Menuju konten utama

Mengenal Penyakit Nefritis, Gejala, Penyebab & Cara Mencegahnya

Mengenal apa itu penyakit Nefritis, gejala, penyebab dan cara mencegahnya.

Mengenal Penyakit Nefritis, Gejala, Penyebab & Cara Mencegahnya
Ilustrasi nefritis. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Penyakit nefritis atau terjadinya peradangan pada bagian ginjal yang bernama nefron, banyak dipicu oleh infeksi.

Penyakit ginjal ini memiliki beberapa jenis, dengan penyebab yang berbeda-beda pula.

Nefritis dapat terjadi pada kanak-kanak hingga lansia. Jika dialami oleh anak-anak, infeksi umumnya ditimbulkan oleh bakteri streptokokus.

Sementara jika dialami dewasa, nefritis dapat dipicu oleh pneumonia, vaskulitis dan bisa juga dipicu oleh hepatitis, laman Nephrology Specialists of Tulsa melansir.

Akibat adanya peradangan di ginjal tersebut, fungsi ginjal pun menurun. Jumlah protein dalam tubuh menjadi lebih tinggi dan diekskresi ke urine, hingga menimbulkan penumpukan cairan tubuh.

Penderita nefritis kerap tampak gemuk akibat penumpukan cairan di tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya. Mereka juga mengalami perubahan frekuensi buang air kecil.

Ginjal yang jumlahnya ada 2 dalam tubuh manusia, memiliki tugas untuk melakukan penyaringan sel darah yang telah beredar di seluruh tubuh.

Cairan yang jumlahnya berlebihan, serta limbah lain yang tak dibutuhkan oleh tubuh juga akan disaring di ginjal.

Pada penderita nefritis, fungsi ginjal untuk penyaringan tersebut jadi tidak maksimal.

Jenis-jenis Nefritis

1. Glomerulonefritis akut

Peradangan yang terjadi di bagian ginjal bernama glomerulus, akibat infeksi parah dengan tiba-tiba. Biasanya dipicu oleh hepatitis, HIV serta radang tenggorokan.

Selain itu, pemicu lain yang menyebabkan peradangan akut di ginjal adalah autoimun lupus, vaskulitida serta granulomatosis dengan poliangitis (GPA).

Jumlah penderita nefritis yang asalnya dari kondisi autoimun lupus cukup banyak, mencapai separuh dari penderita penyakit tersebut karena sistem imun menyerang ginjal.

Penderita mengalami gejala seperti air kencing yang berbusa, juga hipertensi dan adanya bengkak di tungkai kaki serta telapak tangan. Kadang disertai dengan demam dan ruam merah.

2. Sindrom Alport, atau nefritis herediter

Merujuk Medical News Today, jenis nefritis herediter ini dapat menyebabkan gagal ginjal. Menurut ahli medis penyebab varian ini adalah diturunkan secara genetik, lebih banyak terjadi pada pria.

Selain gagal ginjal, masalah ini juga menyebabkan penurunan penglihatan dan pendengaran.

3. Glomerulonefritis kronis

Jenis nefritis ini berlangsung perlahan dan makin lama menjadi kronis, hingga menyebabkan ginjal rusak sampai berkembang ke gagal ginjal, mirip dengan glomerulonefritis akut.

4. Nefropati IgA

Kondisi sakit ginjal pada varian IgA terjadi akibat endapan sistem imun IgA yang menumpuk di ginjal hingga terjadi radang.

5. Nefritis interstitial

Nefritis jenis ini berkembang di bagian ginjal bernama interstitium akibat infeksi atau juga konsumsi obat tertentu, hingga memicu peradangan.

Gejala-gejala Nefritis

Gejala-gejala yang tampak pada nefritis tergantung pada jenis atau variannya. Namun secara umum tanda yang tampak adalah seperti di bawah ini:

  • Terjadi pembengkakan di beberapa bagian tubuh
  • Adanya darah pada urine
  • Berkurangnya frekuensi berkemih (BAK)
  • Muncul sakit kepala
  • Kerap mengantuk
  • Dan terkadang juga mengalami tekanan darah tinggi
Untuk mendiagnosa, ada beberapa tes yang dapat dilakukan oleh pihak medis yakni:

  1. Tes darah untuk melihat level kreatinin serta nitrogen urea darah
  2. Tes urinalisis
  3. Biopsi ginjal

Pengobatan dan pencegahan nefritis

Masalah utama dalam nefritis adalah adanya peradangan dalam ginjal, sehingga pengobatan akan difokuskan pada mengurangi radang serta infeksi, juga mengobati pemicunya.

Beberapa jenis antibiotik akan diberikan agar infeksi berkurang, hingga mengembalikan fungsi ginjal agar normal.

Untuk mengembalikan fungsi ginjal seperti semula dan normal, sekaligus mengurangi rusaknya ginjal secara permanen, maka hal yang dianjurkan adalah:

  1. Mengurangi asupan garam/natrium, potasium serta protein
  2. Mengurangi minum/konsumsi cairan
  3. Mengonsumsi obat anti peradangan
  4. Mengontrol tekanan darah agar tidak naikDialisis sementara untuk membantu pemulihan ginjal

Baca juga artikel terkait PENYEBAB atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno