tirto.id - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turun gunung untuk memenangkan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di Pilpres 2024. Langkah itu diambil setelah politikus PDIP resmi pamit dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
"Saya akan fokus kampanye khususnya di Jakarta," kata Ahok, usai menghadiri acara konser salam metal di GBK, Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
Ahok dinilai aset besar untuk membantu Ganjar-Mahfud menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya. Kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga diyakini tidak hanya membawa kemenangan di ibu kota, tetapi juga seluruh Tanah Air.
"Jadi kehadiran Ahok sangat berpengaruh besar dan akan memenangkan pasangan ini, [khususnya] di DKI Jakarta," kata Juru bicara TPN Ganjar Pranowo- Mahfud MD, Chico Hakim, kepada Tirto, Rabu (7/2/2024).
Chico mengatakan, Ahok merupakan salah satu tokoh nasional. Saat maju menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ahok mendapatkan dukungan tidak hanya dari Jakarta, tapi dukungan moril seluruh masyarakat di berbagai daerah.
"Ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi Ahokers ini bukan hanya warga Jakarta saja. Tapi juga warga Sumatera Utara, Yogyakarta, Solo, Papua, NTT yang tinggal di daerah masing-masing," kata Chiho.
Dukungan Ahokers juga dinilai menjadi suntikan dan semangat baru untuk mendongkrak elektabilitas Ganjar-Mahfud yang belakangan ini tertinggal.
Dari hasil survei sejumlah lembaga, elektabilitas Ganjar -Mahfud masih berada di urutan terakhir. Survei Indonesia Political Opinion (IPO) misalnya, pasangan nomor urut 3 ini, hanya memperoleh elektabilitas 19,8 persen.
Posisi ini jauh lebih rendah dibandingkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto yang masing-masing 33,0 persen dan 44,7 persen. Tidak banyak berubah, survei Indikator Politik Indonesia juga mencatat elektabilitas Ganjar-Mahfud masih berada pada posisi terakhir yakni 22,55 persen. Sementara Prabowo masih unggul 44,22 persen dan Anies 25,29 persen.
Sementara itu, calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, optimistis keberadaan Ahok ikut mendorong suaranya di Jakarta. Hal ini tidak lepas dari basis pendukung militannya yang cukup besar di jantung Ibu Kota.
"Pak Ahok mungkin berkonsentrasi di Jakarta dan itu akan menambah suara yang ada di Jakarta pastinya, optimistik-nya akan muncul karena Ahokers-nya banyak di sana," kata Ganjar terpisah.
Upaya Memecah Suara Anies & Prabowo
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai, fokus Ahok memenangkan Ganjar-Mahfud di DKI Jakarta menjadi salah satu upaya untuk memecah suara pendukung Anies Baswedan. Alasannya, karena Ahok masih memiliki pengaruh besar di Jakarta
"Akan ada ruang bagi Ahok mengambil atau memecah suara dari Anies di DKI Jakarta," kata Arifki kepada Tirto, Rabu (7/2/2024).
Hadirnya Ahok dinilai bakal berdampak buruk untuk pasangan nomor urut 1, Anies-Cak Imin. Tetapi, Arifki juga menduga secara bersamaan merugikan Ganjar dan Mahfud ketika Timnas Anies membangun narasi negatif terhadap Mantan Komisaris Utama PT Pertamina.
Dia pun mengenang saat Ahok dan Anies maju di Pilkada pada 2017. Proses kampanye juga sempat memanas dan diwarnai sejumlah drama. Salah satunya kasus hukum penodaan agama yang menjerat Ahok.
"Artinya pertempuran narasi ini lebih kuat. Bukan lagi mengarah kepada Prabowo tapi perebutan suara dengan Anies. Makanya apakah strategi ini digunakan oleh tim Ganjar-Mahfud untuk menggembosi suara Anies untuk masuk putaran kedua?" kata Arifiki.
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo, menilai, turun gunungnya Ahok kali ini tidak hanya menggerus suara pasangan Anies-Muhaimin. Tapi menjadi sebuah strategi untuk mengambil suara pasangan Prabowo-Gibran terutama yang dibawa oleh Jokowi.
"Jadi ini kan usaha Ganjar Mahfud untuk kemudian mengambil suara dari 02 dengan pak Ahok," kata Kunto.
Kunto sendiri tidak menampik, kehadiran Ahok bisa mendongkrak pundi-pundi elektabilitas Ganjar-Mahfud. Namun, nampaknya khusus di Jakarta sendiri rupanya agak sulit karena suaranya akan terpecah.
"Sangat mungkin ini berbagi kavling untuk bisa memenangkan apalagi di Jakarta yang sudah sangat sempit dan kerja Ahok harus kerja keras," ungkap Kunto.
Prabowo & Anies PD Kehadiran Ahok Tak Gerus Suara di Pemilu
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional, Prabowo-Gibran, Habiburokhman, optimistis dukungan Ahok terhadap Ganjar-Mahfud tidak akan menggerus elektabilitas Prabowo dan Gibran. Habiburokhman juga menuturkan, dahulu Ahok dikenal masyarakat luas karena duet dengan Presiden Joko Widodo di Pilkada DKI.
"Siapa sih yang mau denger Ahok sekarang? Dulu, kan, beliau mau didukung masyarakat karena duetnya Pak Jokowi," kata Habiburokhman kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/2/2024).
Sementara, Anies Baswedan, mengaku tidak begitu khawatir suaranya tergerus dengan kehadiran Ahok yang mendukung Ganjar-Mahfud. Dia mengklaim suaranya di DKI Jakarta masih cukup aman.
"Aman," ujar Anies, usai kampanye di Kota Parepare, Selasa (6/2/2024).
Juru Bicara Timnas AMIN, Surya Tjandra, memastikan kehadiran Ahok tidak punya dampak negatif pada suara Anies. Sebab populasi pendukung Anies tampaknya cukup berbeda dengan pendukung Ahok.
“Tampaknya Ahok hadir untuk memperebutkan suara pendukung Jokowi yang berpindah dari paslon 03,” ujar Surya.
Dia mengatakan, Anies telah memanfaatkan periode lima tahun sebagai Gubernur untuk bekerja keras dan tidak berada di bawah bayang-bayang Ahok. Hasil survei Lembaga Survei Indonesia menunjukkan 80 persen lebih penduduk Jakarta puas dengan kinerjanya. Sama seperti Ganjar, Anies telah memiliki pengalaman di pemerintahan sebagai Gubernur, dan komitmen menjalankan demokrasi.
“Kami khususnya berbagi kekhawatiran tentang penyalahgunaan kekuasaan dan anggaran negara untuk pemihakan pada paslon 02 di pilpres kali ini,” pungkas Surya.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin