Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Menakar Dampak Bergabungnya Wiranto bagi Elektabilitas PAN

Ikhwan menilai keberadaan Wiranto akan membuat PAN lebih bagus dan seimbang karena ia punya pengalaman di pemerintahan.

Menakar Dampak Bergabungnya Wiranto bagi Elektabilitas PAN
Menko Polhukam Wiranto memberikan sambutan saat menghadiri acara silaturahmi dengan keluarga besar Kemenko Polhukam di Jakarta, Sabtu (19/10/2019). ANTARA FOTO/Humas Kememko Polhukam/hma/ama.

tirto.id - Wiranto, mantan ketua umum DPP Partai Hanura memilih meninggalkan parpol yang telah didirikannya pada 21 Desember 2006. Wiranto merapat ke Partai Amanat Nasional (PAN). Kabar ini dikonfirmasi salah satu kader Partai Hanura, Inas Nasrullah.

“Informasinya memang benar seperti itu,” kata Inas saat dikonfirmasi Tirto pada Kamis (16/2/2023).

Inas menambahkan, Wiranto sudah tidak aktif di Partai Hanura setelah menjadi Ketua Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) meski berstatus sebagai pendiri partai.

“Selama ini memang Pak Wiranto tidak berkenan menjadi pengurus Partai Hanura karena kesibukannya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden,” kata Inas.

Sementara itu, Sekjen DPP PAN, Eddy Soeparno tidak memungkiri bahwa Wiranto akan bergabung dengan partai berlambang matahari itu. Akan tetapi, konfirmasi detail akan disampaikan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan saat Rapat Koordinasi Nasional PAN 2023.

“Kami akan melaksanakan rakornas pemenangan pemilu tanggal 26-28 Februari di Semarang. Nanti kami akan perkenalkan juga caleg-caleg PAN yang baru, termasuk juga kami akan perkenalkan nanti tokoh-tokoh yang bergabung ke PAN,” kata Eddy saat ditemui di acara Harlah PPP ke-50 di Banten, Jumat (17/2/2023).

Eddy meyakini, Wiranto adalah tokoh yang berpengalaman, punya rekam jejak dan sikap leadership. Ia beranggapan, poin-poin tersebut membuat semua pihak bisa belajar dari pengalaman Wiranto. Ia pun mengklaim suara PAN akan naik jika Wiranto benar-benar merapat ke PAN.

“Kami dalam kondisi saat ini pun kami sudah optimis sekali ya bahwa perolehan suara PAN meningkat, apalagi kalau ada vitamin-vitamin baru," kata Eddy.

Kepindahan Wiranto ke PAN tentu akan berdampak kepada partai berlambang matahari itu. Sebagai catatan sejumlah lembaga survei, PAN disebut berpotensi tidak lolos syarat ambang batas parlemen 4 persen. Survei Populi Center terhadap 1.200 responden periode 25 Januari hingga 3 Februari 2023 misal, PAN diprediksi hanya meraih suara 1,3 persen.

Hasil survei lain juga menyebut bahwa suara PAN kemungkinan berkurang setelah Amien Rais keluar dari PAN dan mendirikan parpol baru, yaitu Partai Ummat. Pertanyaannya, seberapa besar pengaruh Wiranto terhadap suara PAN?

Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif menilai, kepindahan Wiranto ke PAN dari Hanura tidak lepas dari strategi untuk menghadapi Pemilu 2024. Kepindahan Wiranto diperkirakan bertujuan untuk meningkatkan elektabilitas partai.

“Tujuannya untuk membantu mendongkrak elektabilitas partai, apalagi PAN hingga hari ini masih kekurangan tokoh-tokoh politik berpengaruh dibandingkan tokoh-tokoh populer yang selama ini direkrut PAN dari kalangan artis,” kata Ikhwan kepada Tirto, Jumat (17/2/2023).

Ikhwan menilai, keberadaan Wiranto akan membuat PAN lebih bagus dan seimbang karena eks Menkopolhukam itu punya pengalaman di pemerintahan.

Bagi Ikhwan, Wiranto memang belum mampu membawa Hanura masuk parlemen di Pemilu 2019. Ia menduga, Wiranto juga tidak memiliki dampak signifikan pada suara PAN di masa depan. Akan tetapi, PAN akan mendapat keuntungan dari kepindahan Wiranto.

Menurut dia, PAN akan lebih mudah dalam mengambil langkah strategis jelang Pemilu 2024. PAN bisa menyeimbangkan komposisi caleg tokoh populer seperti artis dan tokoh yang punya pengalaman di pemerintahan.

Ikhwan juga tidak memungkiri keberadaan Wiranto bisa menutup dampak keluarnya Amien Rais dari PAN.

“Dengan bergabungnya Wiranto ke partai PAN akan menutupi dampak elektoral ketika Amin Rais, tokoh penting PAN pindah haluan ke partai lain. Hasil survei bisa dijadikan tolak ukur bagi PAN untuk meningkatkan elektabilitas ketika porsi tokoh-tokoh penting PAN ditambah, di samping upaya PAN merekrut tokoh-tokoh populer seperti dari kalangan artis,” kata Ikhwan.

Ikhwan juga menanggapi soal dampak dari Wiranto yang di masa lalu disebut sebagai pelanggar HAM. Ia menilai, hal itu tidak akan mempengaruhi Pemilu 2024 karena pemilu akan fokus pertarungan gagasan politik dan ide politik, apalagi dengan bergabungnya PAN ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang selama ini menggaungkan politik gagasan dan ide.

Ikhwan menilai, secara tidak langsung melalui komando Zulkifli Hasan yang tergabung dalam barisan KIB, isu terkait HAM bisa di-counter attack dan tidak akan berpengaruh terhadap PAN dan juga KIB.

“Kesempatan terbaik bagi Wiranto adalah bergabung ke partai politik yang saat ini tergabung dalam parlemen, seperti PAN ketimbang tetap berada di Partai Hanura yang saat ini tidak terhitung dalam partai parlemen, justru akan membuat posisi Wiranto akan tenggelam,” kata Ikhwan.

Dinilai Tak akan Banyak Berpengaruh

Analis politik dari Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah menilai, keberadaan Wiranto tidak akan berpengaruh banyak bila jadi merapat ke PAN. Hal ini tidak lepas dari ketokohan Wiranto yang sudah mulai terkikis.

“Wiranto tidak akan banyak pengaruhi PAN, selain ketokohannya kian pudar, juga karena jarak pemilih dan Wiranto cukup jauh, ia minim popularitas di kalangan mayoritas pemilih hari ini. Tetapi, Wiranto akan cukup berpengaruh di tatanan pemilih loyal PAN dan para senior,” kata Dedi.

Dedi menilai, bukti pengaruh Wiranto minim dapat dilihat dari kondisi Partai Hanura yang tidak lolos syarat ambang batas parlemen pada Pemilu 2019. Kehadiran Wiranto, ia sebut, justru akan menambah daftar tokoh elite PAN, tapi tidak memberikan dampak elektabilitas.

Di sisi lain, kata Dedi, keberadaan Wiranto juga belum tentu bisa menggantikan peran Amien Rais.

“Mungkin saja untuk mengganti ketokohan Amien Rais ia bisa, tetapi tetap berbeda pengaruh, Amien Rais dalam memilih ceruk pemilih cukup tegas, yakni kelompok kontra pemerintah saat ini, sehingga minim kontestasi dengan tokoh atau partai lain,” kata Dedi.

Sementara Wiranto, kata Dedi, lebih banyak berharap dari loyalisnya di Hanura, yang sebenarnya secara internal sudah nyaman dengan Oesman Sapta Odang. Sedangkan di pemilih loyal penguasa, ia mesti bersaing dengan Megawati, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto.

Dedi menambahkan, “Masuknya Wiranto ke PAN, mungkin akan setara dengan --jika-- Luhut Binsar Pandjaitan bergabung ke PPP. Bahkan, mungkin jauh lebih berpengaruh Luhut.”

Selain itu, kata Dedi, kehadiran Wiranto juga belum tentu berdampak buruk pada PAN meski eks Menkopolhukam itu sempat diterpa isu miring seperti diduga pelaku pelanggaran HAM berat. Ia menilai, posisi Wiranto yang sebatas kader tidak akan mengganggu kinerja PAN, tapi malah menguntungkan PAN.

Dedi menilai, Wiranto tidak akan membawa dampak signifikan seperti Sutiyoso yang pindah dari PKPI ke Partai Nasdem.

“Sama dengan Sutiyoso yang masuk Nasdem, tidak banyak pengaruh, terlebih basis militer, tidak banyak yang punya pemilih sipil loyal. Wiranto pun demikian, sehingga PAN perlu berhemat energi, tidak perlu lakukan eskalasi promosi berlebih bergabungnya Wiranto. Jauh lebih penting jika PAN mau, mereka perlu tokoh-tokoh muda yang populer, serta belum banyak terlibat di partai,” kata Dedi.

Dedi juga menilai, loyalis Wiranto tidak akan membawa dampak besar meski di masa lalu dekat dengan kelompok PAM Swakarsa yang menjadi cikal bakal FPI. Ia juga menilai, masalah dualisme masa lalu di Hanura tidak akan membuat loyalis Wiranto pindah ke PAN dan membawa perubahan.

“Loyalis Wiranto tidak signifikan, ia lebih banyak tumbuh berkembang sebagai tokoh individualistik, tidak banyak membawa massa, situasi ini terlihat dari Hanura yang sebenarnya telah runtuh pada saat Wiranto masih ada di dalamnya,” kata Dedi.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz