Menuju konten utama

Ma'ruf Amin: Kekerasan Seksual di Pesantren Jangan sampai Terulang

Wakil Presiden Ma'rif Amin meminta nama baik pesantren dijaga dengan mencegah terjadinya kekerasan seksual.

Ma'ruf Amin: Kekerasan Seksual di Pesantren Jangan sampai Terulang
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/ama.

tirto.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin geram lantaran terjadi kekerasan seksual di lembaga pendidikan Islam atau pesantren. Ia meminta pesantren dikelola dengan baik agar kejadian serupa tidak terulang.

"Pesantren namanya harus dijaga. Kemarin ini, kita sudah tercoreng itu, ada pesantren kok melakukan kekerasan seksual," kata Ma'ruf di Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Lampung, Kamis (23/12/2021).

Pernyataan Ma'ruf merujuk pada kasus pemerkosaan belasan santriwati di Bandung, Jawa Barat. Kasus dengan terdakwa Herry Wirawan (36) tersebut kini bergulir di Pengadilan Negeri Bandung.

Ma'ruf juga mengimbau seluruh pemerintah daerah serta masyarakat untuk melapor kepada aparat penegak hukum saat menemukan tindak pidana di lingkungan pesantren.

"Pak Gubernur Lampung (Arinal Djunaidi), ini harus dijaga, jangan sampai ini terjadi di tempat-tempat yang lain," kata dia.

Sementara itu, terkait adanya kasus kekerasan, baik seksual maupun fisik, di pondok pesantren, Kementerian Agama menurunkan jajarannya untuk melakukan investigasi di daerah.

Menteri Agama Yaqut C Qoumas memerintahkan jajarannya untuk melakukan investigasi secara menyeluruh, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, sebagai bentuk mitigasi terhadap kekerasan di pesantren.

"Jadi kalau ada hal serupa, kami akan lakukan mitigasi serupa. Jadi, jangan tunggu ada kejadian dulu," ujar dia.

Baca juga artikel terkait KASUS KEKERASAN SEKSUAL DI PESANTREN

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan