menyebabkan cacat bayi akibat penularan dari ibu ke bayi pada saat hamil.

Cacat yang diderita bayi akibat tertular virus TORCH dapat berupa cacat fisik dan mental, serta bisa mengakibatkan keguguran. Virus ini dapat menyerang sistem saraf pusat dan perifer yang mengakibatkan gangguan pengelihatan, pendengaran, dan metabolisme tubuh.

Berikut beberapa penyebab TORCH seperti dilansir laman Nutriclub.co.id antara lain:

1. Toxoplasmosis

Toxoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasite toxoplasma gondi. Penularan penyakit ini bisa melalui daging yang kurang matang, sayur dan buah yang kurang bersih, feses kucing yang mengandung parasit, hingga infeksi kongenital yang dapat menginfeksi janin melalui plasenta. Gejala yang ditumbulkan berupa kebutaan, kepaya bayi lebih kecil, ada pembengkakan pada kelenjar air liur, bisul di kulit, radang paru-paru, demam, dan pengapuran dalam otak.

2. HIV/AIDS

15-40 persen pasien yang terinfeksi HIV dapat menularkan infeksi pada bayi melalui plasenta dan risiko 80 persen infeksi ini akan menular pada bayi jika ibu tidak mengonsumsi obat terapi HIV.

3. Sifilis

Penularan sifilis atau raja singa adalah melalui hubungan seksual, pada bayi sebagian besar ditularkan melalui plasenta. Gejala yang ditimbulkan pada bayi yaitu lahir dengan berat badan yang rendah, kelainan kulit, tulang, organ dalam, mata dan darah.

4. Rubella

Rubella atau campak jepang menular melalui saluran nafas. Dampaknya pada bayi bisa mengganggu bahkan dapat menghancurkan perkembangan bayi. Terganggunya perkembangan bayi dapat mengakibatkan bayi mengalami gangguan pendengaran, kelainan jantung, gangguan mata dan gangguan sistem saraf pusat serta dapat mengakibatkan pembesaran hati dan limpa.

5. CMV (citomegalovirus)

CMV disebabkan oleh citomegalovirus yang termasuk dalam golongan virus herpes. Infeksi ini menular melalui kontak antar manusia. Dampak pada janin yang dikandung oleh ibu tertular CMV adalah janin akan mengalami gangguan seperti pembesaran hati, pengapuran otak, kuning dan tuli.

6. Herpes simpleks tipe II

Virus ini tertular dari ibu ke bayi saat bayi didalam kandungan ataupun bisa tertular saat proses persalinan. Virus yang menular melalui plasenta ini dapat menyebabkan kerusakan bahkan kematian pada janin.

Baca juga artikel terkait IBU HAMIL atau tulisan lainnya dari Irene Aprilya Meok

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Irene Aprilya Meok
Penulis: Irene Aprilya Meok
Editor: Alexander Haryanto