tirto.id - Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut Kementerian Haji dan Umrah tengah menyiapkan skema kerja sama operasi (KSO) dengan sejumlah rumah sakit di Arab Saudi untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia.
Hal ini juga sekaligus menanggapi pernyataan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, yang mengingatkan Panja Haji 2026 bahwa Indonesia tidak dibolehkan membangun klinik di Arab Saudi.
“Kami sedang menjajaki kerja sama operasi alias KSO bersama Rumah Sakit di Saudi Arabia,” kata Dahnil saat dihubungi Tirto, Rabu (29/10/2025).
Melalui skema ini, Dahnil mengatakan, pemerintah berencana agar fasilitas kesehatan Indonesia di Arab Saudi bisa beroperasi sepanjang tahun, termasuk melayani jemaah umrah.
“Agar KKHI [Klinik Kesehatan Haji Indonesia] kita yang sudah ada di Mekkah dan Madinah bisa beroperasi pada musim Haji nanti,” katanya.
“Bahkan kami mempersiapkan agar bisa beroperasi sepanjang tahun untuk melayani jamaah umrah,” sambung Dahnil.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI cum Ketua Panitia Kerja (Panja) Haji, Abdul Wachid, mengingatkan pemerintah Indonesia untuk tidak membuka klinik lagi di Arab Saudi. Wachid menegaskan jemaah haji yang sakit harus langsung dibawa ke rumah sakit.
“Catatan untuk tahun ini adalah kita (RI) tidak boleh membuka klinik di sana, ya. Ini kita semua orang sakit, baik itu tidak boleh dilawat di hotel atau klinik tidak boleh, artinya harus dibawa ke rumah sakit,” kata Wachid di dalam Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Selasa (27/10/2025).
Wachid mengatakan hal tersebut menjadi pekerjaan rumah (PR) besar untuk pemerintah Indonesia. Wachid ingin pemerintah menyediakan sumber daya manusia (SDM) atau tenaga kesehatan untuk bisa dikirim dan ditugaskan di rumah sakit Arab Saudi. Ia pun menegaskan, hal ini penting supaya jemaah haji yang dalam kondisi sakit bisa mendapat pelayanan kesehatan yang baik. Kalau tidak, katanya, akan berakibat fatal.
“Ini PR besar untuk kesehatan, perlunya kita menyediakan SDM yang nanti akan masuk sebagai pelayan kesehatan di rumah sakit Arab Saudi ini sangat penting,” kata Wachid.
“Karena kalau tidak kita siapkan SDM, nanti bahasanya tarzan pak, kasihan, jemaah kita tidak makin malah sehat malah mati, jadi ini penting,” kata Wachid.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































