Menuju konten utama

Kenapa Cincin Paus Fransiskus akan Dihancurkan Usai Meninggal?

Cincin Paus Fransiskus akan dihancurkan usai wafatnya diumumkan. Simak sejarah dan makna di balik tradisi penghancuran cincin keuskupan ini.

Kenapa Cincin Paus Fransiskus akan Dihancurkan Usai Meninggal?
Paus Fransiskus berbicara di depan jemaat Misa Kudus di Roma, Italia, 12 Maret 2022. (ANTARA/HO Vatikan via Reuters/as)

tirto.id - Paus Fransiskus, salah satu tokoh agama paling berpengaruh di dunia, wafat pada Senin, 21 April 2025, pukul 07.35 pagi waktu Vatikan, dalam usia 88 tahun.

Dalam pernyataan resminya, Vatikan menyampaikan bahwa Paus Fransiskus meninggal dunia akibat stroke yang disertai gagal jantung dan sempat mengalami koma sebelum berpulang.

Sebagai bagian dari tradisi panjang Gereja Katolik, wafatnya seorang Paus akan diikuti oleh penghancuran The Fisherman’s Ring, cincin kepausan yang dikenakan sejak masa penahbisan sebagai Paus.

Tradisi ini bukan sekadar seremonial, tetapi memiliki makna simbolis dan historis yang dalam. Apa sebenarnya alasan di balik penghancuran cincin penuh makna ini setelah seorang Paus wafat?

Kenapa Cincin Paus Fransiskus akan Dihancurkan Usai Meninggal?

Tradisi penghancuran The Fisherman’s Ring telah berlangsung sejak masa kepemimpinan Paus pertama, Santo Petrus.

Prosesi ini menjadi simbol berakhirnya masa jabatan seorang Paus yang wafat sekaligus langkah penting dalam mencegah penyalahgunaan simbol otoritas Gereja.

Selain itu, penghancuran cincin juga menandai dimulainya masa Sede Vacante, yaitu periode ketika Takhta Suci dalam keadaan kosong selama periode pemilihan Paus yang baru.

Setelah Paus dinyatakan wafat, prosesi penghancuran cincin dilakukan oleh Kardinal Camerlengo, yaitu pejabat senior yang bertanggung jawab atas urusan administratif selama Sede Vacante.

Sebelum prosesi ini dimulai, Kardinal Camerlengo terlebih dahulu mengumumkan secara resmi wafatnya Paus, kemudian mengambil alih cincin tersebut dan menghancurkannya dengan palu khusus di hadapan Dewan Kardinal. Tradisi ini dilakukan sebelum para kardinal memasuki konklaf untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik.

Tujuan utama dari penghancuran cincin ini adalah untuk mencegah penerbitan dokumen palsu atas nama Paus yang telah wafat, terutama selama masa transisi kepemimpinan.

Namun, tradisi penghancuran cincin kepausan mengalami penyesuaian ketika Paus Benediktus XVI mengundurkan diri dari jabatannya pada tahun 2013 sialm.

Alih-alih menghancurkan cincin secara keseluruhan, Kardinal Camerlengo hanya membuat pahatan salib yang dalam di atas permukaan cincin, sebagai penanda simbolik berakhirnya masa kepausan.

Maka, setelah wafatnya Paus Fransiskus, Kardinal Camerlengo juga akan segera melakukan upacara penghancuran cincin dengan cara membubuhkan pahatan salib.

Sejarah Cincin yang Dikenakan Paus Fransiskus

The Fisherman’s Ring diberikan kepada setiap Paus baru dalam upacara penobatan oleh Dewan Kardinal. Cincin Kepausan diberikan kepada setiap Paus baru saat penahbisan oleh Dewan Kardinal sebagai simbol pelimpahan wewenang dan peran kepemimpinan Paus dalam tugasnya sebagai penerus Santo Petrus.

Cincin ini secara tradisi dikenakan di jari manis tangan kanan dan menampilkan gambar Santo Petrus sedang melemparkan jala dari atas perahu.

Nama The Fisherman's Ring diambil dari kisah Santo Petrus, seorang nelayan bersahaja yang merupakan salah satu murid Yesus. Ia merupakan Paus pertama dalam sejarah Gereja Katolik.

Gambar jala yang dilemparkan oleh Petrus juga melambangkan tugas utama Paus sebagai "penjala manusia" dalam konteks spiritual, seperti yang tercatat dalam Injil Markus 1:17.

Di sekeliling gambar tersebut tercantum nama Latin Paus dengan huruf-huruf yang timbul untuk mengidentifikasi pemegang cincin.

Sejak abad ke-15, cincin ini juga memiliki fungsi administratif, yakni sebagai cap stempel resmi untuk dokumen-dokumen penting dari Kepausan. Namun, peran tersebut mulai tergantikan oleh stempel Kepausan pada tahun 1842.

Cincin The Fisherman's Ring umumnya terbuat dari emas, tetapi cincin yang diberikan kepada Paus Fransiskus pada pentahbisan kepausannya tahun 2013 terbuat dari perak berlapis emas, sebagai simbol kesederhanaan yang menjadi ciri khasnya.

Baca juga artikel terkait PAUS FRANSISKUS MENINGGAL atau tulisan lainnya dari Febriyani Suryaningrum

tirto.id - Edusains
Kontributor: Febriyani Suryaningrum
Penulis: Febriyani Suryaningrum
Editor: Beni Jo