Menuju konten utama

LAPAN: 10 Fenomena Astronomi Mei 2021, Ada Hujan Meteor Eta Aquarid

Berikut adalah sepuluh fenomena antariksa yang akan terjadi pada awal hingga pertengahan bulan Mei

LAPAN: 10 Fenomena Astronomi Mei 2021, Ada Hujan Meteor Eta Aquarid
Bulan purnama merah muda terlihat di langit kawasan Bekasi, Jawa Barat, Senin (26/4/2021). ANTARA FOTO/Suwandy/hp.

tirto.id - Terdapat berbagai fenomena astronomi bulan Mei 2021 ini, mulai dari fase bulan perbani hingga konjungsi Mars-Bulan.

Hal ini sebagaimana dirilis Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) dalam laman resminya.

LAPAN menjelaskan setidaknya ada 20 fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang bulan ini. Berikut adalah sepuluh fenomena antariksa yang akan terjadi pada awal hingga pertengahan bulan Mei sebagaimana dikutip dari laman resmi edukasi LAPAN.

1. Konjungsi (Solar) Uranus

Puncak konjungsi Jupiter terjadi pada 1 Mei pukul 02.44 WIB atau 03.44 WITA atau 04.44 WIT.

Fenomena ini merupakan konfigurasi ketika uranus, matahari, dan Bumi berada pada satu garis lurus dan Jupiter terletak sejajar dengan matahari.

Konsekuensi dari fenomena ini adalah Uranus tidak akan tampak lagi di langit malam karena sejajar dengan Matahari.

2. Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Saturnus

Bulan akan mengalami konjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus selama empat hari sejak 3 hingga 6 Mei 2021.

Fenomena ini dapat disaksikan sejak pukul 2.00 waktu setempat hingga berakhirnya fajar bahari (20-24 menit sebelum terbit Matahari) dari arah Timur-Tenggara.

3. Fase Bulan Perbani Akhir

Fase perbani akhir adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi antara Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku 90 derajat dan terjadi setelah fase Bulan purnama.

Fenomena ini akan terjadi pada 4 Mei. Puncak fase perbani akhir terjadi pada pukul 02.50 WIB atau 03.50 WITA atau 04.50 WIT. Sehingga, Bulan perbani akhir ini dapat disaksikan ketika terbit sekitar tengah malam dari arah timur-tenggara.

4. Puncak Hujan Meteor Eta Aquarid

Hujan Meteor Eta Aquarid aktif sejak 19 April hingga 28 Mei dan puncak aktivitasnya terjadi pada 6 Mei pukul 09.00 WIB atau 10.00 WITA atau 11.00 WIT.

Puncak hujan meteor Eta Aquarid akan terjadi pada 6 Mei. Hujan meteor ini dinamai berdasarkan titik radian (titik asal munculnya hujan meteor) yang terletak di konstelasi Aquarius. Hujan meteor Eta Aquarid berasal dari sisa debu komet Halley yang mengorbit Matahari setiap 76 tahun sekali.

5. Konjungsi Tripel Aldebaran-Merkurius-Venus

Aldebaran (Alfa Tauri, Paricilium) merupakan bintang di konstelasi Taurus yang paling terang di antara bintang penyusun konstelasi Taurus lainnya.

Aldebaran akan mengalami konjungsi tripel dengan Merkurius dan Venus pada 12 Mei dan dapat diamati sejak awal senja bahari setelah Matahari terbenam. Konjungsi tripel ini akan membentuk segitiga berukuran 5 dan dapat diamati dari arah Barat-Barat Laut ketika Bulan sabit muda (hilal) mulai terbenam.

Fenomena akan terjadi pada 12 Mei.

6. Fase Bulan Baru Mikro (Micro New Moon)

Bulan Baru Mikro adalah fase Bulan Baru yang waktu kejadiannya berdekatan dengan Apoge Bulan. Bulan Baru kali ini terjadi pada pukul 01.59 WIB sedangkan Perigee Bulan terjadi tiga jam setelahnya yakni pada pukul 05.09.09 WIB.

Jarak geosentrik Bulan ketika fase Bulan Baru adalah 406.507 km dengan diameter sudut menit 29,39 menit busur. Sementara, jarak geosentrik Bulan ketika Perigee adalah 406.512 km dengan diameter sudut 29,39 menit busur.

Fenomena ini akan terjadi pada 12 Mei.

7. Konjungsi Kuartet Aldebaran-Merkurius-Venus-Bulan

Fenomena ini akan terjadi pada 13-14 Mei Empat benda langit, yakni Aldebaran, Merkurius, Venus dan Bulan akan mengalami konjungsi kuartet pada 13 dan 14 Mei 2021.

Fenomena ini dapat disaksikan ketika awal senja bahari dari arah Barat-Barat Laut. Bulan sabit berumur 1,5 hari berada di dalam segitiga Aldebaran-Merkurius-Venus pada 13 Mei, sedangkan keesokan harinya Bulan telah meninggi dan berada di luar segitiga Aldebaran-Merkurius-Venus.

8. Parade Langit (Aldebaran-Venus-Merkurius-Bulan-Mars-Pollux Segaris)

Fenomena ini menjadi momen yang dinantikan karena beberapa benda langit akan tampak segaris dan membentang dari arah Barat-Barat Laut hingga ke arah Barat Laut ketika akhir senja bahari. Fenomena ini disebut juga sebagai "Parade Langit". Feomena ini akan terjadi pada 15 Mei.

9. Konjungsi Mars-Bulan

Pada 16 Mei Puncak konjungsi Bulan-Mars terjadi pada pukul 09.13 WIB/10.13 WITA/11.13 WIT dengan sudut pisah 1,67 derajat. Akan tetapi, baru dapat diamati ketika awal senja bahari dari arah Barat Laut dengan sudut pisah 2,89 derajat.

Keduanya akan berada di atas ufuk selama 3 jam sebelum akhirnya terbenam di arah Barat-Barat Laut dengan sudut pisah 3,69 derajat.

10. Konjungsi Tripel Aldebaran-Merkurius-Venus

Fenomena ini akan terjadi pada 16-19 Mei. Setelah mengalami konjungsi tripel pada 12 Mei, konjungsi kuartet Bersama Bulan pada 13 dan 14 Mei, serta parade langit pada 15 Mei, Aldebaran kembali mengalami konjungsi tripel dengan Merkurius selama empat hari sejak 16 hingga 19 Mei 2021. Fenomena ini dapat disaksikan ketika awal senja bahari di arah Barat-Barat Laut.

Baca juga artikel terkait ASTRONOMI atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Addi M Idhom