tirto.id -
Menurut Menag, tidak etis jika ada anggapan bahwa petugas hanya ikut berhaji tanpa berkontribusi. Faktanya, mereka bekerja siang-malam demi memenuhi kebutuhan jemaah.
"Jangan melukai perasaan mereka [petugas haji]. Mereka yang paling banyak berkeringat. Dia jarang tinggal, hanya ganti baju saja di hotelnya. Mereka tidurnya di lapangan. Jadi saya tidak ingin melemahkan dan mengecilkan prestasi petugas," ucap dia di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, dikutip Senin (16/6/2025).
Menag juga menanggapi usulan syarat petugas haji harus sudah pernah berhaji. Menurutnya, hal itu tidak realistis, mengingat antrean haji yang panjang sementara kebutuhan petugas terus ada setiap tahun.
"Menunggu orang yang sudah haji baru menjadi petugas, bagaimana caranya?" tandas dia.
Senada, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, menyampaikan bahwa petugas haji di lapangan banyak membantu menyelesaikan berbagai persoalan jemaah di lapangan.
Selain itu, pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) berlangsung lancar meski ada sejumlah kendala yang berhasil diatasi.
Sebagai informasi, operasional haji kini memasuki fase pemulangan. Sebanyak 9.300 jemaah dari 25 kelompok terbang (kloter) dijadwalkan kembali ke tanah air.
Sementara itu, 33.000 jemaah dari 87 kloter telah tiba lebih dulu. Secara keseluruhan, sekitar 16 persen jemaah sudah kembali ke daerah asal masing-masing.
Penulis: Fahreza Rizky
Editor: Intan Umbari Prihatin