tirto.id - Sebuah kereta yang tergelincir pada hari Minggu, 25 Desember 2022 di daerah tenggara Serbia telah melepaskan amonia ke udara. Akibatnya, 51 orang mengalami keracunan.
Kebocoran amonia sangat berbahaya. Mereka yang menghirup asapnya bisa berisiko pada kesehatan yang serius dan bisa berakibat fatal jika bantuan medis tidak diberikan tepat waktu.
Seperti diberitakan Anadolu Agency, pada Senin pagi ditemukan mayat seorang warga Turki di daerah itu. Menurut Kementerian Dalam Negeri Serbia, amonia itu keluar dari gerbong kereta barang yang tergelincir di Kota Pirot.
Konsultan Turki di Serbia, Atilla Kucuktalasli mengatakan, jenazah itu diidentifikasi sebagai sopir truk Turki bernama Tarik Pehlivan.
"Menurut perkiraan, pengemudi truk kehilangan nyawanya karena jatuh dari jembatan saat berusaha keluar dari truknya dan bergerak ke tempat yang aman, di mana gerobak terbalik," kata Kucuktalasli.
Dia menambahkan bahwa sebuah keluarga dari ibu kota Türki, Ankara, juga dirawat di rumah sakit di Pirot. Penyebab kematian pengemudi truk akan dirilis sebagai hasil dari prosedur otopsi forensik.
Kronologi Kasus Kebocoran Amonia di Serbia
Wali kota Pirot, Vladan Vasic mengatakan, ada amonia di 20 gerbong dan kebocoran amonia itu dimulai dari dua gerbong.
Sedangkan menurut media lokal, kabut dan bau amonia yang menyengat Kota Priot telah mempengaruhi semua orang di kota itu.
Wali kota langsung mengumumkan keadaan darurat dan mendesak warga untuk tetap tinggal di rumah, sedangkan kelas di semua sekolah diliburkan selama satu hari.
“Rekomendasi utamanya adalah masyarakat tidak keluar rumah, tidak menyalakan AC agar udara dari luar tidak masuk dan kita semua menunggu kepulan asap itu lewat,” kata Vasic.
"Tujuh orang dibawa ke (rumah sakit) di Nis," kota besar terdekat, kata dia menambahkan.
Wion News memberitakan, beberapa mobil saling bertabrakan di jalan raya karena tergelincir dalam kondisi dingin, gelap dan jarak pandang yang terbatas akibat kebocoran.
Pihak berwenang mengumumkan kalau jalan raya internasional utama yang mengarah ke Bulgaria ditutup. Jalan itu padat dan penuh sesak karena komuter keluar masuk untuk liburan Natal.
Akibatnya, polisi terpaksa mengalihkan lalu lintas jalan raya lewat jalan lokal kota dan itu meresahkan warga yang sudah berada di pinggir jalan.
Hingga kini, belum diketahui penyebab kebocoran amonia tersebut, tetapi pihak investigasi sudah dikirim untuk menyelidiki kasus tersebut.
Editor: Iswara N Raditya