tirto.id - Kanker penis merupakan kanker yang relatif jarang terjadi yang menyerang kulit dan jaringan penis. Tetapi, kanker ini bisa saja terjadi sewaktu-waktu pada beberapa pria.
American Cancer Society pada tahun 2020 ini memperkirakan sekitar 2.300 kasus kanker penis didiagnosis terjadi di Amerika Serikat setiap tahun dan sekitar 440 kematian terjadi akibat kanker ini. Kanker ini juga sangat umum di Asia, Afrika dan Amerika Selatan.
Apa saja gejala kanker penis?
Tanda dan gejala di bawah ini tidak selalu berarti pria memiliki kanker penis. Bahkan, banyak yang lebih mungkin disebabkan oleh kondisi lain.
Jika menemui salah satu gejala di bawah ini, segera temui dokter sehingga penyebabnya dapat ditemukan dan diobati.
Semakin cepat diagnosis diketahui, maka semakin cepat pula perawatan bisa dilakukan.
1. Perubahan kulit
Tanda pertama kanker penis paling sering adalah perubahan pada kulit penis yang kemungkinan besar berada pada kelenjar (ujung) penis atau pada kulup (pada pria yang tidak disunat), tetapi juga bisa pada batang. Perubahan ini termasuk:
- Area kulit menjadi lebih tebal
- Perubahan warna kulit
- Benjolan
- Radang yang mungkin berdarah
- Ruam kemerahan dan beludru di bawah kulit khitan
- Gundukan kecil dan keras
- Pertumbuhan coklat kebiruan
- Bau busuk (cairan) atau pendarahan di bawah kulup
Luka atau benjolan akibat kanker penis biasanya tidak sakit, tetapi tidak menutup kemungkinan terasa nyeri. Segera kunjungi dokter jika menemukan jenis pertumbuhan baru atau kelainan lain pada penis, bahkan jika itu terasa tidak menyakitkan.
Setiap perubahan yang tidak hilang dalam waktu sekitar 4 minggu, atau semakin buruk, maka harus segera diperiksa oleh dokter.
2. Pembengkakan
Pembengkakan di ujung penis, terutama ketika kulit khitan menyempit, adalah kemungkinan tanda lain dari kanker penis. Hal ini termasuk lebih sulit untuk menarik kembali kulup.
3. Benjolan di bawah kulit di daerah selangkangan
American Cancer Sosiety menjelaskan, jika kanker menyebar dari penis, biasanya penyebaran terjadi ke kelenjar getah bening di selangkangan yang bisa membuat kelenjar getah bening membengkak.
Kelenjar getah bening adalah kumpulan sel sistem kekebalan tubuh. Biasanya berukuran kacang dan hampir tidak bisa dirasakan sama sekali. Jika bengkak, kelenjar getah bening mungkin terasa seperti benjolan halus di bawah kulit.
Tetapi kelenjar getah bening yang membengkak tidak selalu berarti bahwa kanker telah menyebar di sana. Umumnya, kelenjar getah bening membengkak sebagai respons terhadap infeksi.
Kulit di dalam dan di sekitar kanker penis sering dapat terinfeksi, yang mungkin menyebabkan kelenjar getah bening di dekatnya membengkak, bahkan jika kanker belum mencapainya.
Apa faktor risiko untuk kanker penis?
Pria yang tidak disunat lebih mungkin terkena kanker penis. Ini mungkin karena pria yang tidak disunat berisiko terhadap kondisi lain yang memengaruhi penis, seperti phimosis dan smegma.
Phimosis adalah suatu kondisi di mana kulit khatan menjadi kencang dan sulit ditarik. Pria dengan phimosis memiliki risiko tinggi terkena smegma.
Smegma adalah zat yang terbentuk ketika sel-sel kulit mati, kelembaban, dan minyak berkumpul di bawah kulit khatan. Kondisi ini dapat berkembang ketika pria yang tidak disunat gagal membersihkan area di bawah kulit khitan dengan benar.
Dikutip dari Healthline, pria yang juga berisiko tinggi terkena kanker penis adalah mereka yang berusia di atas 60 tahun, merokok, tak memerhatikan kebersihan, tinggal di daerah dengan praktik sanitasi dan kebersihan yang buruk dan memiliki infeksi menular seksual, seperti human papillomavirus (HPV)
Bagaimana kanker penis didiagnosis?
Dokter dapat membuat diagnosis kanker penis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan menggunakan tes diagnostik tertentu.
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan melihat penis dan memeriksa benjolan, massa, atau luka yang ada.
Jika diduga kanker, dokter kemungkinan akan melakukan biopsi. Sebuah biopsi melibatkan penghapusan sampel kecil dari kulit atau jaringan dari penis. Sampel kemudian dianalisis untuk menentukan apakah ada sel kanker.
Jika hasil biopsi menunjukkan tanda-tanda kanker, maka dokter mungkin akan melakukan cystoscopy untuk melihat apakah kanker telah menyebar.
Sebuah cystoscopy adalah prosedur yang melibatkan penggunaan alat yang disebut cystoscope. Cystoscope adalah tabung tipis dengan kamera kecil dan cahaya di ujungnya.
Selama cystoscopy, dokter akan dengan lembut memasukkan cystoscope ke dalam lubang penis dan melalui kandung kemih.
Hal ini agar dokter dapat melihat area-area berbeda dari penis dan struktur di sekitarnya, sehingga memungkinkan untuk menentukan apakah kanker telah menyebar.
Dalam beberapa kasus, MRI penis kadang-kadang dilakukan untuk memastikan bahwa kanker belum menyerang jaringan penis yang lebih dalam.
Bagaimana cara mengobati kanker penis?
Dua jenis utama kanker penis adalah invasif dan non-invasif. Kanker penis non-invasif adalah suatu kondisi di mana kanker belum menyebar ke jaringan yang lebih dalam, kelenjar getah bening, dan kelenjar.
Sementara kanker penis invasif adalah suatu kondisi di mana kanker telah bergerak jauh ke dalam jaringan penis dan kelenjar getah bening di sekitarnya dan kelenjar.
Beberapa perawatan utama untuk kanker penis non-invasif meliputi:
- Penyunatan. Kulit yang terkena kanker dibuka
- Terapi laser. Cahaya intensitas tinggi difokuskan untuk menghancurkan tumor dan sel kanker.
- Kemoterapi. Suatu bentuk terapi obat kimia yang agresif membantu menghilangkan sel-sel kanker dalam tubuh.
- Terapi radiasi. Radiasi berenergi tinggi mengecilkan tumor dan membunuh sel kanker.
- Cryosurgery. Nitrogen cair membekukan tumor dan menghilangkannya.
Perawatan untuk kanker penis invasif membutuhkan operasi besar. Pembedahan mungkin melibatkan pengangkatan tumor, seluruh penis, atau kelenjar getah bening di selangkangan dan panggul.
Penulis: Febriansyah
Editor: Dhita Koesno