tirto.id - Arab Saudi merupakan negara terbesar di Jazirah Arab dengan potensi sumber daya alam utama berupa gas dan minyak.
Populasi masyarakat Arab Saudi mencapai 27 juta dengan 8,4 jutanya merupakan penduduk asing (2010).
Hubungan bilateral Arab Saudi dengan Indonesia telah lama terjalin. Dilansir dari laman Kemlu, hubungan diplomatik Indonesia-Arab Saudi terjalin sejak 1947. Nilai perdagangan kedua negara ini pada tahun 2020 menembus angka 3,95 Miliar USD.
Seperti dikutip websiteSaudi Embassy, kondisi geografis Arab Saudi tergolong beragam dengan hutan, padang rumput, pegunungan, dan gurun.
Suhu di Arab Saudi bisa mencapai lebih dari 110 derajat Fahrenheit di padang pasir pada musim panas.
Sementara itu, suhu di bagian utara dan tengah Arab Saudi saat musim bisa turun di bawah titik beku.
Curah hujan di Arab Saudi sangatlah sedikit dengan rata-rata hanya sekitar empat inci per tahun.
Sejarah Arab Saudi
Arab Saudi merupakan bagian dari Timur Tengah yang dikenal dengan tempat lahirnya peradaban.
Wilayah Arab Saudi merupakan bukti sejarah perkembangan agama Islam. Penyebaran agama Islam dimulai dari tanah Arab Saudi dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW di Mekkah.
Kerajaan Arab Saudi modern terbentuk pada tahun 1932 yang ditandai dengan proklamasi dan pengakuan Kerajaan Arab Saudi.
Sejarah pembentukan Arab Saudi dimulai pada 1744.
Dilansir dari laman Department of Foreign Affairs and Trade, pada tahun 1744 negara Saudi pertama berdiri.
Pada tahun 1902, pembentukan kerajaan Arab Saudi dimulai, yakni ketika Abdulaziz bin Saud merebut rumah leluhur Al-Saud di Riyadh.
Kemudian memuncak pada tahun 1932 dengan proklamasi dan pengakuan Kerajaan Arab Saudi.
Pembentukan negara ini dipimpin oleh Ibn Saud. Ia telah menyatukan empat wilayah hingga menjadi satu negara.
Empat wilayah tersebut mencakup Hijaz, Najd, sebagian Arab Timur (Al-Ahsa), dan Arab Selatan (‘Asir). Arab Saudi menganut sistem pemerintahan monarki absolut dengan syariat Islam.
Iklim, Peta, dan Bentuk Arab Saudi
Iklim Arab Saudi cukup bervariasi di setiap daerahnya. Di wilayah pesisir seperti Jeddah, umumnya beriklim panas dan lebih lembap sepanjang tahun (23°C – 35°C).
Sementara itu, iklim wilayah pedalaman seperti Riyadh lebih panas dan kering (Mei – September, 25°C – 45°C), tetapi dingin pada musim dingin (November – Februari, 1°C – 15°C).
Arab Saudi terletak di Semenanjung Arab, di antara Laut Merah di sebelah barat (1.760 km) dan Teluk Arab di sebelah timur (560 km).
Wilayah Arab Saudi terbentang luasnya mencapai 2.240.350 km2 (4/5 Semenanjung Arab) (17 kali luas pulau Jawa yang seluas 132.107 km2).
Arab Saudi berbatasan dengan Yordania (Barat Laut); Irak dan Kuwait (Utara); Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman (Timur); dan Yaman (Selatan).
Kondisi daratan Arab Saudi terbilang gersang, terdiri dari deretan padang berbatuan dan berpasir, dataran tinggi, pegunungan, dan tidak ada aliran sungai permanen.
Berdasarkan topografinya, wilayah barat Arab Saudi, yakni Hijaz terdiri dari rangkaian pegunungan, kota pelabuhan Jeddah, dan kota industri Yanbu.
Pada wilayah barat daya berupa pegunungan subur dengan puncak tertinggi 3.000 meter dan kondisinya banyak hujan serta sejuk.
Pada wilayah selatannya, terdapat Rub'Al-Khali/ Empty Quarter yang merupakan salah satu padang pasir terluas di dunia tak berpenghuni. Kawasan tengah Arab Saudi terdiri dari dataran tinggi, yakni kota Riyadh.
Sementara itu, wilayah timurnya kaya dengan sumber daya minyak (Al-Khobar, Dhahran, Dammam, dan kota industri Jubail). Pada wilayah utara Arab Saudi terdapat padang pasir Nafud.
Sumber daya alam Arab Saudi didominasi oleh gas disusul dengan minyak. Sumber daya alam Arab Saudi berupa minyak (25% cadangan minyak dunia), gas (40% cadangan gas dunia), mineral (emas, perak, tembaga), mineral non-metal, dan air (84% air bawah tanah, 10% air permukaan, 5% air desalinasi air laut, 1% air daur ulang).
Kota-kota utama Arab Saudi, antara lain: Riyadh, Jeddah, Makkah, Madinah, Hofuf, Taif, Dammam, Buraidah, Al-Khobar, Tabuk, Jubail, dan Dhahran.
Untuk melihat peta Arab Saudi, Anda bisa mengkliknya melalui tautan di bawah ini:
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dhita Koesno