tirto.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan tidak akan hadir dalam Muktamar PKB pada 24-25 Agustus 2024 di Bali. Hal itu disampaikan Ma’ruf usai mengikuti upacara Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79 di Istana Merdeka, Sabtu (17/8/2024).
"Saya kira akan apresiasi, mungkin cuman saya tidak bisa hadir," ucap Ma'ruf.
Ma’ruf mengakui walau tidak hadir tetap memberikan dukungan atas penyelenggaraan muktamar itu. Sementara itu, dia pun optimistis polemik antara PBNU dengan PKB akan selesai pada waktunya.
"Ya itu saya kira itu nanti juga selesai. Biasa di NU itu awalnya gegeran, akhirnya ger-geran," tutur Ma’ruf.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengundang Ma’ruf Amin untuk menghadiri Muktamar partainya. Dalam muktamar itu, kata dia, akan ada 3.000 peserta yang hadir dari seluruh Indonesia.
“Dan mengundang Beliau (Wapres) untuk memberikan arahan, bimbingan kepada para peserta yang berjumlah tiga ribu peserta. Tiga ribu peserta ini akan hadir dari seluruh [Indonesia], [meliputi] ketua cabang yang diikuti oleh sekretaris, bendahara, ketua dewan syuro, sekretaris dewan syuro,” ucap Cak Imin.
Cak Imin mengeklaim Ma'ruf bersedia untuk hadir, meskipun secara virtual apabila berhalangan hadir langsung. Berbagai arahan juga akan diberikan meskipun tidak hadir secara langsung.
Kehadiran Wapres, menurut Cak Imin, sangat penting dalam muktamar ini karena Ma’ruf Amin adalah salah satu pendiri PKB dan Ketua Dewan Syuro PKB yang pertama. Dia sadar bahwa Ma'ruf adalah perintis kaidah-kaidah dalam PKB.
“[Wapres Ma’ruf Amin] juga perintis kaidah-kaidah dan norma-norma anggaran dasar dari PKB. Beliau salah satu yang menyusun, termasuk saya menjadi bagian dari tim waktu itu,” tutur Cak Imin.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Intan Umbari Prihatin