tirto.id - Arab Saudi berencana membuka kasino dan hotel di Pulau Tiran dan Sanafir di Laut Merah yang terbuka bagi wisatawan, termasuk pelancong dari Israel.
Seperti diberitakan Globes, 22 Januari lalu, Arab Saudi akan mengizinkan orang Israel untuk berlibur di Pulau Laut Merah, Tiran dan Sanafir.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman memiliki visi jangka panjang untuk mengembangkan pariwisata Arab Saudi dan lebih terbuka kepada dunia.
Pada tahun 2016, Arab Saudi membeli pulau-pulau yang berada di Laut Merah, Tiran dan Sanafir, sebagai langkah pengembangan pariwisata. Arab Saudi ingin menjadikan pulau-pulau tersebut sebagai destinasi wisata bagi siapapun.
Pariwisata yang akan dibangun oleh Putra Mahkota Arab Saudi sangat besar karena berada sepanjang pesisir Laut Merah hingga Teluk Eilat. Bukan kasino dan hotel saja yang akan dibangun, tapi berbagai wahana hiburan lainnya.
Arab juga akan membangun infrastruktur agar pulau-pulau tersebut ramai dikunjungi oleh wisatawan. Selain itu, mereka juga berencana membangun jembatan, agar akses mobilitas menuju Laut Merah dan Eilat semakin mudah.
Menurut pemberitaan Memo, seorang pejabat proyek wisata Laut Merah di Arab Saudi mengatakan, Kerajaan tidak akan memberikan batasan kepada wanita, salah satunya bebas mengenakan bikini.
Selain itu, menurut situs web Hotelier, Senior Travel Trade Director, Loredana Pettinati mengatakan, selama dia di UEA, proyek tersebut tidak akan membedakan antara pria dan wanita serta tidak wajib memakai abaya. Seseorang wanita yang memesan hotel tidak perlu menunjukkan bukti pernikahan.
Menjawab pertanyaan hadirin, Pettinati mengatakan, "Tidak akan ada larangan bagi perempuan di seluruh wilayah Arab Saudi."
Dia menambahkan, "Bahkan jika Anda belum menikah, Anda tidak akan memiliki masalah dengan tinggal di hotel. Kami tidak akan bertanya kepada pria atau wanita apakah mereka sudah menikah atau tidak saat memesan hotel."
"Wanita akan bisa memakai bikini di Laut Merah," tegasnya.
Arab Saudi Diduga Ingin Dekati Israel?
Masih menurut Memo, seorang sumber mengatakan, dibukanya Pulau Tiran dan Sanafir untuk turis Israel menunjukkan keinginan Arab untuk lebih dekat dengan Israel.
Namun, sumber tersebut mengatakan, visi ini akan diwujudkan secara bertahap dalam politik jangka panjang, dengan melihat arah kepemimpinan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
"Ini akan berjalan lambat, dengan lebih banyak langkah tambahan yang akan mendekatkan kedua negara, tetapi terobosan nyata belum ada di sini," kata sumber tersebut.
"Kita akan melihat ke mana arah pemerintah Netanyahu [PM Israel]. Pada akhirnya, adalah kepentingan semua negara yang terlibat untuk mencapai kesepakatan penuh."
Penulis: Sulthoni
Editor: Alexander Haryanto
