Menuju konten utama
Kesehatan Mental

Mengenal ODGJ Melalui Jenis Gangguan dan Kemungkinan Sembuhnya

Mengenal apa iu ODGJ melalui jenis-jenisnya dan kemungkinan apakah bisa disembuhkan.

Mengenal ODGJ Melalui Jenis Gangguan dan Kemungkinan Sembuhnya
Ilustrasi seorang wanita depresi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - ODGJ adalah singkatan dari Orang Dengan Gangguan Kejiwaan. Artinya, bila ada seseorang yang menderita gangguan kejiwaan, maka ia akan disebut sebagai ODGJ.

Menurut UU Nomor 18 (2018), sebagaimana dilansir dari jurnal yang diterbitkan oleh Poltekkes Denpasar, ODGJ adalah individu yang mengalami gangguan pikiran, perasaan dan perilaku, yang dimanifestasikan dalam gejala dan atau perubahan perilaku, serta dapat menyebabkan penderitaan ataupun hambatan dalam menjalankan fungsinya sebagai manusia.

Penyebab ODGJ

Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang bisa mengalami gangguan kejiwaan, di antaranya adalah:

  • Ketidakmampuan melaksanakan tugas dan kewajiban dalam proses perkembangan diri sebagai pribadi.
  • Ketidakmampuan mengatasi permasalahan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan.
  • Tidak mampu beradaptasi dalam proses perkembangan kehidupan.
  • Usia dewasa adalah usia yang sangat berisiko untuk terkena gangguan jiwa. Karena memasuki usia dewasa, seseorang harus bertanggung jawab atas kehidupannya dan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan pelik yang kerap hadir tanpa permisi.
  • Bila seseorang tidak memiliki pekerjaan, maka ia juga rentan terkena gangguan jiwa. Pekerjaan adalah salah satu bentuk aktualisasi diri, sekaligus sumber nafkah. Tanpa pekerjaan, orang mungkin tidak akan memiliki ruang aktualisasi dan tidak memiliki sumber penghidupan
  • Bila pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, maka akan lebih tinggi risiko orang untuk mengalami gangguan kejiwaan di masa depan. Biasanya masyarakat akan memberi label pada ODGJ, dan label serta stigma inilah yang akan memicu kambuhnya gangguan kejiwaan yang pernah dialami sebelumnya.
  • Seseorang yang memiliki kepribadian tertutup, maka cenderung akan menghadapi dan menyimpan permasalahannya sendiri. Hal ini justru akan menjadi bom waktu. Jika bom itu meledak, maka orang itu mungkin akan mengalami depresi akibat masalah yang menumpuk dan meledak itu.
  • Jika mengalami gangguan kejiwaan maka harus mengonsumsi obat seumur hidup. Namun jika obatnya putus, maka gangguan kejiwaan itu akan kambuh lagi.
  • ODGJ biasanya memiliki pengalaman tidak menyenangkan atau trauma-trauma. Trauma-trauma semacam pemerkosaan, penganiayaan fisik, dikucilkan, bila tidak disembuhkan, akan menjadi luka batin yang menyebabkan gangguan kejiwaan.
  • Seseorang yang pernah mengalami konflik tidak terselesaikan rentan membuat residu-residu konflik yang berdampak memberikan tekanan berlebihan pada dirinya. Jika ia tidak memiliki mekanisme koping yang baik, maka dirinya akan menjadi ODGJ.

Jenis-jenis Gangguan Kejiwaan

Sementara beberapa jenis gangguan kejiwaan yang bisa menyerang seseorang, menurut situs RSJ Menur, antara lain:

1. Skizofrenia

Ilustrasi Skizofrenia

Ilustrasi skizofrenia. FOTO/iStockphoto

Penderita gangguan jiwa jenis skizofrenia akan sering berhalusinasi yang merupakan gangguan persepsi panca indera.

Halusinasi yang mungkin dialami, seperti mendengar bisikan atau melihat bayangan yang tidak ada sumbernya.

Selain halusinasi, penderitanya juga akan mengalami delusi atau waham atau keyakinan yang salah atau tidak sesuai dengan realitas atau kenyataan yang ada. Lalu ia akan mengalami gangguan pikiran, dan pembacaan perilaku, dan emosi yang tidak sesuai.

2. Depresi

Ilustrasi depresi

Ilustrasi depresi. Getty Images/iStockphoto

Depresi akan membuat perasaan sedih terus-menerus secara berlebihan dan penderitanta menjadi kehilangan minat terhadap sesuatu.

Selain itu, selalu merasa bersalah, tidak punya harapan, dan tidak berharga sebagai manusia juga sering dialami.

Selain gangguan psikis, depresi juga bisa membuat orang sering merasa lelah, nyeri, serta pola makan menjadi tidak teratur. Bila sudah sangat parah, keinginan untuk bunuh diri seringkali melintas di kepala penderita.

3. Gangguan bipolar

ilustrasi bipolar

ilustrasi bipolar. FOTO/iStockphoto

Ketika mengalami bipolar, penderita akan mengalami mood swing atau perubahan mood yang sangat parah.

Ketika mood meningkat, energi akan sangat berlebih, banyak bicara, dan seringkali melakukan hal-hal yang berisiko. Kemudian pada kutub yang lain saat mood penderita sangat low, maka ia akan mengalami depresi.

4. Gangguan kecemasan berlebihan

Ilustrasi Duck Sindrome

Ilustrasi cemas berlebihan. foto/istockphoto

Gangguan jiwa ini adalah saat orang merasa khawatir atau cemas berlebihan dan seringkali tanpa sebab yang jelas.

Secara fisik, akan muncul nyeri kepala, berkeringat, jantung berdebar, sesak nafas, terasa seperti tercekik, mual, muntah, diare, kesemutan dan gelisah berlebihan.

Apakah Gangguan Kejiwaan Bisa Disembuhkan?

Untuk mengatasi gangguan kejiwaan ini, menurut Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, dibutuhkan kerja keras, konsistensi, dan kedisiplinan dari si ODGJ, juga dari pihak-pihak yang berkepentingan, seperti orang-orang terdekat ODGJ, tenaga medis dan kader-kader kesehatan yang membantu proses penyembuhan.

Gangguan kejiwaan adalah penyakit yang sama dengan penyakit fisik. Artinya sama-sama bisa disembuhkan.

Untuk menyembuhkan gangguan kejiwaan, dibutuhkan terapi jangka panjang. Kemudian ketika ODGJ sudah menyelesaikan proses terapi, ODGJ juga harus tetap disiplin dalam mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan.

Baca juga artikel terkait ODGJ atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno