Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Kilas Balik Pemilu Presiden 2024: Polemik MK hingga Dirty Vote

Dalam perjalanan pemilu serentak yang digelar hari ini, ada sejumlah momen penting yang menjadi perhatian publik, apa saja?

Kilas Balik Pemilu Presiden 2024: Polemik MK hingga Dirty Vote
Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Youtube/KPU RI

tirto.id - Hari ini, Rabu (14/2/2024) seluruh warga yang memiliki hak pilih akan menentukan pemimpin masa depan dalam pemilu serentak 2024. Masyarakat setidaknya akan memilih calon anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota serta calon presiden dan calon wakil presiden.

Namun, dari lima surat suara yang akan dicoblos, publik justru lebih terfokus pada pemilihan presiden-wakil presiden (Pilpres) 2024. Dalam perjalanan pemilu serentak yang digelar hari ini, ada sejumlah momen penting yang menjadi catatan dan perhatian publik, khususnya pilpres. Apa saja?

Momen-Momen Penentuan Capres-Cawapres

Sebelum nama-nama capres-cawapres diumumkan secara resmi, publik sudah mengetahui akan ada tiga kandidat calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Namun, pengumuman nama cawapres justru menjadi momen yang paling ditunggu karena penuh kejutan.

Pertama adalah kubu pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin. Nama Anies memang sudah santer didukung oleh tiga partai, yakni Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat. Ketiga partai ini sepakat mengusung Anies dengan isu awal Anies-Agus Harimurti Yudhoyono.

Namun, situasi tersebut berubah lantaran Surya Paloh sebagai nakhoda Nasdem justru mendeklarasikan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai pendamping Anies. Akibatnya, Demokrat menarik dukungan karena kecewa bukan AHY yang dipilih.

“Mencabut dukungan kepada saudara Anies Baswedan sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024,” kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Malarangeng, kepada awak media di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Anies-Muhaimin lantas dideklarasikan pada Sabtu (2/9/2024). Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengatakan bahwa pemilihan Muhaimin karena Wakil Ketua DPR itu piawai dalam dunia pergerakan.

“Saya mengenal seorang Muhaimin Iskandar. Seorang yang amat piawai, seorang organisator ulung yang bergerak dalam dunia pergerakan cukup lama. Punya kepiawaian yang tidak kalah dengan Bung Anies,” kata Paloh dalam acara deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur.

Paloh optimistis terhadap pasangan capres dan cawapres pilihannya tersebut. “Insyaallah, kita akan memiliki pemimpin baru ke depan nanti,” kata Paloh.

Sementara itu, pasangan nomor urut 3, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD dilakukan di menit-menit terakhir jelang pendaftaran. Dengan demikian, narasi Ganjar akan diduetkan dengan Prabowo Subianto otomatis gagal.

Pada Rabu (18/10/2023) atau sehari sebelum pembukaan pendaftaran, PDIP bersama partai koalisi mereka, yakni Perindo, Hanura, dan PPP resmi mendeklarasikan pendirian koalisi dengan menmgusung Ganjar Pranowo berpasangan dengan Mahfud MD yang kala itu menjabat menkopolhukam.

Mahfud menyisihkan nama kandidat lain yang diisukan bakal dipilih menjadi bacawapres, mulai dari Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno; mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; hingga Khofifah Indar Parawansa yang saat itu masih menjabat gubernur Jawa Timur.

Megawati selaku Ketua Umum DPP PDIP, menjelaskan alasan mereka pemilihan Mahfud, antara lain mudah bekerja sama dengannya dan Mahfud dianggap memperhatikan wong cilik dan paham soal hukum.

Sementara pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, jauh lebih heboh dari sisi politik. Awalnya, Prabowo mendapat dukungan PKB pimpinan Muhaimin Iskandar. Kehadiran Cak Imin menimbulkan spekulasi duet Prabowo-Muhaimin hingga akhirnya dua partai lain, yakni Golkar dan PAN merapat.

Pengumuman nama cawapres pendamping Prabowo pun molor hingga PKB memutuskan keluar dari koalisi yang sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya itu menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). PKB meninggalkan KIM karena koalisi Anies atau Koalisi Perubahan, menerima Muhaimin sebagai cawapres Anies.

Lalu, Prabowo bersama 3 partai tersisa, yakni Gerindra, PAN dan Golkar, mendapat dukungan partai lain seperti PBB, Partai Garuda, dan Partai Gelora. Seiring berjalannya waktu, nama cawapres Prabowo berujung pada tiga nama, yakni Ridwan Kamil, Erick Thohir, dan Khofifah.

Akan tetapi, semua berubah setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan perubahan syarat batas umur peserta capres-cawapres. Anak sulung Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berpeluang maju setelah MK mengabulkan permohonan perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang diajukan oleh seorang mahasiswa bernama Almas Tsaqibbirru Re A.

“MK menyatakan ‘berusia paling rendah 40 tahun’ bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, sepanjang tidak dimaknai ‘berusia paling rendah 40 tahun atau penah/sedang menduduki jabatan yang dipilih melalui pemilihan umum termasuk pemiluhan kepala daerah,” ujar Ketua MK, Anwar Usman, saat membacakan putusan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat kala itu.

Putusan MK tersebut menuai polemik, bahkan Anwar Usman dipecat oleh MKMK sebagai Ketua MK karena terbukti melanggar etik berat. Putusan MK ini dinilai menjadi “karpet merah” bagi Gibran untuk maju sebagai kandidat pada Pilpres 2024.

Partai koalisi pendukung Prabowo pun akhirnya sepakat mengusung pasangan Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024. Selain itu, PSI yang dinakhodai Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi pun akhirnya mendeklarasikan dukungan kepada pasangan ini.

Pasangan Prabowo-Gibran ini menjadi paslon terakhir yang mendaftarkan diri sebagai peserta Pilpres 2024 ke KPU RI.

Masa Kampanye

Jelang masa kampanye, para pendukung Prabowo-Gibran di lingkaran Istana mundur, mulai dari Deputi IV Kantor Staf Presiden, Juri Ardiantoro, dan Staf Khusus Presiden, Aminuddin Maruf. Keduanya fokus dalam TKN Prabowo-Gibran. Sementara di kubu Ganjar-Mahfud ada Andi Widjajanto yang mundur dari Gubernur Lemhanas karena fokus di TPN.

Dinamika kampanye sendiri berjalan cukup sengit. Anies dan koalisinya kerap menyuarakan narasi perubahan dan perbaikan dalam kegiatan kampanye mereka. Salah satu gebrakan koalisi Anies-Muhaimin adalah kemunculan gerakan Desak Anies dan Slepet Imin.

Momen yang paling kerap muncul adalah pelarangan kegiatan Desak Anies. Salah satunya adalah pelarangan penggunaan Museum Diponegoro untuk kegiatan Desak Anies di Yogyakarta pada Selasa (23/1/2024).

Kala itu, pengelola museum membatalkan penggunaan museum untuk kegiatan Desak Anies karena museum tersebut adalah milik TNI AD. Pihak TNI menyatakan penolakan tersebut karena ingin menjaga netralitas di Pemilu 2024. Timnas AMIN lantas memindahkan acara ke Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta.

Acara kampanye Anies-Muhaimin ditutup di Jakarta International Stadium (JIS). Acara yang dihadiri puluhan ribu orang itu pun ditutup dengan pelukan antara Anies dengan Muhaimin dan salawatan bersama di JIS.

Di sisi lain, kubu Ganjar-Mahfud, yang juga bagian dari pemerintahan, justru bersikap antitesa dengan Jokowi. PDIP, sebagai inisiator utama koalisi, menyerang Jokowi dan Gibran yang dinilai tidak taat partai.

Hubungan PDIP dengan Jokowi disebut semakin memanas setelah mantan Wali Kota Solo itu 'cawe-cawe' di Pemilu 2024. Jokowi tidak melakukan kampanye untuk Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 sebagaimana kader lain. Jokowi malah terkesan “menggendong” anaknya, yakni Gibran selaku cawapres Prabowo dan Kaesang Pangarep yang menjadi Ketua Umum PSI.

Hal itu dikaitkan dengan kunjungan marathon Jokowi di Jawa Tengah yang notabene basis massa PDIP atau dikenal sebagai kandang banteng. Di Jawa Tengah, Jokowi membagikan beragam bantuan sosial, bertemu warga hingga bagi-bagi sertifikat.

Serangan tersebut lantas dikaitkan dengan penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dalam sejumlah survei. Mereka lantas menghentikan serangan kepada Jokowi dan menawarkan gerakan etik dan nilai luhur sebagai strategi kampanye di Pilpres 2024.

Selama kampanye, Ganjar intens mendatangi rakyat, terutama basis PDIP di Jawa Tengah. Sementara itu, Mahfud melakukan gerakan yang bernama Tabrak Prof, sebuah gerakan yang mirip dengan Desak Anies dan Slepet Imin, tetapi fokus pada isu hukum.

Jelang akhir pemilu atau pada 31 Januari 2024, Mahfud MD memutuskan untuk meletakkan jabatannya sebagai menkopolhukam. Aksi itu diikuti dengan Deputi V Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramowardhani.

Sebelum Mahfud mundur, beredar kabar menteri-menteri PDIP mundur bersama dengan sejumlah profesional partai seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Ganjar-Mahfud menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta, 3 Februari 2024. Dalam kampanye dengan nama Konser Salam Metal Ganjar-Mahfud itu hadir para tokoh partai pendukung serta artis dan budayawan seperti Slank dan Butet Kertaradjasa. Dalam momen ini, Megawati mengajak semua pihak memenangkan Ganjar-Mahfud secara satu putaran dan meminta masyarakat tidak berpindah dalam memilih akibat bansos.

“Siapa yang suka terima bansos? Yang benar? Hei jangan bohong. Ya enggak apa-apa terima aja, tapi nanti nyoblosnya jangan goyang loh," kata Megawati di acara Konser Salam Metal 3 Menang Total di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Acara kampanye Ganjar-Mahfud lantas ditutup dengan acara kampanye akbar di Simpang Lima, Semarang, Sabtu (10/2/2024). Dalam kampanye tersebut, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, memgatakan semua orang yang hadir dalam Hajatan Rakyat di Semarang bukan hanya sebatas berbicara Ganjar ataupun Mahfud.

“Kita datang ke sini karena punya satu cita-cita, yakni memenangkan Ganjar-Mahfud," ucap Puan saat berorasi di atas panggung.

Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran baru berkampanye akbar setelah Januari 2024. Sebelum kampanye akbar, Prabowo-Gibran fokus pada kegiatan mereka sebagai pejabat negara. Prabowo berdalih fokus sebagai menhan, sedangkan Gibran memilih berkegiatan sebagai wali kota Solo.

Memasuki awal tahun 2024, Prabowo-Gibran baru melakukan beragam kampanye. Misalnya di Manado, Prabowo mendapat dukungan di daerah Lawongan, Sulawesi Utara. Sementara itu, Gibran menggelar kampanye di beberapa daerah dalam jumlah besar. Salah satunya di Banyuwangi.

Kegiatan kampanye akhir Prabowo-Gibran ditutup di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Meski berbarengan dengan kegiatan kampanye Anies-Muhaimin di titik terpisah, massa Prabowo-Gibran mampu memenuhi GBK.

Debat Capres-Cawapres

Momen debat juga menjadi perhatian publik. Dalam debat pertama, ketiga kandidat membahas soal isu Kanjuruhan, KM50 hingga soal demokrasi pada Selasa (12/12/2023). Pada debat kedua, Gibran berhasil memukau publik dengan melawan Mahfud MD. Gibran juga sempat memainkan soal singkatan dan bahasa asing.

Di debat ketiga, Anies dan Ganjar menyerang Prabowo soal isu pertahanan. Prabowo juga bersifat defensif. Di debat keempat, Mahfud dan Gibran kembali memukau publik dengan saling menanggap. Gibran berhasil membuat gimmick, sementara Mahfud berhasil meng-counter strategi gimk Gibran.

Sementara di debat kelima, ketiga capres tidak saling jual serangan. Prabowo menutup debat dengan meminta maaf kepada publik.

Salah satu momen penting dalam masa kampanye adalah soal sikap Presiden Jokowi dan kabinet. Dalam pernyataan Rabu (24/1/2024), Jokowi menyampaikan soal menteri dan presiden boleh berkampanye.

"[Itu adalah] hak demokrasi, hak politik setiap orang. Presiden [juga] boleh loh kampanye, boleh loh memihak. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara," kata Jokowi di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Pernyataan Jokowi lantas dianggap sebagai inkonsistensi publik. Jokowi sebelumnya menyatakan akan netral dalam pemilu, tetapi menyebut cawe-cawe. Jokowi malah menyinggung akan berkampanye.

Jokowi pun tercatat melakukan kegiatan kunjungan kerja di Jawa Tengah. Dalam catatan Tirto, Jokowi mengunjungi daerah Salatiga, Magelang, Temanggung, Wonosobo hingga Grobogan.

Jokowi juga pernah menanggapi soal pelaksanaan debat capres. Setelah menyaksikan debat ketiga atau saat Prabowo “diserang” Anies dan Ganjar soal pertahanan, Jokowi meminta agar pelaksanaan debat fokus pada visi-misi.

“Ya, yang pertama, memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di sela kunjungan kerja di Serang, Banten, Senin (8/1/2024).

Di akhir masa kampanye, Jokowi memastikan tidak berkampanye di Pilpres 2024.

“Presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk kampanye dan juga pernah saya tunjukkan aturan itu, tapi jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye? Saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye,” kata Jokowi di Sumatera Utara, Rabu (7/2/2024).

Memasuki Masa Tenang

Jelang memasuki masa tenang, sejumlah gerakan masyarakat muncul. Semua berawal ketika muncul gerakan akademisi mengkritik pelaksanaan Pemilu 2024. Setidaknya beberapa kampus sudah mendeklarasikan mulai dari sivitas akademika UGM, Universitas Islam Indonesia (UII), Dewan Guru Besar Universitas Indonesia, sivitas akademika Universitas Padjajaran, Institut Teknologi Bandung, Universitas Riau, Universitas Hasanudin dan kampus lainnya.

Selain itu, muncul gerakan mundur Jokowi. Hal itu dilakukan di masa tenang mulai dari gerakan Gejayan Memanggil, demonstrasi mahasiswa PMII dan HMI di Jakarta dan aksi demonstrasi lain.

Tidak hanya aksi di lapangan, publik ramai membahas soal keberadaan film dokumenter Dirty Vote. Video ini ramai menjadi perbincangan karena disebut sebagai materi kampanye hitam oleh Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.

Lantas, siapa yang akan menang dalam Pemilu 2024? Mari dinantikan dalam penghitungan nanti.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz