Menuju konten utama

Macet Parah di Priok Imbas Bongkar Muat di Pelabuhan Padat

Pelindo memastikan tidak ada sistem eror atau rusak di gerbang (gate) masuk kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

Macet Parah di Priok Imbas Bongkar Muat di Pelabuhan Padat
Proses bongkar muat peti kemas berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (16/11/2023). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt.

tirto.id - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) angkat bicara terkait kemacetan panjang di Jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (17/4/2025). Kemacetan ini terjadi akibat peningkatan aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan.

Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok, Adi Sugiri, menjelaskan bahwa kepadatan aktivitas tersebut disebabkan oleh ritme penerimaan dan pengiriman barang yang berlangsung secara bersamaan setelah adanya pembatasan lalu lintas barang selama periode Lebaran.

"Kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat, mitra, dan pemangku kepentingan yang terdampak akibat kemacetan yang terjadi," ujar Adi, dikutip dari Antara, Jumat (18/4/2025).

Adi menambahkan, padatnya aktivitas juga dipicu oleh momentum libur bersama pada Jumat (18/4/2025) hingga Minggu (20/4/2025). Ia menegaskan bahwa Pelindo terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memastikan layanan kepada pelanggan tetap berjalan optimal.

Meskipun terjadi lonjakan volume logistik, Pelindo tetap berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengurai kemacetan di sejumlah titik di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.

Upaya yang dilakukan antara lain memaksimalkan penggunaan area kosong dan lapangan sebagai kantong parkir, serta mengalihkan lalu lintas truk ke pintu (gate) Pos 9.

Selain itu, Pelindo juga menyediakan makanan dan minuman bagi para sopir truk guna mencegah kelelahan, kehausan, dan kelaparan.

Sebelumnya, Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP Martha Catur, menyatakan bahwa penumpukan angkutan barang di dalam kawasan pelabuhan menyebabkan kemacetan panjang hingga ke wilayah Cilincing, Jakarta Utara.

"Penumpukan sudah terjadi sejak semalam dan kami sudah melakukan sejumlah upaya, termasuk pengalihan hingga contra flow," kata Catur.

Ia menambahkan, kemacetan diduga karena Jumat (18/4/2025) merupakan hari libur, sehingga Kamis menjadi hari terakhir pengangkutan, mengakibatkan volume peti kemas meningkat tajam.

Saat ini, terdapat tiga kapal besar yang tengah bersandar dan melakukan aktivitas bongkar muat.

"Ada 4.000 unit yang ada di kawasan ini dan jumlahnya di luar kapasitas," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PELABUHAN TANJUNG PRIOK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Fahreza Rizky