Menuju konten utama

Kemensos Dorong Pemberdayaan Kerajinan di Yogyakarta

Kemensos berkolaborasi dengan Yayasan Kumala dan Murakabi Craft dalam mendorong pemberdayaan masyarakat berbasis kerajinan di Kulon Progo, Yogyakarta.

Kemensos Dorong Pemberdayaan Kerajinan di Yogyakarta
Agus Jabo Priyono meninjau pelatihan pemberdayaan limbah pohon pisang pada Senin (30/6/2025). Pelatihan ini bekerjasama dengan Yayasan Kreatif Usaha Mandiri Alami (Kumala) dengan Murakabi Craft di Kulon Progo. foto/Dok. Kemensos

tirto.id - Dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-50 pekerja sosial masyarakat (PSM), Kementerian Sosial (Kemensos) menyelenggarakan serangkaian kegiatan pemberdayaan masyarakat, salah satunya di Kulon Progo, Yogyakarta.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menyampaikan, penyelenggaraan kegiatan ini merupakan bentuk transformasi kebijakan sosial Kemensos.

Kemensos, ujar Agus Jabo, tengah melakukan perubahan konsep dari pemberian bantuan jaminan sosial menuju model pemberdayaan sosial yang berkelanjutan dan produktif.

"Sekarang ini kita (Kemensos) sedang mengubah konsep dari bantuan jaminan sosial menjadi pemberdayaan sosial agar masyarakat lebih produktif dan berdaya. Di samping produktif, ini juga ramah lingkungan," ujar Wakil Menteri Sosial Agus Jabo di Kulon Progo, Yogyakarta, Senin (30/6/2025).

Adapun program ini telah dilaksanakan sejak 28 Juni 2025 melalui kolaborasi Kemensos, Yayasan Kumala, dan Murakabi Craft.

Salah satu kegiatan utama adalah pelatihan pengolahan limbah pelepah pisang menjadi produk kerajinan tangan bernilai ekonomi dan ramah lingkungan.

Sebanyak 100 peserta mengikuti pelatihan intensif dengan fokus pelatihan, meliputi pembuatan kursi rotan sintetis dari serat pisang, produksi karpet/doormat, termasuk teknik anyaman dasar dan lanjutan, pembuatan keranjang (basket) multifungsi, serta pemanfaatan pelepah pisang untuk kertas daur ulang dan produk kreatif lainnya.

Menurut Manager Marketing Murakabi Craft, Muhammad Othman Moerbayatma, pelatihan ini tidak hanya bersifat satu arah, tetapi dirancang sebagai bagian dari rantai produksi jangka panjang dengan skema kemitraan berkelanjutan.

“Kami dari Murakabi Craft ditunjuk sebagai off-taker oleh Kemensos. Dalam dua hari pelatihan terakhir, kami melatih 50 orang dengan fokus pada teknik menganyam. Dari hasil penilaian kami, sekitar 40 orang peserta sudah memiliki keterampilan dasar yang baik,” ujar Othman.

Othman mengatakan, Murakabi Craft, sebagai industri kerajinan yang telah berdiri sejak 1999 di Kulon Progo dan aktif mengekspor produknya, akan mendampingi peserta selepas pelatihan.

Pendampingan tersebut dilakukan melalui langkah-langkah, sebagai berikut:

  1. Pembentukan kelompok produksi di tingkat lokal
  2. Pemberian mentor teknis untuk peningkatan kualitas produk
  3. Pemesanan awal (PO) dari Murakabi Craft, sebagai bentuk jaminan pasar
  4. Proses kurasi sampel sebelum produksi massal
  5. Pembelian hasil produksi oleh Murakabi Craft untuk diproses lanjutan di pusat produksi
  6. Finishing, treatment, pengemasan, dan ekspor produk ke pasar internasional
Harga produk kerajinan pelepah pisang tergantung jenis dan tingkat kesulitannya. Kisaran harga berada di antara Rp30.000 hingga Rp1.000.000.

Sementara itu, upah yang diterima pengrajin lokal dimulai dari Rp7.000 hingga Rp100.000 per unit, menciptakan potensi penghasilan langsung bagi masyarakat desa.

“Kami ingin model ini tidak berhenti di pelatihan. Dengan adanya pesanan yang jelas dan pendampingan, masyarakat bisa memproduksi dari rumah, dengan kualitas yang tetap terjaga. Produksi lokal, pasar global,” tambah dia.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyampaikan apresiasi kepada Kemensos yang telah membersamai pemberdayaan masyarakat di Kulon Progo

“Kami memberikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Kemensos yang telah membersamai lapisan masyarakat di Kulon Progo. Saya melihat langsung bantuan yang telah diberikan ini sebagai upaya nyata untuk memberdayakan masyarakat," ujar Agung.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis