Menuju konten utama

Kumpulan Cerpen 17 Agustus untuk HUT RI 2023 Bahasa Indonesia

Berikut ini beberapa contoh kumpulan cerpen 17 Agustus untuk menyambut HUT RI 2023 dalam Bahasa Indonesia.

Kumpulan Cerpen 17 Agustus untuk HUT RI 2023 Bahasa Indonesia
Sejumlah murid TK bersama gurunya mengenakan atribut merah putih menyanyikan lagu perjuangan usai Pawai Anak Merdeka di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (12/8/2023). ANTARA FOTO/Basri Marzuki/tom.

tirto.id - Menulis cerita pendek (cerpen) bertema kemerdekaan dapat menjadi salah satu kegiatan literasi yang bisa dilakukan untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan ke-78 pada 17 Agustus mendatang.

Berkaitan dengan HUT Kemerdekaan RI yang ke-78 tema yang akan digunakan adalah "Terus Melaju untuk Indonesia Maju".

Tema tersebut sesuai dengan slogan pada logo yang telah dirilis oleh Kementerian Sekretariat Negara pada 10 Juni 2023 lalu.

Selain menghibur dan dapat digunakan sebagai bacaan di waktu senggang, membaca cerpen tentang kemerdekaan juga dapat membangkitkan jiwa nasionalisme dari pembacanya.

Cerita pendek lahir karena adanya tradisi puisi atau penyampaian suatu kisah dengan menggunakan irama yang mampu memudahkan pendengarnya dalam mengingat cerita.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dikatakan bahwa cerita pendek memiliki panjang kurang dari 10.000 kata dengan kisah yang hanya berfokus pada seorang tokoh pada situasi tertentu.

Di samping itu, cerpen juga menjadi salah satu jenis karya sastra yang di dalamnya mengandung amanat dan pesan moral yang dapat dipahami oleh pembaca.

Dengan membuat cerpen bertema kemerdekaan tentu di dalamnya menyimpan berbagai pesan moral terutama mengenai makna kemerdekaan maupun nilai-nilai kehidupan yang dapat menjadi pembelajaran.

Contoh Cerpen Tema Kemerdekaan untuk 17 Agustus 2023

Berikut disajikan beberapa contoh cerpen tema kemerdekaan untuk 17 Agustus 2023 yang dikutip dari situs SMPIT Nurul Ishlah.

1. Membela Negara Melalui Media Sosial

Oleh: Aisha Zahida Marthunis

Suatu hari ada anak perempuan bernama Aisyah yang sedang duduk termenung di teras sekolah kemudian dihampiri oleh sahabatnya yaitu Khadijah. Melihat Aisyah yang termenung cukup lama membuat Khadijah bertanya apa yang sedang dipikirkan oleh Aisyah.

Kemudian Aisyah mengatakan kepada Khadijah bahwa ia sedang memikirkan betapa beratnya perjuangan pahlawan dalam mencapai kemerdekaan Indonesia, namun pada kenyataannya banyak orang yang tidak menghargai jasa pahlawan.

Khadijah lalu menyarankan untuk menasehati teman-temannya agar lebih menghormati jasa pahlawan, akan tetapi Aisyah merasa takut jika teman-temannya tetap tidak mau mendengarkan nasehatnya.

Ketakutan Aisyah menjadi kenyataan, teman-teman yang mereka nasehati justru lebih fokus dengan media sosialnya masing-masing. Hal itu lantas membuat Aisyah memiliki sebuah ide untuk menasehati teman-temannya melalui media sosial.

Dalam ide tersebut, Aisyah berencana membuat akun instagram untuk dirinya dan Khadijah. Melalui akun instagram tersebut mereka akan memposting sesuatu dengan caption yang berkaitan dengan perjuangan pahlawan.

Meski sempat merasa ragu dengan ide tersebut, Khadijah kemudian optimis bahwa ide itu akan berhasil karena teman-temannya sering melihat instagram.

Setelah pulang sekolah, Khadijah mampir ke rumah Aisyah untuk merencanakan apa yang akan mereka buat di instagram, namun tiba-tiba umi Aisyah menghampiri mereka yang sedang terlihat asyik mengobrol dan bertanya apa yang sedang mereka bicarakan.

Aisyah dan Khadijah menceritakan kepada umi Aisyah bahwa mereka ingin membela negara melalui media sosial mengingat saat ini banyak orang yang tidak menghargai jasa pahlawan sehingga mereka berniat untuk menasehatinya melalui media sosial, salah satunya instagram.

Setelah mendengar hal itu, umi Aisyah justru menawarkan akun instagramnya untuk dipakai Aisyah dan Khadijah sehingga mereka hanya perlu mengganti nama akunnya. Di samping itu, sebagian besar teman-teman mereka juga sudah mengikuti akun instagram dari umi Aisyah.

Mereka mulai memposting video di instagram dilengkapi caption yang berkaitan dengan perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Setelah itu banyak teman-teman yang merasa tersentuh dan sadar bahwa mereka tidak pernah menghargai jasa pahlawan.

Usaha mereka pun membuahkan hasil, hal itu terlihat saat melaksanakan upacara teman-temannya tidak lagi asyik mengobrol sendiri.

Dari cerita ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita harus selalu menghargai jasa-jasa pahlawan serta jangan mudah menyerah terhadap suatu masalah sampai kita menemukan solusinya.

2. Lomba 17 Agustus di Sekolah

Oleh: Azzam Zahidan

Ketika mendengar kata 17 Agustus yang terlintas dalam pikiran kebanyakan orang yaitu lomba dan hadiah istimewa untuk pemenangnya. Hal itu membuatku bersama kedua temanku sangat antusias mengikuti lomba yang diadakan di sekolah.

Ada berbagai jenis lomba yang akan dilaksanakan di antaranya lomba rebut kursi, cerdas cermat, tarik tambang, hingga pertandingan sepak bola antar kelas. Dari berbagai macam lomba tersebut mayoritas teman-teman lebih memilih lomba sepak bola.

Selain mengikuti lomba cerdas cermat, aku juga mengikuti lomba rebut kursi bersama kedua temanku yaitu Said dan Bintang.

Namun pada akhirnya satu per satu dari kami terlambat duduk di kursi dan membuat kami keluar dari putaran. Hal itu tentunya membuat kami keluar dari permainan karena kalah.

Kemudian aku dan Said melihat teman-teman lain yang sedang bertanding sepak bola antar kelas di lapangan.

Pertandingan sudah berlangsung cukup lama hingga skor pertandingannya sudah menjadi 2-2. Kelas kami yang juga mengikuti pertandingan sepak bola itu pada akhirnya kalah dengan skor 2-3.

Meski kelas kami mengalami kekalahan, kami merasa bahagia karena dapat berpartisipasi dalam kegiatan lomba 17 Agustus di sekolah.

Dari kegiatan tersebut selain dapat belajar mengenai kerja sama, kami juga belajar mengenai keberanian dan perjuangan.

3. Keseruan 17 Agustus

Oleh: Nabila Fahira

Assalamu’alaikum teman-teman semua, perkenalkan namaku Maisa. Bagaimana kabar teman-teman di hari yang cerah ini. Semoga teman-teman semua senantiasa dilimpahi kesehatan dan kebahagiaan oleh Allah SWT ya.

Aku ingin bercerita sedikit mengenai obrolanku bersama kakak laki-laki kandungku kemarin di kamarnya. Dalam obrolan tersebut aku dan kak Ray membahas mengenai lomba 17 Agustus. Berikut percakapan antara aku dan kak Ray.

Aku (Maisa) : “Kak, sebentar lagi sudah mendekati 17 Agustus loh, apa tidak ada kegiatan lomba untuk memeriahkan perayaan hari kemerdekaan nanti?”

Kak Ray : “Ada kok kegiatan lombanya. Apa kamu mau ikut mendaftar lomba untuk memeriahkan 17 Agustus?”

Aku (Maisa) : “Iya pasti dong kak”

Kak Ray : “Kamu ingin mendaftar untuk jenis lomba yang mana?”

Aku (Maisa) : “Aku akan mendaftar untuk mengikuti semua jenis lombanya kak”

Kak Ray : “Oke deh, jangan lupa besok kamu harus datang ke lapangan ya”

Mendengar pesan kak Ray aku mengangguk lega dan senang karena aku akan mengikuti acara lomba 17 Agustus.

Keesokan harinya aku dengan semangat datang ke lapangan kemudian kakak-kakak panitia menjelaskan bahwa kita akan melaksanakan lomba lompat karung, memecahkan balon, tarik tambang, balap kelereng, dan masih banyak lagi.

Aku mengikuti semua jenis lomba itu, rasanya sangat seru dan menyenangkan sekali dapat ikut berpartisipasi dalam memeriahkan peringatan Hari Kemerdekaan melalui lomba 17 Agustus.

Meski aku sempat terjatuh dan kurang fokus saat mengikuti lomba lompat karung, namun pada akhirnya aku dapat memenangkan lomba yang lain yaitu tarik tambang dan pecahkan balon.

Aku sangat yakin tidak ada usaha yang sia-sia apabila kita bersungguh-sungguh dalam berusaha.

Sampai sini dulu ceritaku hari ini ya teman-teman, Assalamu’alaikum. Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-78.

Baca juga artikel terkait CERPEN 17 AGUSTUS atau tulisan lainnya dari Ririn Margiyanti

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ririn Margiyanti
Penulis: Ririn Margiyanti
Editor: Dhita Koesno