Menuju konten utama

Komdigi Ungkap Kerugian Akibat Scam Online Capai Rp7 Triliun

Total kerugian akibat penipuan online mencapai Rp7 triliun, sementara hanya Rp367,5 miliar yang berhasil dikembalikan ke korban.

Komdigi Ungkap Kerugian Akibat Scam Online Capai Rp7 Triliun
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Edwin Hidayat Abdullah, dalam agenda diskusi Ngopi Bareng di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025). tirto.id/M. Irfan Al Amin

tirto.id - Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Edwin Hidayat Abdullah, mengungkapkan total kerugian akibat aksi penipuan di internet alias online scam mencapai Rp7 triliun. Edwin menuturkan bahwa penipuan online dilakukan dalam berbagai macam cara mulai dari telepon, layanan pesan singkat, dan berbagai metode lainnya.

Total kerugian Rp7 triliun merupakan informasi yang dilansir dari laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada periode November 2024 hingga Oktober 2024.

Edwin menyebut ada 125.217 laporan yang masuk ke dalam data Indonesia Anti-Scam Center. Dari laporan tersebut, terdapat 483.695 akun rekening yang diadukan dan 93.819 rekening yang diblokir.

"Banyak sekali. Total kerugian Rp7 triliun dan Rp367,5 miliar yang berhasil dikembalikan," kata Edwin dalam agenda diskusi Ngopi Bareng di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025).

Edwin mengakui pemerintah mengalami kesulitan untuk menyelamatkan dana yang telah diambil oleh para pelaku kejahatan online scam. Dia mencatat probabilitas keberhasilan untuk menarik dana yang telah diserahkan kepada penipu hanya sebesar 5,4 persen.

"Jadi kalau duit kita sudah kena scam, probability untuk kembalinya itu berhasil selama ini cuma 5,4 persen," ujarnya.

Dirinya menceritakan kejahatan penipuan online sudah hampir menyerang seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Bahkan, hingga saat ini tercatat ada 65 persen pengguna perangkat seluler telah menjadi target sasaran para pelaku kejahatan online scam.

"Di 2024 itu mengatakan bahwa 65 persen pengguna seluler itu menerima SMS, telepon atau pesan scam itu satu minggu sekali minimum, kita kan menerima SMS pasti ada, pasti ada yang kena," ungkapnya.

Sebagai bentuk solusi, Edwin menegaskan kepada operator seluler untuk makin meningkatkan pelayanan keamanan kepada para pelanggan mereka. Dirinya membocorkan informasi bahwa dalam waktu dekat Menteri Komdigi, Meutya Hafid, akan mengumumkan infrastruktur teknologi anti-scam di Indonesia.

"Dalam waktu dekat nantu akan Ibu Menteri sendiri yang akan mengumumkan, mereka (operator seluler) diminta untuk membangun infrastruktur ataupun anti-scam teknologinya," jelasnya.

Baca juga artikel terkait PENIPUAN ONLINE atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash News
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto