Menuju konten utama

Kemlu Sebut Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa M 6,9 di Filipina

Judha menyatakan, KBRI Manila mencatat terdapat rumah WNI di Bogo City mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

Kemlu Sebut Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa M 6,9 di Filipina
Para pengendara melewati retakan jalan di sepanjang jalan raya utama di kota Tabogon, provinsi Cebu, Filipina tengah pada 1 Oktober 2025, setelah gempa berkekuatan 6,9 skala Richter melanda lepas pantai Filipina tengah. Gempa tersebut mengguncang Filipina tengah, meruntuhkan bangunan-bangunan, dan menewaskan sedikitnya 31 orang di Pulau Cebu, kata pihak berwenang pada 1 Oktober, dengan kekhawatiran jumlah korban jiwa dapat bertambah seiring tim penyelamat mencari korban selamat. AFP/Ted ALJIBE

tirto.id - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa akibat peristiwa gempa bumi yang melanda Cebu, Visayas Region, Filipina.

Judha menjelaskan bahwa terdapat 27 orang meninggal dunia dan 147 orang mengalami luka akibat gempa bumi dengan kekuatan 6,9 skala richter. Namun, sejak kejadian pada Selasa (30/9/2025) pukul 21.59 waktu setempat hingga saat ini dipastikan tidak ada korban dari WNI.

"Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban gempa," kata Judha dalam keterangan pers tertulis pada Rabu malam (1/10/2025).

Meski tak ada korban jiwa maupun luka, namun KBRI Manila mencatat sebuah rumah milik WNI di kawasan Bogo City mengalami kerusakan akibat kejadian gempa tersebut.

"Namun, KBRI mencatat terdapat rumah seorang WNI yang mengalami kerusakan di Bogo City," ujarnya.

Akibat gempa tersebut, sejumlah fasilitas publik di Visayas dan wilayah sekitarnya di Filipina harus mengalami kerusakan. Pihak PLN setempat juga mematikan aliran listrik sehingga menyebabkan beberapa wilayah menjadi gelap gulita akibat ketiadaan energi.

"Kerusakan pada bangunan, infrastruktur, dan pemadaman listrik di beberapa wilayah, khususnya Bogo City dan San Remigio," ungkapnya.

Judha menyampaikan bahawa KBRI Manila akan terus memonitor situasi dan memberikan bantuan bagi masyarakat Indonesia yg membutuhkan.

"KBRI Manila telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas masyarakat Indonesia," ujarnya.

Baca juga artikel terkait GEMPA FILIPINA atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash News
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher