Menuju konten utama

Mommyrexia: Tren Tetap Langsing Saat Hamil, Tapi Bahayakan Janin

Mommyrexia yang merupakan tren tetap langsing saat hamil dianggap bisa membahayakan janin dan pertumbuhannya.

Mommyrexia: Tren Tetap Langsing Saat Hamil, Tapi Bahayakan Janin
Ilustasi Ibu Hamil Berenang. foto/istockphoto

tirto.id - Bertambahnya berat badan pada wanita hamil adalah hal yang wajar. Hal tersebut menandakan kondisi ibu dan janin sehat serta mengalami tumbuh kembang yang sesuai. Meskipun penambahan berat badan tetap berisiko pada penyakit diabetes hingga pre-eklamsia.

Namun, muncul sebuah tren di mana para perempuan tidak menginginkan penambahan berat badan pada masa kehamilan mereka. Tren ini disebut dengan mommyrexia yang juga dianggap sebagai perlakuan menyimpang.

Munculnya mommyrexia sebagian besar didorong oleh keinginan untuk meniru selebritis ternama seperti Victoria Beckham atau Rachel Zoe yang masih berbadan langsing selama kehamilan mereka. Untuk memiliki badan yang tetap langsing tersebut, para ibu hamil tetap menjalankan diet dan olahraga.

Menurut Isac Herschkopf, seorang psikiatris dari Manhattan yang biasa menangani para selebritis dengan kelainan makan, wanita yang berisiko terhadap mommyrexia adalah mereka yang menganggap nomor satu kesempurnaan fisik, demikian dilansir dari Mother and Baby.

Beberapa di antaranya takut akan kehilangan perhatian atau kasih sayang pasangan dan sebagian lain tidak mau tampil jelek di depan umum. Selain menghindari penambahan berat badan, para mommyrexia bahkan terobsesi untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat setelah persalinan.

Hal tersebut tentu saja memiliki dampak baik bagi janin dalam kandungan atau si ibu hamil. Diet ketat yang diterapkan ibu juga berisiko menyebabkan janin kekurangan kalori. Hal ini akan membuat janin tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kelahiran prematur serta risiko penyakit bawaan bisa jadi beberapa dampaknya yang lain bagi si kecil.

Sedangkan bagi ibu, masalah selama kehamilan akan mungkin terjadi seperti kekurangan nutrisi, penyakit jantung, anemia, hingga pendarahan setelah melahirkan. Selain itu, ada kemungkinan terjadi cedera akibat olahraga berlebih yang dilakukan ibu hamil.

Dari laman My Baby, disebutkan mommyrexia dapat dicegah salah satunya dengan mengubah paradigma terkait kehamilan. Para ibu haruslah menganggap wajar penambahan berat badan dan tidak seharusnya menjadi rendah diri akibat hal itu.

Penambahan berat badan yang terkontrol selama kehamilan justru menjadi penanda bahwa janin sedang tumbuh dan berkembang dengan baik. Usai melahirkan, Anda bisa menurunkannya kembali dengan olahraga teratur dan mengonsumsi nutrisi yang sehat dan terukur. Setelahnya, berat badan yang normal dapat kembali didapatkan secara perlahan.

Meskipun penambahan berat badan adalah normal selama kehamilan, tidak diperkenankan juga bagi para ibu hamil untuk makan apa pun sesukanya. Pastikan makanan yang dikonsumsi adalah makanan dengan kandungan nutrisi yang lengkap untuk menjamin tumbuh kembang si kecil dalam kandungan.

Baca juga artikel terkait KEHAMILAN atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto