tirto.id - Penggerebekan pasukan Israel di kota Jenin, Tepi Barat, telah menyebabkan seorang bocah Palestina bernama Qusai Radwan Waked (14) tewas pada Minggu, 12 Februari 2023.
Seperti dilaporkan Al Jazeera, konfrontasi yang dilakukan tentara Israel kian menambah catatan buruk, yang hingga kini setidaknya 42 warga Palestina tewas dalam kurun waktu awal tahun ini.
Reuters memberitakan, penggerebekan tentara Israel di Tepi Barat pada hari Minggu, 12 Februari 2023 itu memicu bentrokan dengan orang-orang bersenjata Palestina yang menyebabkan dua warga terluka dan seorang remaja tewas, kata para petugas medis dan saksi mata.
Tepi Barat adalah wilayah yang ingin dimerdekakan Palestina. Tempat itu telah mengalami peningkatan kekerasan di tahun ini, di mana pasukan Israel kerap melakukan konfrontasi serta melancarkan penggerebekan secara mendadak ke kamp pengungsian.
Seorang juru bicara militer menyebutkan, pasukan yang dikirimkan ke Jenin, ditujukan untuk menahan seorang tersangka militan ditembaki dan ditembak balik.
Kronologi Tewasnya Bocah Palestina 14 Tahun
Mengutip france24.com, peristiwa itu terjadi ketika tentara Israel berniat mengamankan seorang militan Palestina yang diduga sebagai teroris. Dia bersiap melawan pasukan keamanan serta merencanakan serangan.
Tepatnya pada hari Minggu, 12 Februari 2023, di Tepi Barat, pasukan Israel secara mendadak melakukan penggerebekan untuk mencari sosok yang diduga teroris tersebut.
Pasukan Israel sempat ditembaki ketika melakukan penggerebekan dan mencoba menangkap seorang tersangka militan Palestina.
Tembakan itu dibalas oleh pasukan Israel dan mengenai seorang pemuda Palestina. Peristiwa itu memicu bentrokan dengan pasukan bersenjata Palestina dan menyebabkan dua orang luka-luka.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa Qusai Radwan Waked (14), tewas akibat luka parah di bagian perut pada saat pasukan Israel melakukan konfrontasi.
Penggerebekan tentara Israel itu tidak hanya menewaskan seorang pemuda Palestina, tetapi juga melukai dua warga lainnya dan menangkap seorang bernama Jebril Zubeidi yang diduga melakukan aktivitas teroris, melawan pasukan keamanan dan merencanakan serangan.
Wakil Gubernur kota tersebut, Kamal Abu Al-Rub, mengatakan Jebril Zubeidi merupakan saudara Zakaria Zubeidi yang dipenjara karena menjadi kepala sayap bersenjata gerakan Fatah dari presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Sebelum Zakaria Zubeidi ditangkap, dia sempat jadi tersangka karena menjadi dalang pembobolan penjara pada tahun 2021 lalu, namun Zubeidi bisa melarikan diri dari fasilitas keamanan tingkat tinggi di Israel sebelum akhirnya diseret kembali oleh pasukan Israel.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto