Menuju konten utama

Laporan MMA Global Soroti Perkembangan Pemasaran AI di Indonesia

Pemasaran berbasis AI mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Tren baru ini terekam di laporan terbaru MMA Global Indonesia.

Laporan MMA Global Soroti Perkembangan Pemasaran AI di Indonesia
Researcher and Partnership Coordinator MMA Global Indonesia, Fika Novia, dan Country Head & Board Director MMA Global Indonesia, Shanti Tolani, dalam media gathering MMA Global Indonesia di Emtek Hall, Jakarta, Kamis (5/6/2025). tirto.id/Shofiatunnisa Azizah.

tirto.id - MMA Global Indonesia secara resmi meluncurkan laporan bertajuk Industri Brand Safety & MarTech 2025. Laporan ini menyoroti berbagai perkembangan dalam industri pemasaran. Salah satu sorotan utamanya adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di pemasaran yang mengalami pertumbuhan signifikan di tanah air.

Country Head & Board Director MMA Global Indonesia, Shanti Tolani, memaparkan bahwa pasar AI Indonesia diperkirakan bertumbuh menjadi 9,1 miliar dolar AS pada periode antara tahun 2025 hingga 2031. Pertumbuhan pasar AI Indonesia ini mencapai 306,4 persen dari 2,2 miliar dolar AS pada tahun 2022.

Di tengah perkembangan ini, menurut Shanti, pemilik jenama di Indonesia telah mengubah cara berpikirnya yang tradisional. Banyak dari mereka, lanjut dia, melakukan transformasi sehingga menggunakan teknologi AI sebagai salah satu strategi pemasaran.

"Dengan angka yang dapat dilihat di layar, menunjukkan bahwa semua jenama di Indonesia mengubah cara berpikir tradisional mereka dan benar-benar melihat bagaimana mereka bisa menggunakan AI untuk mengembangkan teknologi terbaru bagi merek mereka, bagi tim mereka, bagi organisasi mereka, dan terutama bagi penyelesaian baru yang mereka lakukan. Ada banyak cakupan, dan Indonesia tidak jauh di belakang dibandingkan pasar lain," jelas Shanti dalam media gathering MMA Global Indonesia di Emtek Hall, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Researcher and Partnership Coordinator MMA Global Indonesia, Fika Novia, menambahkan AI menjadi produk eksisting yang terus berkembang dan diperkirakan bakal memberikan kontribusi 366 miliar dolar AS terhadap PDB Indonesia pada 2030.

"Yang menarik adalah pertumbuhan ini salah satunya, tiga teratas, yang akan didorong dari pemasaran," papar Fika.

Dia menjelaskan, AI kini telah berkembang menjadi produk yang dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan. Sementara itu, berdasarkan temuan MMA Global Indonesia, 92 persen pemimpin industri di Indonesia setuju bahwa AI menjadi salah satu objek yang mendorong persaingan pasar.

Fika juga melihat ada kecenderungan sektor industri yang mendorong eksplorasi dengan AI. Data internal MMA Global Indonesia 2025 menunjukkan 43 persen industri saat ini sedang melakukan eksplorasi dengan berbagai kapasitas AI.

Kendati demikian, Fika menggarisbawahi perkembangan AI dapat menimbulkan perdebatan terkait sejumlah kerentanan akibat kehadirannya. Maka itu, dia menyarankan agar pemilik jenama yang mengadopsi AI dalam pemasarannya mempertimbangkan nilai dan keharusan etis yang bertanggung jawab.

"Kita tahu bahwa AI tidak dapat dihindari, tapi juga kita mesti bersama-sama memahami batasannya di mana, etikanya seperti apa. [Bagaimana] ekosistem bahkan antar-industri itu lebih aman, lebih transparan, sehingga bisa memberikan pelindungan," kata dia.

Dia pun merekomendasikan pembuatan panduan jenama sampai rencana mitigasi terkait dengan penggunaan AI. Fika mengatakan, penting bagi pemilik jenama untuk mengetahui panduan dan batasan penggunaan AI ini dengan mulai meninjau reaksi publik.

Salah satu contohnya, BCA Digital memanfaatkan bantuan AI dalam produksi lagu yang menggunakan suara musikus ternama Indonesia, Kunto Aji, untuk keperluan pemasaran. Sebagai catatan, strategi pemasaran ini tidak menghilangkan peran penyanyi asli, memakai lisensi resmi, serta mengobservasi atensi audiens.

"Untuk membangun panduan [penggunaan AI dalam pemasaran jenama], perhatikan atensi terlebih dahulu, kemudian kepercayaan dari audiens. Selain itu, karena ada [kemungkinan] hal-hal yang tidak diinginkan, mesti ada namanya panduan, penanganan untuk mitigasi, dan pemeliharaannya," tandas dia.

Baca juga artikel terkait TEKNOLOGI AI atau tulisan lainnya dari Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - Aktual dan Tren
Reporter: Shofiatunnisa Azizah
Penulis: Shofiatunnisa Azizah
Editor: Addi M Idhom