Menuju konten utama

KSP Perlu Kawal Kasus Pembunuhan Wartawan Agar Tak "Masuk Angin"

AJI khawatir jika tidak dikawal oleh KSP, kasus tersebut menjadi terabaikan atau mereka istilahkan dengan 'masuk angin'.

KSP Perlu Kawal Kasus Pembunuhan Wartawan Agar Tak
Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bayu Wardana Bersama Koordinator Kampanye Amnesti Internasional Zaky Yamani dan Wakil Koordinator Kontras Andi Muhammad Rizaldi yang tergabung dalam Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mengunjungi Kantor Staf Presiden (KSP), pada Rabu (17/7/2024). tirto.id/M. Irfan Al Amin

tirto.id - Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Bayu Wardana, bersama Koordinator Kampanye Amnesti Internasional Zaky Yamani, dan Wakil Koordinator Kontras Andi Muhammad Rizaldi yang tergabung dalam Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mengunjungi Kantor Staf Presiden (KSP), pada Rabu (17/7/2024). Ketiganya meminta KSP mengawal proses penyelidikan kasus pembunuhan wartawan Tribrata.tv Sempurna Pasaribu (47) dan anggota keluarganya.

Bayu khawatir jika tidak dikawal oleh KSP, kasus tersebut menjadi terabaikan atau mereka istilahkan dengan "masuk angin".

"Kami membawa kasus ini ke KSP karena kami ingin KSP mengawal proses penyidikan ini dengan baik, karena kami merasa ada indikasi mungkin kasusnya bisa masuk angin," kata Bayu.

Bayu khawatir kasus itu masuk angin karena proses penyidikan hingga saat ini berhenti pada penetapan dua orang tersangka, yakni lelaki berinisial RAS dan YST alias Selawang. Dia meyakini ada keterlibatan anggota TNI dalam kasus pembakaran rumah yang berujung pada melayangnya nyawa Sempurna dan keluarga.

"Masuk anginnya begini, jadi almarhum Sempurna ini kan di akhir Juni itu dia menulis tentang praktik judi yang disebut langsung bahwa itu dibekingi oleh anggota TNI yang ada di dekat situ," kata dia.

Bayu menyayangkan sikap TNI yang hingga saat ini belum memberikan kejelasan sikap untuk menyelidiki kasus ini. Dia menyebut pernyataan Pangdam Bukit Barisan tidak mencerminkan adanya keberpihakan terhadap korban.

"Bahkan menurut kami secara premature Pangdam bahkan Panglima mengatakan tidak ada hubungannya, padahal kan proses penyelidikannya masih berjalan, itu kira-kira yang sebenarnya merasa ini perlu dikawal," kata dia.

Dalam proses pengaduan, KKJ tidak Bersama anggota keluarga korban. Bayu beralasan pihak keluarga sedang melakukan rekonstruksi kasus di tempat kejadian perkara. Pihak KKJ juga ikut mengawal proses rekonstruksi.

"Hari ini kebetulan, kenapa anak korban tidak ikut karena ada rekonstruksi disana. Sehingga anak korban Kembali ke Sumatra Utara," kata dia.

Selain menemui KSP, KKJ juga sudah mengadukan kasus tersebut ke Pusat Polisi Milier Angkatan Darat (Puspom AD), Komnas HAM, LPSK, hingga KPAI. Dia tidak memberikan tenggat waktu, namun akan selalu mengawal bagaimana tindaklanjut dari lembaga tersebut dalam meninjau kasus pembunuhan tersebut.

"Nanti kita lihat, bagaimana proses lembaga-lembaga ini merespons laporan ini, jadi kita lihat dulu situasinya," kata dia.

Baca juga artikel terkait KEBAKARAN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Hukum
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang