Menuju konten utama

Memelihara Anjing Sejak Dini Mampu Turunkan Risiko Skizofrenia

Anjing, kucing, serta binatang peliharaan lainnya sudah lama dimanfaatkan sebagai animal teraphy 

Memelihara Anjing Sejak Dini Mampu Turunkan Risiko Skizofrenia
Ilustrasi hewan peliharaan. foto/istockphoto

tirto.id - Salah satu jenis hewan yang populer dipilih sebagai peliharaan adalah anjing. Dikenal sebagai sahabat manusia, anjing memiliki kepekaan emosional yang baik terhadap pemiliknya. Sejalan dengan perilakunya yang bersahabat, banyak orang yang menjadikan anjing sebagai hewan favoritnya.

Tidak hanya lucu dan menggemaskan, memelihara anjing ternyata memiliki manfaat tersendiri.

Dilansir dari Help Guide memelihara hewan dapat mengurangi stres, kecemasan, dan depresi. Untuk jenis hewan tertentu seperti anjing dan kucing bahkan mampu mendorong kegiatan sehat seperti olahraga. Karena itulah para ahli percaya bahwa memelihara hewan ada kaitannya dengan peningkatan kualitas hidup seseorang.

Kurangi risiko depresi hingga skizofrenia

Anjing, kucing, serta binatang peliharaan lainnya sudah lama dimanfaatkan sebagai animal teraphy untuk mengobati berbagai masalah mental seperti gangguan kecemasan dan depresi.

Penderita biasanya dirujuk untuk melakukan terapi ini biasanya dalam kondisi anhedonia atau kondisi penurunan minat terhadap kesenangan dan motivasi untuk melakukan aktivitas.

Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2005 membuktikan bahwa pada pasien anhedonia, memelihara anjing terbukti meningkatkan motivasi dan meningkatkan penggunaan waktu luang secara signifikan.

Para peneliti baru-baru ini bahkan menemukan bahwa memelihara anjing mampu mengurangi risiko seseorang terkena skizofrenia.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Robert Yolken, MD. seorang profesor neurovirologi di Johns Hopkins Children's Center. Dalam penelitiannya, Yolken dan timnya mengamati populasi 1.371 pria dan wanita berusia antara 18 dan 65 yang terdiri dari 396 partisipan dengan skizofrenia, 381 partisipan dengan gangguan bipolar, dan 594 partisipan kontrol.

Pasien dengan skizofrenia dan gangguan bipolar direkrut dari pasien, rumah sakit dan program rehabilitasi Sheppard Pratt Health System, Baltimore.

Sementara untuk anggota kelompok kontrol direkrut dari daerah Baltimore yang melalui serangkaian tes untuk memastikan bahwa mereka tidak memiliki gangguan kejiwaan baik saat ini maupun di masa lalu.

Seluruh partisipan lalu ditanya apakah mereka memiliki kucing peliharaan atau anjing peliharaan atau keduanya selama 12 tahun pertama kehidupan mereka. Mereka yang melaporkan bahwa kucing atau anjing peliharaan ada di rumah mereka ketika mereka lahir dianggap terpapar binatang itu sejak lahir.

Hasilnya, Yolken menemukan bahwa partisipan yang terpapar dengan anjing peliharaan sebelum berusia 13 tahun sebanyak 24 persen lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis dengan skizofrenia.

"Gangguan kejiwaan yang serius telah dikaitkan dengan perubahan dalam sistem kekebalan yang berkaitan dengan paparan lingkungan di awal kehidupan. Karena hewan peliharaan menjadi salah satu 'hubungan' pertama bagi anak-anak, hal yang logis untuk menemukan hubungan di antara anak maupun peliharaan," kata Yolken seperti yang dilansir dari John Hopkins Medicine.

Yolken juga mengklaim bahwa jika rasio tersebut merupakan cerminan akurat dari risiko relatif, maka sekitar 840.000 kasus skizofrenia (24% dari 3,5 juta orang yang didiagnosis dengan gangguan di Amerika Serikat) mungkin dapat dicegah dengan paparan anjing peliharaan atau lain.

Baca juga artikel terkait ANJING atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yulaika Ramadhani