Menuju konten utama

Mengenal Kerajaan Eswatini, Potensi, dan Relasinya dengan Indonesia

Kerajaan Eswatini terletak di Afrika dan sudah menjalin kerja sama dengan Indonesia.

Mengenal Kerajaan Eswatini, Potensi, dan Relasinya dengan Indonesia
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Raja Eswatini, Raja Mswati III, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/8/2022), ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/Kris/am.

tirto.id - Kerajaan Eswatini merupakan sebuah negara berbentuk kerajaan yang terletak di Afrika bagian selatan. Pada 25 Agustus 2022 lalu, Raja Eswatini yakni Mswati III bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Lantas, seperti apa relasi kerja sama Kerajaan Eswatini dengan Indonesia?

Eswatini sebagai kerajaan dikenal dengan beberapa sebutan, seperti Kingdom of Eswatini, Umbuso weSwatini, Swaziland, Kingdom of Swaziland, dan lainnya. Namun, nama resmi yang digunakan adalah Umbuso weSwatini (Swati) atau Kingdom of Eswatini dalam bahasa Inggris.

Kerajaan Eswatini memiliki dua ibu kota, yakni di Mbabane sebagai ibu kota administratif dan yudikatif, serta Lobamba sebagai ibu kota legislatif. Mengutip Britannica, kerajaan ini memiliki bentuk pemerintahan monarki dengan dua majelis legislatif yaitu Senat dan House of Assembly.

Sistem Pemerintahan dan Geografis Kerajaan Eswatini

Kepala negara Kerajaan Eswatini dijabat seorang raja yang dibantu oleh kepala pemerintahan yakni perdana menteri. Raja Eswatini saat ini adalah Mswati III, sedangkan posisi perdana menteri dijabat oleh Cleopas Dlamini.

Pada 2022, jumlah penduduk Kerajaan Eswatini kurang lebih 1.134.000 jiwa. Mereka berinteraksi dengan Bahasa Swati (Swazi) dan Bahasa Inggris. Penduduk menempati luas wilayah kerajaan sekira 17.364 kilometer persegi.

Kerajaan ini hanya memiliki wilayah daratan tanpa berbatasan dengan perairan. Kerajaan Eswatini dikurung batas dua negara, yaitu Mozambik dan Afrika Selatan.

Sebelah utara, selatan, timur, dan barat berbatasan dengan Afrika Selatan. Lalu, dengan Mozambik, berbatasan di sisi utara dan Timur.

Potensi Kerajaan Eswatini

Kendati wilayahnya kecil, namun di Eswatini menyimpan potensi pariwisata yang menjadi salah satu andalan dalam perekonomian.

Dikutip dari situs The Kingdom of Eswatini, di kerajaan tersebut terdapat kawasan pegunungan dan lembah yang indah, ditambah wisata hutan dan dataran. Di Eswatini juga terdapat suaka margasatwa yang menjadi rumah bagi hewan-hewan liar khas Afrika.

Salah satu pusat pariwisata di kerajaan tersebut adalah Lembah Ezulwini yang menjadi tempat suaka margasatwa dan cagar alam. Lalu, hutan belantara terdapat di bagian barat daya yang menawarkan wisata jelajah alam.

Eswatini pernah dinobatkan sebagai salah satu negara tujuan wisata bagi pelancong dunia urutan teratas tahun 2020 versi otoritas perjalanan terkemuka, Lonely Planet.

Selain itu, Eswatini juga dianugerahi label Safe Travels, oleh World Travel & Tourism Council dan Safer Tourism Seal.

Hubungan Bilateral Kerajaan Eswatini dengan Indonesia

Kerajaan Eswatini menjalin hubungan bilateral dengan Indonesia sejak tahun 1991. Raja Mswati III juga pernah menyerahkan Surat-Surat Kepercayaan (Credential) pada 14 Oktober 2019 kepada para duta besar negara sahabat termasuk Indonesia, di istana kerajaan yang berada di Mbabane.

Dalam surat tersebut, Raja Mswati III berkeinginan untuk mempererat kerja sama bilateral dengan negara-negara sahabat. Salah satunya, Eswatini mengundang para investor untuk mengembangkan sektor pariwisata di wilayah kerajaannya.

Dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri, Duta Besar RI untuk Kerajaan Eswatini, Salman Al Farisi, mengemukakan potensi dan peluang kerja sama dengan Eswatini.

Beberapa peluang yang belum tergali di kerajaan tersebut antara lain pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan dengan negara tetangga, pembangunan infrastruktur, dan kerja sama teknis.

Tanggal 25 Agustus 2022, Presiden Jokowi menerima kehadiran Raja Mswati III di Istana Negara, Jakarta. Kedua pemimpin negara tersebut menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU penguatan kerja sama bilateral.

MoU kedua negara ditandatangani oleh Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri Indonesia dan Menteri Luar Negeri Kerajaan Eswatini yani Thulisile Dladla.

"MoU ini sangat penting artinya untuk membuka atau sebagai pembuka pintu upaya peningkatan kerja sama terutama kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Eswatini," kata Menlu RI, Retno Marsudi.

Ada beberapa bidang kerja sama antara RI dan Kerajaan Eswatini yang menjadi prioritas, termasuk di sektor perdagangan, investasi, pertambangan, energi, ekonomi hijau, pertanian, infrastruktur dan pembangunan, pariwisata, serta kesehatan.

"Nantinya dari waktu ke waktu kita akan lakukan pertemuan untuk menindaklanjuti sampai di mana kerja sama-kerja sama itu dilakukan," tambah Menlu Retno.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya