Menuju konten utama

Contoh Pidato Sambutan Malam Tirakatan 17 Agustus Bahasa Jawa

Contoh pidato sambutan malam tirakatan 17 Agustus HUT RI ke-78 dalam bahasa Jawa dan Indonesia.

Contoh Pidato Sambutan Malam Tirakatan 17 Agustus Bahasa Jawa
Ilustrasi Pidato Wisuda. foto/Istoxkphoto

tirto.id - Contoh pidato sambutan malam tirakatan 17 Agustus HUT RI ke-78 dalam bahasa Jawa dapat dijadikan acuan untuk ketua RT, ketua RW, atau kepala dusun (dukuh). Pidato pada malam tirakatan dapat disesuaikan dengan inti utama tirakatan 17 Agustus, yaitu berisi renungan perjuangan para pahlawan sekaligus menyusun langkah mengisi kemerdekaan.

Dalam sambutan Gubernur DI Yogyakarta, Hamengku Buwono X, pada malam tirakatan peringatan HUT ke-73 proklamasi kemerdekaan RI, disebutkan bahwa tirakatan bagi orang Jawa adalah sarana untuk mengingat peristiwa khusus. Dalam konteks 17 Agustus, tirakat adalah usaha masyarakat untuk memaknai ke-Indonesia-an sebagai bagian kehidupan sehari-hari.

Ketika warga masyarakat di sebuah wilayah, entah dalam lingkup RT, RW, dusun, atau yang lebih luas seperti desa (kalurahan), menggelar malam tirakatan, yang perlu ditekankan dalam kegiatan tersebut adalah perenungan. Oleh karenanya, sambutan yang disampaikan juga mestinya menitikberatkan pada refleksi soal yang sudah diperbuat, yang belum dilakukan, dan langkah-langkah perbaikan.

Contoh Pidato Sambutan Malam Tirakatan 17 Agustus HUT RI

Berikut ini contoh pidato sambutan malam tirakatan 17 Agustus 2023 atau HUT RI ke-78.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Para pepundhen,

Par sesepuh,

tuwin para pinisepuh

Bapak/Ibu Lurah/Dukuh ingkang dhahat kinurmatan,

saha para warga padukuhan/RW/RT ingkang minulya,

Langkung rumiyin, sumangga kita sedaya amemuji syukur dhumateng Allah Swt. ingkang maringi rahmat, ugi hidayah, saengga kula dalah panjenengan saget mlampah wonten ing papan menika, saperlu ngrawuhi tirakatan pengetan dinten kamardikan Republik Indonesia ingkang kaping 78.

Bapak-bapak, ibu-ibu ingkang kula tresnani,

Kamardikan Indonesia ingkang dipun pengeti pendhak 17 Agustus boten miyos saking pitulungan bangsa utawi negari sanes. Kamardikan menika miyos saking usaha para pahlawan, leluhur kita piyambak. Rikala Jumat tanggal 17 Agustus 1945, para founding father sampun kasil maosaken Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Proklamasi dados puncak perjuangan soho pangurbanan para pahlawan supados uwal saking blenggunipun penjajah. Mawi proklamasi wonten ing Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 menika, kamardikan Indonesia dipunkumandhangaken dhumateng saindenging bawana.

Tahun menika, kita sedaya mengeti kamardikan Indonesia ingkang kaping 78. Nagari kita sampun mardika saking penjajah. Namung, perjuangan dereng rampung. Tasih kathah ingkang saged kita wujudaken supados Indonesia dados nagari ingkang langkung makmur, langkung rahayu, widada nir ing sambekala.

Tirakat ingkang kita lampahi ing dalu menika minangka langkah warga desa/RW/RT kangge muhasabah dhumateng jasa para pahlawan, ugi introspeksi dhumateng menapa-menapa mawon ingkang sampun kita tindakaken kangge ngisi kamardikan.

Ingkang dados pangajab, mugi kita sedanten langkung semangat lan gadhah tekad dados individu ingkang mardika, supados mujudaken Indonesia ingkang langkung mardika.

Wasana, mbok bilih atur kula tasih kathah kekirangan, kula namung saged nyuwun agunging pangaksami.

Panutuping atur, billahi taufik walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu

MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!

Terjemahan dalam bahasa Indonesia

Para tetua dan yang dituakan

Yang Terhormat Bapak/Ibu Kepala Desa/Desa,

dan warga dusun/RW/RT yang terhormat,

Pertama-tama mari kita haturkan puji syukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada saya, sehingga kita semua berada di tempat ini untuk menghadiri peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.

Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang saya kasihi,

Kemerdekaan Indonesia yang diperingati pada tanggal 17 Agustus tidak lahir dari bantuan bangsa atau negara lain, melainkan dari usaha kita sendiri. Pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945, para founding fathers berhasil membacakan teks Proklamasi Republik Indonesia.

Proklamasi merupakan puncak perjuangan dan pengorbanan para pahlawan untuk melepaskan diri dari belenggu penjajah. Dengan proklamasi yang disampaikan di rumah Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 ini, kemerdekaan Indonesia digaungkan ke seluruh benua.

Tahun ini kita semua merayakan kemerdekaan Indonesia yang ke 78. Negara kita telah merdeka dari penjajahan. Namun, perjuangan belum berakhir. Masih banyak yang bisa kita lakukan untuk menjadikan Indonesia negara yang lebih sejahtera, bahagia, dan damai.

Tirakat yang kita ikuti malam ini adalah langkah warga kampung/RW/RT untuk merenungi jasa-jasa pahlawan sekaligus introspeksi atas apa saja yang kita lakukan dalam mengisi kemerdekaan.

Harapannya, setelah ini, kita lebih bersemangat dan bertekad untuk menjadi individu yang bebas dan merdeka, demi Indonesia yang lebih merdeka pula.

Terakhir, mungkin masih banyak kekurangan dalam tutur kata, saya hanya bisa memohon maaf dari hadirin sekalian.

Sebagai penutup, billahi taufik walhidayah

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhu

Baca juga artikel terkait HUT RI 2023 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Fitra Firdaus
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya