tirto.id - Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban jiwa akibat peristiwa gempa bumi yang melanda Cebu, Visayas Region, Filipina.
Judha menjelaskan bahwa terdapat 27 orang meninggal dunia dan 147 orang mengalami luka akibat gempa bumi dengan kekuatan 6,9 skala richter. Namun, sejak kejadian pada Selasa (30/9/2025) pukul 21.59 waktu setempat hingga saat ini dipastikan tidak ada korban dari WNI.
"Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban gempa," kata Judha dalam keterangan pers tertulis pada Rabu malam (1/10/2025).
Meski tak ada korban jiwa maupun luka, namun KBRI Manila mencatat sebuah rumah milik WNI di kawasan Bogo City mengalami kerusakan akibat kejadian gempa tersebut.
"Namun, KBRI mencatat terdapat rumah seorang WNI yang mengalami kerusakan di Bogo City," ujarnya.
Akibat gempa tersebut, sejumlah fasilitas publik di Visayas dan wilayah sekitarnya di Filipina harus mengalami kerusakan. Pihak PLN setempat juga mematikan aliran listrik sehingga menyebabkan beberapa wilayah menjadi gelap gulita akibat ketiadaan energi.
"Kerusakan pada bangunan, infrastruktur, dan pemadaman listrik di beberapa wilayah, khususnya Bogo City dan San Remigio," ungkapnya.
Judha menyampaikan bahawa KBRI Manila akan terus memonitor situasi dan memberikan bantuan bagi masyarakat Indonesia yg membutuhkan.
"KBRI Manila telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas masyarakat Indonesia," ujarnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































