tirto.id - Ideologi liberalisme mempengaruhi perjalanan sejarah di Asia-Afrika, baik di bidang ekonomi, politik, maupun sosial budaya.
Pergerakan di Asia dan Afrika memiliki sejarah panjang. Keinginan atas perubahan dari kondisi kolonialisme memunculkan kesadaran kebangsaan bagi masyarakat Asia-Afrika.
Perubahan ini tidak lepas dari pengaruh ideologi-ideologi besar di dunia, salah satunya ideologi liberalisme.
Pengertian Liberalisme
Ideologi liberalisme merupakan ideologi yang muncul atas kesadaran kebebasan individu. Liberalisme berasal dari kata liberte yang berarti bebas.
Menurut buku Semangat Melawan Penjajahan di Asia Afrika dari Kemendikbud (2018), inti liberalisme adalah menghendaki kebebasan bagi manusia, baik dalam bidang agama, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama, maupun kebebasan sebagai warga negara.
Liberalisme membawakan satu poin penting, yakni kebebasan individu.
Menurut Penelitian Iramdhan berjudul "Paham Nasionalisme dan Kebangsaan di Indonesia dari Tahun 1990 Sampai Dengan Tahun 1942" dalam jurnal UTILITY: Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Ekonomi(2017), masyarakat merupakan kumpulan dari Individu-individu, sehingga, kemerdekaan individu harus dijamin.
Liberalisme kemudian merambah ke berbagai bidang kehidupan. Contohnya liberalisme ekonomi, liberalisme politik, hingga liberalisme agama. Dalam tataran politik, liberalisme kemudian menghendaki demokrasi.
Termasuk di dalam demokrasi adalah pembentukan UUD, pemilihan umum, kebebasan mengemukakan pendapat, dan kebebasan beragama.
Sejarah Liberalisme
Awalnya, paham ini hadir sebagai perlawanan atas penindasan oleh kaum bangsawan dan agamawan Eropa.
Bangsa Eropa pada abad 17-18 masih banyak yang menganut sistem monarki absolut. Sistem tersebut menghadirkan ketidakadilan dan pengekangan terhadap masyarakat non-bangsawan. Liberalisme menentang hal tersebut.
Menurut Modul Pembelajaran Sejarah SMA Kelas XI dari Kemendikbud (2020), liberalisme menyebar luas karena dukungan kaum borjuis dan akademis Eropa. Kelahiran paham liberalisme banyak dipengaruhi tulisan-tulisan John Locke, JJ Rousseau, Montesquieu, hingga Voltaire.
Pengaruh Liberalisme di Asia Afrika
Penyebaran paham liberalisme begitu pesat, hingga ke benua Asia dan Afrika. Paham ini kemudian memberikan pengaruh terhadap pergerakan masyarakat di kedua benua tersebut.
1. Bidang Ekonomi
Perkembangan liberalisme masuk ke dalam bidang ekonomi Asia-Afrika. Pengaruh liberalisme dalam bidang ekonomi contohnya:
- Liberalisasi perdagangan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Afrika.
- Perdagangan bebas membuat masyarakat Asia Afrika bebas melakukan perdagangan luar negeri secara sekuler.
- Negara-negara Asia Afrika mulai mengembangkan produk industri masing-masing.
- Taraf kehidupan masyarakat Asia Afrika meningkat.
2. Bidang Politik
Selain ekonomi, liberalisme juga memengaruhi politik negara-negara Asia Afrika sebagai berikut:
- Masyarakat Asia-Afrika dapat memilih pemimpin mereka sendiri.
- Negara-negara Asia Afrika bebas menentukan sistem politik dan sistem pemerintahan.
- Masyarakat memiliki hak untuk menyuarakan pendapat.
- Munculnya kebebasan dan kemerdekaan pers.
3. Bidang Sosial dan Kebudayaan
Pengaruh liberalisme dalam bidang sosial dan kebudayaan di Asia-Afrika antara lain sebagai berikut:
- Hadirnya sistem pendidikan egaliter di negara-negara Asia Afrika.
- Berkembangnya budaya populer di negara-negara Asia Afrika.
- Keikutsertaan negara-negara Asia Afrika dalam kancah fashion, olahraga, dan kesenian internasional (misal: Piala Dunia, Miss Universe, dll).
- Beragamnya sekolah dan perguruan tinggi yang bebas dipilih oleh masyarakat Asia Afrika.
Penulis: Adilan Bill Azmy
Editor: Aditya Widya Putri