Menuju konten utama

Lirik Lagu Bubuy Bulan, Arti dan Asal Daerahnya

Ingin tahu lirik lagu Bubuy Bulan dan artinya? Artikel ini lengkap membahasnya. Klik sekarang dan dalami lagu klasik Jawa Barat!

Lirik Lagu Bubuy Bulan, Arti dan Asal Daerahnya
Ilustrasi Syair lagu daerah yang ada lirik lagu bubuy bulan. foto.istockphoto

tirto.id - Lirik lagu Bubuy Bulan adalah bagian dari lagu daerah Jawa Barat yang diciptakan oleh Benny Corda, seorang musisi terkenal di era 1950-an. Lagu ini menjadi salah satu karya terkenalnya selain Seruling Senja dan Padamu Srikandi. Bubuy Bulan dipopulerkan oleh istrinya, Nina Kirana, penyanyi Bintaro Radio yang cukup terkenal pada zamannya.

Nina Kirana pertama kali menyanyikan lagu daerah Bubuy Bulan di studio Lokananta, Solo, Jawa Tengah. Kemudian, pada tahun 1980-an, penyanyi pop-Sunda Nining Meida menghidupkan kembali lagu ini dengan versi Pop Sunda dalam albumnya yang berjudul "Kalangkang." Lagu ini pun semakin dikenal luas dan menjadi bagian dari budaya musik Sunda.

Inspirasi lagu Bubuy Bulan berasal dari kisah seorang gadis yang mengagumi pujaan hatinya setiap pagi. Lirik lagu Bubuy Bulan dan artinya mengandung unsur sisindiran, yaitu puisi berisi sampiran dan isi dalam bahasa Sunda.

Lirik lagu Bubuy Bulan dan Artinya

Berikut adalah lirik lagu Bubuy Bulan beserta artinya. Lagu ini mengandung makna dan pesan yang mendalam. Penjelasan lengkap tentang lirik dan artinya disajikan sebagai berikut.

Bubuy bulan bubuy bulan sangray bentang

Panon poe panon poe disasate

Unggal bulan unggal bulan abdi teang

Unggal poe unggal poe oge hade

Situ Ciburuy laukna hese dipancing

Nyeredet hate ninggali ngeplak caina

Tuh itu saha nu ngalangkung unggal enjing

Nyeredet hate ninggali sorot socana

Bubuy bulan bubuy bulan sangray bentang

Panon poe panon poe disasate

Unggal bulan unggal bulan abdi teang

Unggal poe unggal poe oge hade

Situ Ciburuy laukna hese dipancing

Nyeredet hate ninggali ngeplak caina

Tuh itu saha nu ngalangkung unggal enjing

Nyeredet hate ninggali sorot socana

Bubuy bulan bubuy bulan sangray bentang

Panon poe panon poe disasate

Bubuy bulan

Bubuy bulan

Terjemahan lagu Bubuy Bulan

Bakar bulan bakar bulan sangray bintang

Matahari matahari disate

Setiap bulan setiap bulan saya mencari

Setiap hari setiap hari juga baik

Telaga Ciburuy ikannya sulit dipancing

Bergetar hati melihat beningnya air

Tuh itu siapa yang lewat setiap pagi

Bergetar hati melihat sorot matanya

Bakar bulan bakar bulan sangray bintang

Matahari matahari disate

Setiap bulan setiap bulan saya mencari

Setiap hari setiap hari juga baik

Telaga Ciburuy ikannya sulit dipancing

Bergetar hati melihat beningnya air

Tuh itu siapa yang lewat setiap pagi

Bergetar hati melihat sorot matanya

Bakar bulan bakar bulan sangray bintang

Matahari matahari disate

Bakar bulan

Bakar bulan

Makna Lagu Bubuy Bulan dari Jawa Barat

Lagu "Bubuy Bulan" berasal dari Jawa Barat dan menggunakan bahasa Sunda. Lagu ini menceritakan perasaan rindu yang mendalam terhadap seseorang. Liriknya penuh dengan metafora alam yang menggambarkan kerinduan tersebut.

Melalui bait-baitnya, lagu ini mengisahkan kesulitan meraih cinta yang tulus. Contohnya seperti ikan di danau yang sulit dipancing, melambangkan usaha mendapatkan cinta yang berat. Perasaan itu dituangkan dengan sederhana namun menyentuh.

Selain itu, lagu ini juga menampilkan harapan akan pertemuan yang selalu dinantikan. Ada rasa kecewa karena orang yang diharap selalu jauh dan sulit dijangkau. Ini merefleksikan cinta yang belum tentu berbalas.

Kesederhanaan lagu "Bubuy Bulan" membuatnya tetap relevan hingga kini. Lagu ini menjadi simbol kerinduan dan cinta yang universal. Maknanya yang dalam menjadikannya salah satu warisan budaya Sunda yang berharga.

Pembaca yang ingin mengetahui informasi seputar Lagu Daerah dapat klik tautan di bawah ini.

Kumpulan Artikel Lagu Daerah

Baca juga artikel terkait JAWA BARAT atau tulisan lainnya dari Chyntia Dyah Rahmadhani

tirto.id - Edusains
Kontributor: Chyntia Dyah Rahmadhani
Penulis: Chyntia Dyah Rahmadhani
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Satrio Dwi Haryono