tirto.id - Tubuh gemetar, wajah pucat, detak jantung yang cepat atau tidak teratur serta pusing dan kelemahan bisa jadi tanda-tanda Anda mengalami hipoglikemia.
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal. Hipoglikemia adalah komplikasi yang paling umum terjadi pada individu dengan diabetes seperti ditulis laman p2ptm Kemkes.
Hipoglikemia mengacu pada rendahnya kadar gula, atau glukosa, dalam darah. Hipoglikemia bukanlah penyakit, tetapi dapat mengindikasikan masalah kesehatan.
Semua sel tubuh, termasuk otak, membutuhkan energi untuk berfungsi. Glukosa memasok energi ke tubuh. Insulin, hormon, memungkinkan sel untuk menyerap dan menggunakannya.
Hipoglikemia dapat terjadi dengan beberapa kondisi, tetapi paling sering terjadi sebagai reaksi terhadap obat-obatan, seperti insulin. Penderita diabetes menggunakan insulin untuk mengobati gula darah tinggi.
Institut National Institutes of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), mencatat bahwa gejala hipoglikemia biasanya muncul ketika kadar gula darah di bawah 70 miligram per desiliter (mg / dL). Namun, jumlah ini dapat bervariasi antar individu.
Orang dengan hipoglikemia ringan dapat mengalami gejala awal berikut:
- Kelaparan
- Tremor atau gemetar
- Berkeringat
- Gemetar
- Wajah pucat
- Palpitasi jantung
- Detak jantung yang cepat atau tidak teratur
- Pusing dan kelemahan
- Penglihatan kabur
- Kebingungan
Hipoglikemia berat dapat melibatkan:
- Kelemahan dan kelelahan
- Konsentrasi yang buruk
- Lekas marah dan gugup
- Kebingungan
- Perubahan perilaku dan kepribadian yang irasional atau argumentatif
- Kesemutan di mulut
- Masalah koordinasi
Komplikasi
Hipoglikemia bisa mengakibatkan komplikasi jika Anda tidak mengambil tindakan. Melansir laman Medical News Today tanda-tanda komplikasi hipoglikemia antara lain:
- Kesulitan makan atau minum
- Kejang
- Hilangnya kesadaran
- Koma
- Hipoglikemia berat bisa mengancam jiwa.
Penyebab hipoglikemi
Hipoglikemia dapat terjadi karena berbagai alasan dilansir dari laman Medical News Today, antara lain:
- Pengaturan gula darah
Sistem pencernaan memecah karbohidrat dari makanan. Salah satu molekul yang dihasilkannya adalah glukosa, sumber energi utama tubuh.
Glukosa memasuki aliran darah setelah kita makan. Namun, glukosa membutuhkan insulin, hormon yang diproduksi pankreas sebelum dapat masuk ke dalam sel. Dengan kata lain, bahkan jika ada banyak glukosa tersedia, sebuah sel akan kekurangan energi jika tidak ada insulin.
Setelah makan, pankreas secara otomatis melepaskan jumlah insulin yang tepat untuk memindahkan glukosa dalam darah ke dalam sel. Saat glukosa memasuki sel, kadar gula darah turun.
Setiap glukosa tambahan masuk ke hati dan otot dalam bentuk glikogen, atau glukosa yang disimpan. Tubuh dapat menggunakan glukosa ini nanti ketika membutuhkan lebih banyak energi.
Insulin bertanggung jawab untuk mengembalikan kadar gula darah tinggi menjadi normal.
Jika kadar glukosa turun karena seseorang belum makan untuk sementara waktu, pankreas mengeluarkan glukagon, hormon lain yang memicu pemecahan glikogen yang disimpan menjadi glukosa.
Tubuh kemudian melepaskan glikogen ke dalam aliran darah, membawa kadar glukosa kembali.
- Hipoglikemia dan diabetes
Kedua diabetes yaitu tipe 1 dan tipe 2 melibatkan masalah dengan insulin.
Diabetes tipe 1: Kerusakan sel-sel yang biasanya menghasilkan insulin berarti bahwa tubuh tidak dapat memproduksi insulin.
Diabetes tipe 2: Sel-sel tubuh tidak merespon dengan baik terhadap insulin atau pankreas mungkin tidak melepaskan cukup insulin.
Pada kedua jenis diabetes, sel-sel tidak mendapatkan energi yang cukup.
Orang dengan diabetes tipe 1 dan beberapa orang dengan tipe 2 perlu mengonsumsi insulin atau obat lain untuk mengurangi kadar gula darahnya.
Jika dosisnya terlalu tinggi, kadar gula darah bisa turun terlalu jauh, yang menyebabkan hipoglikemia.
Hipoglikemia juga dapat terjadi jika orang tersebut berolahraga lebih dari biasanya atau kurang makan.
Seseorang tidak perlu meningkatkan dosisnya untuk memiliki terlalu banyak insulin dalam tubuhnya. Mungkin insulin yang mereka ambil lebih dari yang dibutuhkan tubuh mereka pada saat itu.
Menurut NIDDK, baik insulin dan dua obat lain dapat menyebabkan hipoglikemia. Obat-obatan ini adalah sulfonilurea dan meglitinida.
- Sindrom autoimun insulin
Kemungkinan penyebab lain dari hipoglikemia adalah sindrom autoimun insulin, penyakit langka yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang insulin dan mengira itu sebagai zat yang tidak diinginkan.
Gejala penyakit ini cenderung muncul tiba-tiba, menurut Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD). Hal ini juga sering pergi setelah beberapa bulan, tetapi kadang-kadang gejalanya akan kembali lagi.
Editor: Agung DH