Menuju konten utama

KPK Temukan Pengurangan Harga MBG, dari Rp10 Ribu Jadi Rp8 Ribu

Potensi fraud dalam penyelenggaraan MBG harus diantisipasi agar tidak meluas dan berkelanjutan.

KPK Temukan Pengurangan Harga MBG, dari Rp10 Ribu Jadi Rp8 Ribu
Pekerja menunjukan menu paket makanan bergizi gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lamongan, Jawa Timur, Rabu (22/1/2025). ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/Spt.

tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti dugaan pemotongan anggaran makan bergizi gratis (MBG) dari Rp10 ribu menjadi Rp8 ribu per porsi di tingkat satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Dugaan fraud ini perlu diatensi lantaran berdampak pada kualitas makanan yang diterima masyarakat.

“Yang menjadi kekhawatiran, karena posisi anggaran di pusat, jangan sampai begitu sampai di daerah seperti es batu [yang mencair]. Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp10.000, tetapi yang diterima hanya Rp8.000. Ini harus jadi perhatian karena berimbas pada kualitas makanan,” kata Ketua KPK, Setyo Budiyanto dalam keterangan persnya, Jumat (7/3/2025).

Di sisi lain, KPK mengendus dugaan kecurangan dalam penentuan SPPG. “Beredar kabar ada pihak yang mendapat perlakuan khusus dalam penentuan SPPG atau dapur, termasuk pembangunan fisik dan bahan bakunya. Ini harus menjadi perhatian agar bisa ditertibkan,” ujar dia.

Setyo pun mengimbau BGN untuk berhati-hati dalam mengantisipasi potensi penyimpangan serta menekankan pentingnya tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel.

“Pengawasan sangat penting karena anggarannya luar biasa besar. Ada empat hal yang harus dicermati dalam Program MBG ini. Pertama, potensi fraud pasti ada. Semua terpusat di BGN, sehingga sulit diawasi hingga ke daerah,” jelas dia.

Ia juga menegaskan bahwa MBG merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, informasi yang beredar perlu divalidasi sebagai langkah preventif ke depan.

"Jangan sampai nanti sudah terlalu banyak, sudah semakin membesar, sudah terjadi di mana-mana, malah akhirnya menjadi sesuatu yang kontraproduktif," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana bertemu pimpinan KPK guna meminta pendampingan atas pelaksanaan MBG, Rabu (5/3/2025). Dadan menyebut program MBG menelan biaya sangat besar sehingga perlu pengawasan sangat masif.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Hukum
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky