tirto.id - Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan atau sapaan akrabnya Zulhas membeberkan alasan pusat grosir masih mengalami sepi pembeli. Menurutnya, pusat grosir sepi disebabkan oleh belum pulihnya kondisi perekonomian Indonesia sejak masa pandemi hingga perekonomian dunia masih mengalami perlambatan.
"Kan baru pandemi perlu waktu untuk pulih, kedua, sekarang memang ekonomi dunia melambat, Tiongkok (Cina) dan lain-lain melambat, Amerika juga," Ucap Zulhas saat ditemui di WTC Mangga Dua, Jakarta, Rabu (4/10/2023).
"Tidak mudah sekarang Tiongkok ekspor ke Amerika," lanjutnya.
Zulhas pun mewaspadai Cina dari segi impor, yang dimana Cina mampu membanjiri produk di Indonesia sehingga produk lokal kalah saing dan para pedagang menjerit karenanya.
"Kalau Tiongkok itu kan dia bikin terus barang banyak jangan sampai barang banyak itu membanjiri kita dan mematikan toko-toko atau usaha kita yang lain. ini yang akan diatur pemerintah," ucapnya.
Terkait banyaknya keluhan terkait penutupan TikTok Shop, Zulhas menyebut, jika TikTok ingin mendirikan e-commerce pemerintah akan siap membantu. Ia tetap menegaskan TikTok sebagai social commerce hanya boleh promosi dan tidak boleh melakukan transaksi.
"Kalau TikTok sudah mengatakan mereka akan sebagai social media dan social commerce itu boleh iklan promosi boleh. Kalau urus e-commerce silahkan kita bantu, jadi tidak usah khawatir," ucapnya.
Lebih lanjut, Zulhas mengaku sudah menerima surat dari TikTok Indonesia terkait penutupan e-commerce di platform TikTok dan ia pun berterima kasih kepada TikTok Indonesia yang telah patuh terhadap aturan yang dibuat oleh pemerintah.
"Kami sudah sampaikan terima kasih ke TikTok, saya udah terima suratnya, TikTok akan ikuti aturan pemerintah. Kadang-kadang simpang siur beritanya, pemerintah tidak melarang atau anti luar negeri hanya kita menata, mengatur," pungkasnya.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang