Menuju konten utama

Rencana Israel: Hancurkan Rumah Orang-Orang Bersenjata Palestina

Situasi terkini konflik Israel dan Palestina dalam aksi serangan terbaru. 

Rencana Israel: Hancurkan Rumah Orang-Orang Bersenjata Palestina
Ilustrasi Bendera Iran dan Bendera Israel. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Konflik Israel dan Palestina memanas lagi setelah Kabinet Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan penyegelan terhadap rumah seorang warga Palestina yang diklaim telah melakukan penyerangan pada hari Jumat hingga menewaskan 7 warga Israel.

Usai penyerangan pemuda Palestina, Khairy Alqam (21 tahun) itu, pemerintah Israel langsung bereaksi keras dengan menyegel rumah keluarganya di Yerusalem timur pada hari Minggu, 29 Januari 2023 waktu setempat setelah menembak mati Khairy Alqam.

Melansir AP News, pemuda Palestina itu diklaim Israel telah melancarkan aksi terorisme pada saat hari sabat Yahudi hingga menewaskan 7 warga Israel dan 3 lainnya luka-luka di sebuah sinagoge.

“Kami menyegel rumah teroris yang melakukan serangan menghebohkan di Yerusalem, dan rumahnya akan dihancurkan,” ungkap Benjamin Netanyahu kepada kabinetnya.

Langkah pemerintah Israel ini diklaim sebagai rencana untuk menghancurkan rumah atau markas orang-orang Palestina bersenjata, yang dianggap sebagai teroris dan mengancam keselamatan warga Israel, terutama kaum Yahudi yang menduduki Tepi Barat Palestina.

Menurut Netanyahu, serangkaian rencana pembongkaran rumah warga Palestina ini menjadi hukuman sekaligus memperkuat pemukiman Israel di Tepi Barat.

Di sisi lain, warga Palestina mengklaim penyerangan di hari sabat Yahudi itu untuk merespons serangan militer Israel pada hari Kamis yang menelan korban jiwa.

Sedangkan Israel selalu menganggap serangan yang dilancarkan Palestina sebagai bentuk pemberontakan dan aksi terorisme, sehingga tidak segan menembak mati dan mencabut hak asasi kemanusiaannya.

Update Konflik Israel dan Palestina

Konflik Israel dan Palestina sepertinya akan terus berlanjut, Netanyahu mengklaim akan terus menyegel rumah warga Palestina dan berencana menerapkan kebijakan lainnya.

Netanyahu juga akan merespons serangan pemuda Palestina berusia 13 tahun pada hari Sabtu, seperti yang diterapkannya pada Alqam, pemuda yang melancarkan aksi balas dendam di hari sabat Yahudi pada hari Jumat.

Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu disebutkan telah menyetujui perintah untuk menyegel rumah seorang pemuda Palestina berusia 13 tahun yang diduga melancarkan serangan pada hari Sabtu di Yerusalem timur dan melukai dua warga Israel, namun tidak sampai meninggal.

Tak hanya penyegelan rumah warga Palestina, menurut laporan Al Jazeera, Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga telah menyetujui kebijakan pencabutan hak kewarganegaraan dan mendeportasi di wilayah Tepi Barat.

Lebih mengerikan lagi, Netanyahu juga berjanji akan segera mempercepat izin kepemilikan senjata bagi warga Israel, untuk menembak warga Palestina, jika suatu waktu melancarkan serangan.

Israel sendiri secara rutin telah menerapkan kebijakan penghancuran rumah-rumah warga Palestina yang menyerang atau membunuh warga Israel. Langkah awalnya yakni, dengan cara menyegel rumah sebelum menghancurkannya.

Menurut keterangan ahli hukum dari kelompok hak asasi Israel, HaMoked, penyegelan rumah warga Palestina itu sebagai bentuk balas dendam pemerintah Israel terhadap keluarga menyerang warga Israel.

Alasan Dua Pemuda Palestina Melakukan Penyerangan

Masih menurut laporan Al Jazeera, pemuda Palestina yang melancarkan serangan pada hari Jumat dan Sabtu itu telah dibunuh pasukan militer Israel. Imbasnya, rumah mereka langsung disegel. Kemungkinan keluarganya akan dideportasi atau dicabut hak kewarganegaraannya.

Diketahui, serangan dua pemuda Palestina itu terjadi setelah pada hari Kamis, ketika pasukan Israel melancarkan serangan di Tepi Barat yang diduduki hingga menewaskan 10 warga Palestina.

Hal tersebut memicu kemarahan besar warga Palestina, terutama para militannya yang memberikan serangan balasan dengan menembakan roket ke Israel. Peristiwa itu langsung direspons dengan serangan udara militer Israel.

Kematian dua pemuda Palestina pada hari Jumat dan Sabtu itu menambah catatan buruk korban tewas warga Palestina menjadi 34 orang selama satu bulan ini.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Politik
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto