Menuju konten utama
Informasi Kesehatan

Kenali Penyakit Anemia Sel Sabit, Bisa Berlangsung Seumur Hidup?

Mengenal apa itu penyakit anemia sel sabit, benarkah bisa berlangsung seumur hidup?

Kenali Penyakit Anemia Sel Sabit, Bisa Berlangsung Seumur Hidup?
Anemia sel sabit. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Meski pengobatan bisa membantu mengatasi banyak gejalanya, tapi penyakit anemia sel sabit merupakan kondisi kesehatan yang serius dan berlangsung seumur hidup.

Menurut laman NHS, umumnya penderita sel sabit menghasilkan sel darah merah berbentuk tidak biasa yang bisa menyebabkan masalah karena sel darah merah tidak berumur panjang, seperti sel darah yang sehat dan dapat menyumbat pembuluh darah.

Selain itu, penderita sel sabit biasanya sudah didiagnosa sejak masa kanak-kanak, meskipun beberapa anak mempunyai sedikit gejala dan masih menjalani kehidupan normal.

Salah satu gejala utama anemia sel sabit, yaitu pertumbuhan yang tertunda, stroke, dan masalah paru-paru.

Apa itu Anemia Sel Sabit?

Dikutip dari situs Cleveland Clinic, anemia sel sabit merupakan suatu bentuk kelainan darah yang diwariskan.

Umumnya anemia sel sabit memengaruhi sel darah merah, kemudian mengubahnya dari cakram bundar yang fleksibel menjadi sel sabit yang kaku dan lengket.

Sel sabit membuat sel darah merah tidak dapat melakukan tugasnya, yaitu membawa oksigen ke seluruh tubuh Anda. Selain itu, sel sabit juga tidak dapat hidup selama sel darah merah normal.

Jika demikain akibatnya penderita tidak mempunyai cukup sel darah merah yang sehat dan mengalami anemia, kondisi ini disebut sebagai anemia sel sabit. Sebelumnya, bayi yang lahir dengan anemia sel sabit jarang bisa hidup sampai dewasa.

Namun, berkat deteksi dini dan pengobatan baru, sekitar separuh dari semua orang yang menderita anemia sel sabit bisa hidup hingga usia 50-an.

Penyebab Anemia Sel Sabit

Penderita anemia sel sabit umumnya diwariskan dari orang tua biologis mereka. Kemudian pada anemia sel sabit, gen yang membantu membuat sel darah merah normal akan bermutasi atau berubah.

Orang yang mewariskan gen protein hemoglobin yang bermutasi dari kedua orang tua biologisnya mempunyai anemia sel sabit.

Selain itu, orang yang mewariskan gen yang bermutasi dari salah satu orang tua kandung mempunyai sifat sel sabit.

Gejala Anemia Sel Sabit

Gejala-gejala ini dapat dimulai sejak usia beberapa bulan, meskipun banyak anak yang hanya memiliki sedikit atau tanpa gejala jika pengobatan dimulai sejak dini.

1. Episode yang menyakitkan

Episode yang menyakitkan disebut sebagai krisis sel sabit dan menjadi salah satu gejala penyakit sel sabit yang paling umum dan menyusahkan. Krisis sel sabit terjadi saat pembuluh darah ke bagian tubuh tersumbat.

Sementara rasa sakitnya bisa parah dan berlangsung selama beberapa hari atau minggu. Krisis sel sabit bisa memengaruhi bagian tubuh mana pun tetapi paling sering terjadi pada tungkai atau punggung.

Frekuensi seseorang menderita penyakit sel sabit berbeda-beda. Beberapa di antaranya mungkin mengalaminya setiap minggu, sementara yang lain mungkin mengalami penyakit ini kurang dari satu kali dalam setahun.

2. Sering mengalami infeksi

Umumnya orang dengan penyakit sel sabit lebih rentan terhadap infeksi, terutama saat mereka masih muda. Infeksi bisa berkisar dari yang ringat, seperti pilek hingga meningitis.

Untuk mengurangi risiko berbagai infeksi dapat dilakukan vaksinasi dan antibiotik dosis harian.

3. Anemia

Tidak sedikit penderita penyakit sel sabit mengalami anemia. Akibatnya, menimbulkan banyak gejala tapi tidak jarang bisa menjadi buruk bila seseorang terinfeksi virus yang menyebabkan sindrom pipi ditampar (parvovirus).

Sindrom pipi ditampar bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan gejala tambahan, seperti sakit kepala, detak jantung yang cepat, pusing dan pingsan. Pengobatannya biasanya diobati dengan transfusi darah.

Baca juga artikel terkait ANEMIA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dhita Koesno