Menuju konten utama

Mengenal Planet Mars: Ciri-ciri, Jarak dengan Matahari, & Revolusi

Salah sari ciri planet Mars adalah warnanya yang merah sehingga dijuluki sebagai planet merah. Berapa jarak Mars dengan matahari & berapa lama revolusinya?

Mengenal Planet Mars: Ciri-ciri, Jarak dengan Matahari, & Revolusi
Ilustrasi Planet Mars. foto/istockphoto

tirto.id - Mars adalah salah satu planet dalam tata surya yang dijuluki sebagai planet merah. Bukan tanpa alasan, planet ini memang memiliki permukaan berwarna merah dan hal inilah yang menjadi alasan di balik julukan Mars tersebut. Lantas, apa ciri-ciri planet Mars dan berapa jaraknya dengan Matahari?

Nama Mars mengacu pada Dewa Perang bangsa Romawi kuno. Diberi nama demikian karena permukaan Mars yang berwarna merah, yang mengingatkan pada darah.

Sama seperti Bumi, Mars juga memiliki satelit yang mengelilinginya. Mars memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos yang berdiameter 22,2 km dan Deimos dengan diameter 12,6 km.

Ukuran dan Jarak Planet Mars ke Matahari

Berdasarkan data NASA, panjang diameter planet Mars adalah sekitar 6.791 km. Berdasarkan hal itu, Mars memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding Bumi yang berdiameter hingga 12.755 km.

Mars termasuk salah satu planet terdekat dengan Bumi selain Venus. Mars juga tercatat sebagai planet keempat yang terdekat dengan Matahari setelah Bumi.

Jarak Mars ke Matahari diperkirakan mencapai 228 juta kilometer. Mars mengorbit mengelilingi Matahari dengan kecepatan rata-rata sekitar 23,3 km/detik.

Jika dihitung berdasarkan waktu yang berlaku di Bumi, lama revolusi Mars adalah 687 hari (1,9 tahun). Sementara untuk lama rotasi atau 1 hari di Mars sama dengan 24 jam 37 menit (24,6 jam).

Karakteristik Permukaan Planet Mars

Permukaan Mars dipenuhi mineral besi yang kemudian mengalami oksidasi atau karat. Hal ini yang kemudian menyebabkan Mars tampak berwarna merah karena permukaannya dipenuhi oleh karat.

Luas dataran Mars hampir sama dengan luas dataran di Bumi. Mars dikenal memiliki permukaan yang kering, berbatu, memiliki banyak kawah, ngarai besar, dan gunung berapi.

Mars diketahui memiliki gunung berapi terbesar di tata surya bernama Olympus Mons. Gunung tersebut masih aktif dan tingginya bisa mencapai tiga kali Gunung Everest.

Meski permukaan Mars tampak kering dan gersang, ilmuwan percaya bahwa dulu planet ini memiliki sumber air.

Dilansir NASA, Mars diketahui memiliki jaringan lembah sungai, delta, serta permukaan yang diyakini sebagai dasar danau dahulunya.

Bukti lain bahwa Mars pernah memiliki sumber air adalah adanya batu serta mineral yang hanya bisa terbentuk di dalam air.

Di masa sekarang, Mars tampaknya juga masih memiliki air. Namun, karena faktor atmosfer yang terlalu tipis, air di Mars tidak dapat bertahan lama di permukaan.

Kalaupun ada, air di Mars ditemukan dalam bentuk es yang ada di bawah daerah kutub. NASA juga pernah mengonfirmasi adanya penemuan bekas aliran air asin di bawah bukit yang ada di Mars.

Atmosfer dan Suhu Planet Mars

Dibandingkan Bumi, atmosfer Mars cenderung lebih tipis. Sebesar 96 persen atmosfer Mars terbentuk dari karbondioksida, sisanya terdiri dari nitrogen dan gas argon.

Karena terlalu tipis, atmosfer Mars tidak dapat melindungi planet dari bahaya luar seperti meteor dan asteroid.

Tak hanya itu, atmosfer yang tipis ini juga sangat berpengaruh pada temperatur di permukaan Mars.

Atmosfer Mars tidak bisa menahan panas Matahari sehingga suhu permukaanya relatif dingin.

Mars diketahui memiliki suhu tertinggi 20°C dan yang terendah bisa mencapai -153°C.

Di sisi lain, angin di Mars juga terkadang sangat kencang sehingga menciptakan badai debu yang bisa menyelimuti sebagian besar permukaan planet.

Ketika badai sudah menghilang, debunya bisa bertahan di udara Mars hingga berbulan-bulan.

Baca juga artikel terkait PLANET MARS atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Abdul Hadi